抖阴社区

Chapter 19 - Family Portrait (Part 3)

6.4K 554 4
                                    

Thea

Terdengar suara ketukan di luar pintu kamarku.

"Thea, sayang, ini Ayah. Apa Ayah boleh masuk?"

"Ya, ya, Ayah, pintunya tidak aku kunci," jawabku segera.

Ayahku pulang lebih cepat dari biasanya. Sekarang baru pukul dua siang, akupun baru menyelesaikan makan siangku dengan ibuku di restoran favorit kami, setelah kembali dari taman bunga. Aku bangun dari tempat tidurku seketika, ketika ayahku mulai berjalan dan duduk di salah satu sofa panjangku.

"Hai Ayah. Kenapa Ayah pulang lebih cepat. Aku baru selesai makan siang dengan Ibu, di restoron favorit kita," aku tersenyum dan mulai menghampirinya serta duduk di sebelahnya.

"Ya. Ibumu bilang kamu ingin berbicara dengan ayah. Dia meminta ayah untuk pulang lebih awal," kalimat pembuka ayahku yang dia ucapkan dengan sedikit serius.

"Hmm, ya," jawabku sedikit gugup. "Apa ibu menceritakan sesuatu pada Ayah sebelumnya, hingga Ayah memutuskan untuk pulang cepat?"

Aku mencoba merangkai kata yang tidak menimbulkan kecurigaan sedikitpun dalam ayahku.

"Ya, sedikit, dia bercerita tentang laki-laki yang mengantarmu pulang seminggu yang lalu. Ayah belum pernah mendengar soal laki-laki darimu sebelumnya, apa dia temanmu yang kamu pernah ceritakan sebelumnya, yang pernah kamu tolong di apartemenmu? Apa dia orang yang sama?"

Deg.
Ayahku masih mengingat Nathan, laki-laki yang pernah aku tolong ketika dia pertama kali mengetuk jendela apatemenku. Aku tidak menceritakan dengan detail waktu itu, aku bahkan tidak menyebutkan namanya pada ayahku. Hal itu seharusnya masuk akal, karena hanya Nathan, satu-satunya laki-laki yang aku ceritakan ke ayahku dalam setahun belakangan ini. Dan kejadian itu baru satu bulan yang lalu, tentu saja dia mengingatnya walaupun aku menceritakan sekilas seperti teman sepintas lalu.

"Ya, ya," aku masih menatap ayahku.

Semua pertanyaan yang mengganjal di pikiranku harus aku utarakan, sekarang, ya, sekarang. Aku harus mengerti dan tau dengan pasti apa yang sebenarnya terjadi di antara Nathan dan ayahku.

"Siapa namanya?"

"Nathan," aku merasakan tengorokanku menelan ludahku saat mengatakannya.

Aku melihat ekspresi ayahku yang sedikit berubah ketika aku menyebut nama Nathan.

"Apa ayah pernah mendengar namanya atau melihatnya sebelumnya?"

Ayahku terdiam sejenak. Dia menatapku dalam-dalam, tatapan yang semakin serius.

"Tidak," jawabnya kemudian tanpa mengalihkan pandangan seriusnya sedikitpun dariku.

"Tidak?"

"Tidak, ayah belum pernah mendengar ataupun melihatnya sebelumnya."

Jantungku berdetak lebih kencang, aku ingin mengatakan, kalau ayahku sedang berbohong, tetapi aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Dia mengatakan padaku jika dia telah berjanji kepada seseorang. Berjanji untuk tidak menemuiku, berjanji untuk tidak masuk dalam hidupku lagi."

Aku mulai merasakan genangan air jernih di kelopak mataku.

"Dia telah berusaha, ya, dia sangat berusaha. Apapun yang aku katakan padanya tidak merubah keputusannya. Dia pergi meninggalkanku untuk memenuhi janjinya."

Aku melihat pandangan ayahku yang mulai terlihat melembut.

"Dia mengatakan itu?" ucap ayahku kemudian.

Are You a Criminal? - #hackerseries 1.0 [?] ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang