[01] DON'T HATE ME JUNG [JUNGRI]

Yeri hanya diam sambil terus menelusuri setiap ruang unitnya. 

"Apa yang bisa ku jual??" Keluh Yeri

Mata nya tertuju pada kulkas yang baru saja dia dapat dari tetangganya yang  pindah rumah.

"Mana laku itu dijual" elak Yeri

Kini pandangan Yeri hanya fokus pada laptop yang tergeletak di meja nya.

Yeri melangkah enggan menggapai laptop itu.

"Kau milik ku yang paling berharga" ucap Yeri sambil memeluk sayang laptopnya "Mianhae.. Noona akan menjualmu" ucap yeri pada laptopnya

---

"Berapa kau akan jual??" Tanya pemilik toko itu

"Aku baru saja melunasinya. Barangnya masih bagus. Aku hanya menjualnya sesuai dengan harga nya saja tanpa bunga" ucap Yeri

"Baik. Bagaimana kalau 70% dari harga??"

"Baik.."ucapnya pasrah. dia terlalu malas untuk berdebat lagi.

"Oke.. sebentar..."

---

"hallo?"

"Bibi.. aku Yeri.. aku sudah mentransfer uang sewa ku. Tolong kau cek" ucap Yeri saat tersambung dengan bibi pemilik unitnya.

"Oh.. baiklah.. akan ku cek. Kalau begitu terima kasih..."

Klik..

Hati nya sedikit lega bisa mengurus masalahnya yang satu ini. Dia harus membayar sewa jika tidak dimana dia akan tinggal.

Dreeet..dret..

Ponsel Yeri yang berada di genggamannya berdering.

"hallo?" Ujar Yeri

"hallo?? Benar kau Yeri?? Kim Yeri??"

Tunggu sepetinya Yeri mengenal suara ini.

"Hallo.. kau masih disana?"

"Nde.. tapi ini siapa??" Tanya Yeri sopan

"Aku ibu mingyu. Kau tidak lupakan??"

Yeri terdiam

Ibu mingyu?? Ada apa ibu mingyu menghubunginya??

"Oh.. tentu saja nyonya Kim"

Bagaimana pun mingyu pernah menjadi bosnya otomatis ibunya juga atasannya.

"Aku ingin bicara denganmu"

"Nde...???"

"Aku yakin kau tidak tuli"

"Oh.. nde.. aku mengerti..."

"Temui aku di restoran spaghetti yang ada di jalan gangnam. Pastikan kau tidak telat"

Tut..Tut..Tut..

"Ada apa dia ingin menemui ku??" Gumam Yeri