"Kau masuk duluan. Bilang pada ibu aku pulang terlambat." Ucap jin dengan tangan yang mengusap lembut ujung rambut sinbi. Tanpa mengatakan apapun sinbi beranjak meninggalkan jin dan masuk kedalam rumah.
Jin tersenyum kecil." Apapun yang dia lakukan, gadis itu selalu saja terlihat manis." Gumamnya. Kemudian kembali masuk kedalam mobil dan meninggalkan area rumahnya.
Sinbi mendengus kesal saat tidak menemukan apapun yang bisa mengganjal perutnya malam ini. Dalam hati merutuki oppa sialannya itu yang hingga saat ini belum juga pulang. Bukan cuma jin saja, orang tuanya juga sedang tidak ada dirumah beserta adiknya yang entah menghilang kemana. Walaupun sebenarnya sinbi senang kerena tidak ada siapapun dirumah membuatnya merasa tenang. Tapi tidak bisakah orang-orang sialan yang juga tinggal dirumah itu setidaknya membuat makanan dulu lalu pergi. Terserah mau pulang kapan.
Gadis itu meraih ponselnya dan menghubungi seseorang yang mungkin bisa menghentikan suara aneh yang berasal dari perutnya. Sungguh, sinbi sendiri merasa muak mendengar suara perutnya. Matanya melirik kearah jam yang terletak diatas nakasnya. Sudah pukul 9 malam dan perutnya belum diisi apapun.
Tangannya dengan cepat membuka pesan yang baru saja masuk. Membuat Bibirnya melengkung membentuk senyuman kecil. Selanjutnya kakinya melangkah keluar rumah.
##
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Zuho tersenyum melihat sinbi yang duduk menunggunya disebuah kursi ditaman. Pemuda itu memperbaiki penampilannya. Sebelum akhirnya menghampiri gadis yang sudah sukses membuatnya jatuh terlalu dalam pada pesona gadis itu.
"Makananmu sudah datang nona." Sinbi dengan cepat membalikkan tubuhnya dan tersenyum melihat zuho, lebih tepatnya apa yang berada ditangan pemuda Baek itu.
"Seharusnya kau datang lebih cepat." Omel sinbi. Walaupun begitu gadis itu tetap berterima kasih pada zuho walau tak menyampaikannya secara langsung.
"Sebagai bayarannya. Besok kau pulang denganku." Ujar zuho.
"Bukannya aku memang sering pulang bersamamu." Ucap sinbi dengan mulut penuh makanan. Membuat zuho gemas setengah mati.
"Tapi sudah 4 hari ini kau selalu pulang bersama oppa kesayanganmu itu." Balas zuho. Sinbi sedikit berdecih mendengar perkataan zuho.
Gadis itu sudah hampir menghabiskan makanannya. Namun sebuah mobil yang berhenti tidak jauh dari posisinya saat ini sukses membuatnya menghentikan kegiatan menyenangkannya itu.
"Itu jin hyung. Kau menyuruhnya menjemputmu?." Tanya zuho saat melihat jin yang kini melangkah mendekat.
"Apa perlu." Jawab sinbi acuh. Gadis itu membuang muka saat melihat jin yang melempar senyum padanya.