"Hoof!" Hembusan nafas Êrsta membentuk awan putih.
Temperatur saat itu sangat dingin. Meski Greenland sejak awal adalah negara yang cukup dingin, tapi kali ini perasaan dingin itu akan membuat orang-orang berpikir dua kali untuk keluar rumah. Êrsta yang masih sedikit kedinginan berpikir entah apa yang ada di pikiran orang yang ada di depannya saat ini.
"Maaf saja Jâjaruse, jika saja itu terjadi pada orang lain aku yakin itu adalah awal yang bagus untuk menciptakan momen itu- tapi kurasa itu takkan terjadi padaku." Ujar Êrsta dalam hatinya.
Mencoba bersikap biasa saja ia memilih menaikkan buku Constellation: Ursae Minoris agar ia tak bertatap muka dengan anak itu. Gadis itu tidak bermaksud bersikap kejam tapi sebenarnya ia merasa sedikit canggung dengan apa yang terjadi. Singkatnya, Êrsta kebingungan. "Apa yang orang ini hendak lakukan?!?" Jeritnya dalam hati.
"Kenapa?" Laki-laki bernama Jâjaruse ini terlihat mencoba bersikap ramah.
"A-aku.. errm- bagaimana kamu tahu tujuanku tadi? Padahal aku cukup yakin tidak memberitahumu apapun tentang perpustakaan."
Selain merasa takut juga sedikit canggung, ada perasaan lain yang muncul dalam diri Êrsta sedari tadi. Sejak mereka bertabrakan, Êrsta merasakan perasaan aneh ini. Lebih tepatnya setelah mata mereka bertemu. Hingga perasaan aneh itu memuncak ketika Jâjaruse berkata akan menemaninya ke sini. Namun yang terlihat adalah laki-laki itulah yang membimbing Êrsta ke Perpustakaan ini karena orang itu berada di depannya sepanjang jalan.
"Memang benar aku sering ke perpustakaan ini setelah pulang sekolah. Tapi perpustakaan ini letaknya sekitar 1,5 km dari sekolah. Juga karena ini bangunan baru- atau mungkin karena ini perpustakaan, pengunjungnya tidak terlalu banyak. Aku tidak pernah melihat orang ini berada di perpustakaan ...
"Juga benar bahwa dia memiliki hawa kehadiran yang tipis hingga terkadang aku bahkan tidak sadar ia di sampingku saat di kelas. Tapi tetap saja, aku adalah pengunjung paling pertama dan paling sering berada disini. Dan selama itu juga aku tidak pernah melihat dia berada di perpustakaan ini. Lalu bagaimana caranya dia tahu jika perpustakaan ini yang ingin kukunjungi? Ia bahkan mengantarku sampai ke sini, dan aku dengan bodohnya mengikutinya dari belakang, walau sebenarnya yang aku harapkan dia akan berakhir melakukan sesuatu yang bodoh dan berkata sesuatu seperti 'Sebenarnya kita ingin ke mana?'"
Disaat Êrsta terlarut dalam pikirannya, itu terjadi lagi. Mata mereka kembali bertemu.
"Irisnya yang berwarna biru itu terasa sangat dalam. Aku seolah tersedot dalam matanya. Apa hanya perasaanku?"
"Tidak. Itu bukan perasaanmu."
Kalimat seketika itu cukup membuat Êrsta kaget."Ia bicara tepat ketika aku selesai mengucapkan kata 'Apa hanya perasaanku?' dalam pikiranku."
Mata Jâjaruse yang sangat biru sehingga membuat mata itu terlihat sangat dalam mengarah lurus ke mata Êrsta. Êrsta yang bingung dan Jâjaruse yang tidak mengatakan apa-apa membuat suasana menjadi semakin canggung.
"Maksudmu?"
Jâjaruse menutup kedua kelopak matanya dengan lembut disertai dengan tarikan nafas yang cukup panjang. "Namaku adalah Jâjaruse Hans Rosdahl. Aku adalah salah satu dari tujuh Ursa Minor. Aku adalah Polaris." Laki-laki itu mengatakan kalimatnya dengan tatapan tajam. Sulit untuk mengetahui apakah yang dikatakan Jâjaruse adalah sebuah kebohongan atau bukan.
"Tapi tunggu dulu. Po-polaris? Bukannya itu nama bintang? Bintang yang digunakan sebagai penunjuk arah. Anak ini ... sepertinya ia sedang menceritakan lelucon."
"Ka-kamu bicara apa? Maksudmu kamu adalah bintang. Kau tahu, itu cukup lucu."
Meski Êrsta sudah coba menahannya, tapi tetap saja. Ia tersenyum geli. Itu wajar. Siapapun akan tertawa saat ada laki-laki yang seketika mengatakan sesuatu yang aneh dan tidak realistis dengan wajah serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aurora:Polaris (Prototype)
Fantasy?rsta adalah seorang gadis yang sangat menyukai bintang dan buku lebih dari apapun. Hari itu disaat ?rsta yang berumur tujuh belas tahun, berencana pergi ke perpustakaan ia menabrak seorang laki-laki misterius yang ternyata adalah teman kelasnya yan...