"Jadi ayahmu polisi." Sinbi langsung menoleh kearah jungkook. Gadis itu menggeleng.
"Dia tahanan disini. Dan kurasa ayahmu juga begitu." Ucap sinbi.
Jungkook tersenyum kecut.
"Beberapa hari lagi ayahku akan keluar dari sini. . . .." Ujarnya. Sinbi berpikir jika jungkook sangatlah beruntung.
Namun pemikiran itu hilang seketika tatkala jungkook melanjutkan kata-katanya"Dia dihukum mati." Sinbi memandang jungkook dalam. Kini ia berpikir, ia lebih beruntung dari jungkook.
"Ayahku dihukum karena dosa-dosa yang sama sekali tidak ia perbuat." Suara jungkook semakin memelan. Namun sinbi masih dapat mendengarnya dengan baik.
__________
Sinbi memandang langit-langit kamarnya. Entah sudah berapa kali gadis itu menghembuskan napas kasar.
Perkataan jungkook sore tadi membuatnya tidak berhenti memikirkan pemuda jeon itu.Flashback
"Ayahku dihukum karena dosa-dosa
Yang sama sekali tidak ia perbuat. Aku yang melakukannya. Bukan ayahku. . . .
Aku yang membunuh ibuku sendiri.. tapi ayahku rela menyembunyikan fakta itu dan lebih memilih mengorbankan dirinya sendiri agar aku tetap menghirup udara dengan bebas." Sinbi masih menatap jungkook. Ia yakin pemuda itu sedang jujur sekarang. Terdengar nada penyesalan dan rasa bersalah disetiap kata-kata pemuda itu."Kenapa kau mengatakannya padaku?." Sinbi bertanya sebab heran. Membuat jungkook kini menoleh padanya.
"Entahlah. Aku rasa kau hanya akan mendengar tanpa bereaksi apapun, Itu lebih baik. Aku juga sedikit lega sekarang." Jawab jungkook. Membuat sinbi bertambah heran.
"Kita tidak sedekat itu untuk berbagi cerita." Ketus sinbi.
"Setidaknya nasib kita nyaris sama." Balas jungkook.
Flashback End.
Sinbi kembali menghembuskan napas kasar. Entah kenapa kini ia merasa iba pada jungkook. Tapi juga penasaran. Tepatnya penasaran tentang mengapa jungkook bisa sampai tega membunuh ibunya sendiri.
Sinbi yang masih asyik dengan pikirannya sendiri merasa terganggu akan suara berisik yang berasal dari luar.
Gadis itu kemudian bangkit dari berbaringnya dan berjalan keluar kamar.
Sinbi berdiam disalah satu anak tangga. Melihat bagaimana ibunya bertengkar dengan ayah tirinya. Entah apa yang mereka pertengkarkan. Sinbi tidak peduli. Dan lebih memilih kembali kekamar.
Namun baru saja akan membalikkan badannya. Ia menegang ditempat melihat ayah tirinya itu menampar keras pipi ibunya. Membuat sinbi mengepalkan tangannya kuat.
Tatkala kakinya ingin berjalan menuju dua orang yang kini masih saling berdebat. Seseorang menghentikannya dari belakang.
"Sebaiknya kembali kekamarmu. Kau hanya akan menambah masalah jika kesana." Ucap jin lembut. Hyunjin yang juga berdiri dibelakang jin juga berusaha meyakinkan sinbi untuk kembali kekamar.
Sinbi kembali menoleh kearah ibunya. Mungkin kata jin benar. Ia hanya akan menambah masalah jika ikut bergabung disana. Dan pada akhirnya sinbi benar-benar kembali kekamarnya dengan jin dan hyunjin yang mengekor dibelakang.
Jin memandang heran kearah hyunjin.
"Kenapa kau ikut masuk?." Tanyanya."Aku hanya ingin menemani nuna." Jawab hyunjin kemudian ikut bergabung bersama sinbi diatas kasur.
Sementara jin justru memutar bola matanya jengah. Padahal ia ingin berduaan dengan sinbi. Tapi adiknya itu juga malah ikut bergabung.
"Ibu akan baik-baik saja. Nuna tidak perlu khawatir." Hyunjin berbicara sangat lembut seraya menggenggam tangan sinbi. Membuat jin lagi lagi merasa jengah dengan tingkah adik laki-lakinya itu.
"Aku ingin tidur." Ucap sinbi. Berharap kedua laki-laki bersaudara didepannya itu cepat-cepat keluar dari kamarnya.
"Nuna tidur saja. Aku akan tetap disini menemani nuna." Ucap hyunjin. Sinbi tak habis pikir pada adik tirinya itu.
Dan mulai detik ini. Hyunjin sudah resmi
Masuk dalam list penganggu dalam hidupnya.Sinbi terus menatap hyunjin dengan tatapan khas dinginnya. Namun hyunjin justru memamerkan cengirannya. Membuat sinbi kini beralih menatap jin. Sangat berharap pada pemuda itu agar peka dan dengan cepat menarik hyunjin keluar dari kamarnya.
Tapi yang namanya bersaudara sudah pasti punya kesamaan. Buktinya jin juga melakukan hal yang sama dengan hyunjin. Bedanya jin memamerkan senyum super manisnya.Pemuda itu malah mendekat kearah sinbi. Mengelus sayang pucuk kepala gadis itu.
"Tidurlah. Aku akan tetap disini." Ucap jin.
Sinbi sudah tidak peduli lagi. Terserah apa yang akan dilakukan kedua bersaudara itu. Kini ia hanya ingin tidur.
"Terserah kalian." Ketus sinbi. Kemudian membenamkan seluruh tubuhnya didalam selimut.
Jin kemudian menatap hyunjin dengan tatapan dingin.
Memberi isyarat pada adiknya itu agar keluar dari kamar sinbi. Namun hyunjin menggeleng, seolah berkata "kau saja yang keluar" pada jin.
Membuat jin melemparkan tatapan tajamnya. Yang membuat hyunjin dengan sangat tidak rela meninggalkan kamar sinbi.Jin tersenyum penuh kemenangan. Kini ia beralih menatap sinbi yang masih membenamkan seluruh tubuhnya dibalik selimut.
"Jangan melakukan hal yang macam-macam kalau tidak ingin mati." Ancam sinbi dari balik selimut. Membuat jin tersenyum geli.
Adik tirinya ini sungguh menggemaskan.
Benar-benar Tipenya.
Tbc.
Hanya memperjelas!: ayah sinbi dan ayah jin sama-sama bermarga Hwang ok!.
Vyihwang💕

YOU ARE READING
SAVE me, SAVE you
FanfictionJungkook, pemuda yang memiliki masa lalu kelam dipertemukan dengan Sinbi, gadis dengan sifat beringas dan tak tahu aturan.