"Jeonghan-ah."
"Ne?"
"Mianhe. Atas sikap ku tadi."
"Gwenchana Seungcheol-ah."
"Kau tidak marah?"
"Ani buat apa aku marah."
"Jeonghan-ah."
"Waeyeo?"
"Sepertinya aku menyukaimu. Ani, saranghae Yoon Jeonghan."
Deg.
Jeonghan terkejut mendengar ap yang Seungcheol katakan padanya barusan.
"Mwo mworago?"
"Saranghae Yoon Jeonghan. Kau tidak perlu menjawabnya sek-"
Belum sempat Seungcheol melanjutkan kata-katanya, Jeonghan sudah mencium bibir Seungcheol singkat.
"Ani.. aku akan menjawabnya sekarang. A a aku juga suka sama kamu Seungcheol-ah. Nado saranghae."
Seungcheol pun menarik tengkuk Jeonghan dan mencium bibirnya kembali. Namun kali ini tidak ada nafsu diantara nya. Hanya ada rasa cinta yang tersalurkan diantara keduanya.
Jeonghan pun melepas ciuman mereka."Sudah Seungcheol-ah. Kau istirahatlah ini sudah malam. Kau masih sakit."
"Ne Seunghan eomma."
Jeonghan pun beranjak dari samping kasur.
"Kau mau kemana, chagiya?"
"Aku mau ke kamar Seunghan. Kasian dia daritadi sendirian."
"Chagiya.. Kau disini saja temani aku.." Seungcheol melakukan aegyeo nya kembali.
"Kamu kan sudah besar. Seunghan masih kecil. Dan satu lagi jangan mengeluarkan jurus aegyeo mu itu. Itu sangat menjijikan."
***
Pagi harinya...
Seungcheol bangun dengan wajah yang senang. Ia masih tidak percaya dengan kejadian semalam.
'Aku menyatakan perasaan ku pada Jeonghan dan dia menerimanya. Apakah ini mimpi?' Ia pun menepuk pipi nya dengan keras. 'Aauu! Ternyata ini tidak mimpi' monolog Seungcheol.
Ia pun bangun dari kasurnya, ia baru tersadar bahwa ini bukan kamarnya. Ini kamar Jeonghan. Ia pun keluar dari kamar tersebut. Ia mendapati Seunghan yang sedang duduk di kursinya dan Jeonghan sedang memasak sesuatu di dapur.
Seungcheol pun mengahampiri mereka dengan langkah yang pelan.
"Eo..pa-"
"Sssssttt... Jangan berisik Seunghan-ah."
Ia pun melangkah kan kaki perlahan kembali ingin mengejutkan Jeonghan dari belakang. Setelah semakin dekat dengan Jeonghan, ia pun merangkulnya dari belakang.
"Chagiya...."
"Eo.. Seungcheol-ah kau sudah bangun?"
"Eum. Kau sedang memasak apa?"
"Aku membuatkan bubur untukmu. Sini apa kau masih demam?"
Jeonghan membalikan badannya dan meletakkan punggung tangannya pada kening Seungcheol.
"Sudah mendingan."
"Mama." Seungcheol pun bermanja di depan sambil menirukan suara Seunghan.
"Ish.. Sudah ku bilang jangan bertingkah seperti Seunghan. Itu menjijikan tau."

KAMU SEDANG MEMBACA
That Baby And Us
FanfictionChoi Seungcheol dan Yoon Jeonghan, pelajar SMA yang harus tinggal bersama karena ditinggal pergi oleh orang tuanya masing-masing. Tiba-tiba datang seorang bayi laki-laki yang hadir dalam kehidupan mereka. Akankah mereka akan mengurus bayi itu atau j...