Haeee gaessss... Aku up lebih cepat dari biasanya.. Entahlah lagi pengen up aja😅 Dan Selamat Hari Pahlawan ❣💟
.
.
.
Happy Reading~
.
.
.*Saint Pov*
"Ah kepalaku sakit"
Aku membuka mataku perlahan-lahan, rasanya untuk membuka mata saja butuh tenaga yang sangat besar, kepalaku pusing dan aku merasa mual.
Aku mengedarkan pandangan ku ke segala arah, tapi dimanapun aku melihat aku tidak melihat apa-apa selain diriku sendiri di ruangan ini. Dimana ini?
Ruangan ini sangat bersih dan juga sangat hangat, aku tidak tau aku berada dimana, tempat ini sangat nyaman tapi kenapa aku bisa berada disini? Lalu kenapa tanganku terikat seperti ini?
Apa yang aku lewatkan?
Tunggu dulu, dimana Plan dan yang lainnya pergi?
Hal terakhir yang aku ingat ketika aku dan sahabat ku yang lain sedang berada di sebuah mall untuk membeli beberapa perlengkapan kecil kami untuk berlibur ke sebuah pulau kecil. Lalu saat aku singgah di sebuah restoran aku pergi untuk memesan makanan untuk kami berempat tapi saat itu ada seorang anak kecil yang memanggilku membuat aku keluar dari restoran itu menuju tempat parkir di mall itu, aku tidak tau siapa anak itu dan kemana dia akan membawaku pergi tapi karena aku sudah terlanjur mengikutinya sampai sejauh itu aku hanya pasrah di tarik oleh tangan kecilnya yang mungil tapi saat sudah sampai di sebuah mobil sedan berwarna hitam semuanya menjadi gelap seketika, dan aku tidak ingat lagi setelah itu. Lalu kenapa aku bisa sampai disini?
Dimana ini? Dan sudah berapa lama aku berada disini?
Aku mulai menangis, badanku gemetar, air mataku jatuh tanpa di komando terlebih dahulu, aku mulai khawatir dengan pemikiran-pemikiran buruk yang berkecamuk di kepalaku. Apa aku diculik? Apa aku akan dibunuh?
"Ibuu~"
"P'Perth kau dimana?"
Air mataku mengalir semakin deras, rasa takut semakin menghantui fikiranku saat ini, badanku tak berhenti bergetar dan aku tidak tau bagaimana caranya pergi dari tempat ini.
Perhatian ku teralihkan saat aku mendengar suara pintu yang terbuka, dan benar saja, seorang pria masuk kedalam lalu menutup pintunya kembali.
Pria itu sangat tinggi, mata yang tajam, hidung mancung serta wajahnya yang tampan. Tapi aku tidak mengenal siapa orang itu.
Aku terdiam, tidak mengatakan apapun atau bergerak sedikitpun. Orang itu juga melakukan hal yang sama, hanya mata kami yang saling berpandangan satu sama lain.
Pria itu mendudukkan dirinya tepat di depanku, menatapku seakan aku adalah santapan makan malamnya. Aku bertambah takut di tatap seperti itu olehnya.
Apalagi hanya ada kita berdua di ruangan yang terbilang cukup sempit itu. Aku masih berusaha melepaskan ikatan yang mengunci kedua lenganku, tapi semua usahaku terasa sia-sia karena itu tidak berubah sedikit pun.
"S-siapa kau?" Aku mencoba membuka pembicaraan dengan pria itu, setidaknya aku harus tau siapa dia dan apa yang dia inginkan.
*Author Pov*
"Kau tidak mengenalku?"
Saint mengerutkan alisnya, pertanyaan pria itu terdengar seperti mereka pernah bertemu dan saling mengenal satu sama lain, tapi Saint tidak pernah mengenal orang itu dimana pun, dan Saint ingat dia tidak punya riwayat Amnesia sampai ia bisa melupakan orang itu.
"Apa kau mengenalku?" ~Saint
"Tentu saja, aku mengenalmu dengan sangat baik"
"Bagaimana bisa? Aku tidak pernah bertemu denganmu" ~Saint

KAMU SEDANG MEMBACA
?Vampire Destiny
Vampire[08.05.20] #1 MagusMG? [02.07.20] #1 PerthSaint? Hanya kisah cinta biasa antara Vampire dan Takdir mereka masing-masing?? Dan dimana ada Vampire disitu pasti ada Werewolf ? . . . Ga suka konflik yang berat jadi bikinnya yg easy-easy aja? And This...