抖阴社区

(07) Dawn of Thrill

Mulai dari awal
                                    

"Bersiaplah sekitar pukul 11.00. Aku akan menjemputmu." Setelahnya pikiranku kembali ke gambaran bak mandi beserta dindingnya.

"Huh! Orang itu, apa dia tidak tahu kalau kalimat yang dia gunakan bisa membuat seorang gadis salah paham?" Aku berujar jengkel.

Tentu saja ini bukanlah kencan. Aku hanya akan bertemu dengannya lalu melakukan hal yang seharusnya kulakukan. Setelah tidak ada informasi lagi yang bisa kudapatkan, aku akan meninggalkannya dengan berkata sesuatu seperti, 'Aku lupa melakukan sesuatu!' atau semacamnya. Lalu pergi dan melupakannya.

Pukul 11.09; 12 Desember 2024; Nuuk, Greenland.

Aku melihat jam dinding,"Terlambat! Orang ini terlambat!" Aku menggerutu di teras di depan rumahku.

Hingga sedetik kemudian, orang yang kumaksud datang. Ia tetap memakai mantel parka berwarna biru seperti kemarin dengan celana berwarna hitam santai (Dalam konteks musim dingin di Greenland). Sedangkan aku hari ini memakai Blouse putih berlengan panjang, juga dalaman baju merah, dikombinasikan dengan celana merah dan syal putih.

 Sedangkan aku hari ini memakai Blouse putih berlengan panjang, juga dalaman baju merah, dikombinasikan dengan celana merah dan syal putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau terlambat!" Aku berujar jengkel.

"Kau harusnya bersyukur aku tidak datang jam dua belas." Jajaruse berkata dengan nada sedikit menggoda.

"Lagipula ini baru lewat sepuluh menit. Bukannya masalahnya tidak sebesar itu?" Ia mengatakan opininya dengan polos seraya mengangkat kedua bahunya.

Aku pun mulai berpikir kalau omongannya ada benarnya juga. Namun segera kuganti pemikiran itu. Maksudku, mau itu sepuluh menit atau tiga jam, terlambat tetaplah terlambat. Dan juga, menunggu bukanlah hal menyenangkan.

"Kau benar-benar bersiap yah?" Aku hanya terdiam dan mencoba mengalihkan pandanganku.

"Apa yang kau pakai di wajahmu? Apa itu make up?" Ia bertanya dengan nada seperti menggodaku.

"B-begini-begini aku juga perempuan tahu!" Aku mencoba mengeluarkan suara sekeras yang kubisa. Namun karena malu, aku tidak dapat mengeluarkannya secara maksimal.

"Ngomong-ngomong kita akan ke mana?" Tanyaku jujur.

"Kita akan ke rumah paman Iisaq. Rumahnya berada di pinggiran kota."

Jalan yang tertutup salju, begitu juga rumah-rumah. Aku hanya melihat beberapa orang yang berada di luar rumah. Diantara mereka ada yang sedang sibuk membersihkan halaman mereka dari salju yang menumpuk. Tentu saja mereka tidak akan bisa menyingkirkan semua salju-salju itu. Tapi masih lebih baik daripada membiarkannya tak terurus dan menggunung.

Setelah berjalan cukup jauh, kami berbelok di arah persimpangan terakhir di kota. Sesuai kata Jâjaruse, rumahnya terletak jauh di pinggiran. Meski rumahku juga tergolong pinggiran tapi rumah yang kita tuju ini terletak paling pinggir dari daerah pemukiman.

Aurora:Polaris (Prototype)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang