抖阴社区

                                    

"Aku ikut." Ucap sinbi setelah keluar dari kamar.

Jungkook menelisik penampilan sinbi dari bawah hingga atas. Gadis itu hanya memakai baju kaos hitam kebesaran tanpa celana dan itu adalah baju jungkook.

"Dengan penampilan seperti ini kau ingin ikut denganku?." Tanya jungkook.

"Aku ingin membeli sesuatu. Jadi biarkan aku ikut."

"Membeli apa?." Tanya jungkook penasaran.

"Sejak kemarin aku belum merokok. Jadi aku ingin membelinya." Ucap sinbi enteng membuat jungkook membukatkan matanya.

"Rokok? Kau ingin membeli rokok?." Tanya jungkook tak habis pikir dengan gadis didepannya itu. Sementara sinbi hanya mengangguk ringan.

"Kalau kau membeli rokok maka jangan harap kau bisa kembali lagi kerumahku." Ancam jungkook. Sinbi membulatkan matanya.

"Mwo!! Yak!!." Teriak sinbi namun jungkook sama sekali tidak peduli dengan teriakan gadis itu dan lebih memilih berjalan keluar rumah.


















___________



"Aku sudah pernah bilang pada ibu untuk berhenti memukulnya." Ucap jin. Berusaha untuk menahan diri agar tidak membentak wanita yang berstatus sebagai ibu tirinya itu.

"Dia berulah lagi disekolahnya. Ibu tidak bisa diam saja." Balas nyonya hwang dengan nada lembutnya. Membuat jin memutar matanya jengah.

"Ibu mohon cari adikmu. Ibu sangat khawatir padanya." Mohon nyonya Hwang.

"Tapi aku tidak janji sinbi akan tinggal disini lagi." Ucap jin. Nyonya hwang menautkan alisnya bingung.

"Apa maksudmu jin?."

"Sinbi akan tinggal bersamaku diapartement."

"Tapi. . .jin. jin!. Dengarkan ibu dulu!." Jin sama sekali tidak menghiraukan panggilan nyonya hwang. Pemuda itu kini justru berjalan cepat menuju mobilnya.

















__________




Sinbi berdecak kesal melihat banyaknya panggilan tak terjawab dan pesan masuk dari ibunya, jin dan juga Hyunjin.
Sinbi sudah tidak ada niat lagi untuk pulang kerumah. Biarkan saja ketiga orang itu pusing mencarinya. Sinbi tidak ingin peduli lagi.

"Tapi aku tidak punya baju jika tidak pulang." Gumamnya.
Sinbi kemudian menjentikan jarinya tatkala mendapat ide luar biasa. Tangannya dengan cepat mengotak atik ponselnya. Mencari kontak zuho. Sinbi membutuhkan bantuan pemuda baek itu sekarang.

Sinbi menjauhkan ponselnya dari telinga dan berdecak kesal.

"Yakk!! Tidak perlu teriak bodoh." Kesal sinbi.

"Kau dimana sekarang? Aku akan menjemputmu. Tadi jin hyung menelponku menanyakan keberadaanmu."

"Aku tidak akan pulang. Dan jika orang itu menelpon lagi tidak usah diangkat."

"Mana mungkin aku mengaibaikan telpon jin hyung. Sekarang katakan kau dimana?."

"Aku akan mengirimkan alamatnya padamu. Temui aku disana." Ucap sinbi kemudian mematikan sambungan telponnya.














______________



Sinbi melambaikan tangannya kearah zuho. Membuat pemuda itu berlari kecil menghampirinya.

"Kau baik-baik sajakan?." Tanya zuho sambil memutari tubuh sinbi mengecek kondisi gadis hwang itu.
Membuat sinbi menatapnya malas.

"Aku baik-baik saja.  sekarang aku butuh bantuanmu. . .

"Bantuan apa?." Sinbi membulatkan matanya tatkala melihat jin kini berjalan mendekat kearahnya. Gadis itu kemudian beralih menatap zuho seakan meminta penjelasan terkait kehadiaran jin.

"a-aku khawatir padamu. Aku ingin kau pulang. Jadi aku memberitahu jin hyung." Ucap zuho dengan tangan yang menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"Kau memang tidak bisa diandalkan." Ucap sinbi dan bersiap melangkah pergi meninggalkan taman. Namun pergerakannya terhenti tatkala jin dengan cepat menarik tangannya.


"Baju apa yang kau pakai ini?." Tanya jin saat melihat sinbi yang hanya memakai kaos besar tanpa celana. Jin dengan santai melepas jaketnya lalu melilitkannya disekitar pinggang sinbi.

"Sekarang ayo pulang."

"Aku tidak mau pulang kerumah!!." Kesal sinbi. Membuat jin menatapnya dingin.

"Siapa bilang aku akan membawamu pulang kerumah." Sinbi mengkerutkan alisnya bingung. Kemudian menatap jin dengan tatapan penuh tanya.

"Sekarang tunjukkan dimana tempat tinggalmu sekarang. ambil barangmu lalu ikut pulang bersamaku." Ucap jin sambil menarik tangan sinbi menuju mobilnya.


"Kau tidak perlu ikut bersama kami." Ucap jin saat zuho juga ikut berjalan bersamanya.

"Tapi. . .

"Ini masalah keluarga. Kau tidak perlu ikut campur."

Zuho menatap kepergia jin dan sinbi dengan tatapan tak percayanya.

"Padahal aku yang memberitahu keberadaan sinbi. Tapi dia bahkan tidak bilang terima kasih sama sekali." Ucap zuho setengah kesal.






















______________




"Apa kita harus menunggunya. Ini membuang-buang waktu." Ucap jin. Sinbi memutar bola matanya malas.


"Dia sudah memberiku tempat tidur dan makan yang enak. Aku tidak mungkin pergi tanpa memberitahunya." Balas sinbi sedikit kesal.


"Tapi ini sudah malam sinbi-ya."

"Kalau kau ingin pulang. Pulang saja. Tidak usah menungguku. Aku bisa tinggal disini lebih lama." Kesal sinbi. Bertepatan dengan datangnya jungkook. Pemuda itu datang dengan raut wajah dingin yang ditujukannya pada pemuda tampan disamping sinbi. Tentu saja jin.


"Aku akan pulang." Ucap sinbi yang sukses membuat jungkook menatapnya.


"Kenapa?." Tanya jungkook.


"Bukankah kau menyuruhku pulang?. Kau pasti senang karena aku tidak menumpang lagi dirumahmu." Ucap sinbi.



"Kau bisa tinggal lebih lama jika kau mau." Ucap jungkook tanpa sadar.
Membuat jin melayangkan tatapan tak suka padanya.


"Mm maksudmu b-bukankah kau tidak ingin pulang kerumahmu?." Tanya jungkook. Entah mengapa ia seakan tak rela jika sinbi pulang.


"Kau membuang banyak waktu Hwang sinbi." Ucap jin. Ia lalu menarik tangan sinbi. Membawa gadis itu meninggalkan rumah jungkook.

Sinbi menyempatkan diri untuk menoleh
Pada jungkook. Ada rasa berat saat dirinya harus meninggalkan rumah jungkook. Walau jungkook bukan siapa-siapa tapi sinbi bisa merasakan ada kenyamanan jika berada didekat pemuda jeon itu.




"Ayo sinbi. Masuk." Ucap jin. Membuat sinbi mau tak mau harus masuk kedalam mobil jin. Meninggalkan rumah jungkook.




Sementara jungkook masih berdiri ditempatnya.
Tatapannya berubah senduh.

"Ada apa denganku? Kenapa rasanya sangat tidak rela saat sinbi pergi." Batin jungkook.



















Tbc.

SAVE me, SAVE youWhere stories live. Discover now