"Hahh.. akhirnya selesai juga," ucap mama Raihan dengan nafasnya yang masih tersengal-sengal karena ritual memasaknya yang lumayan banyak.
"Iya tante, Alhamdulillah..."
Raihan membantu menaruh makanan-makanan tersebut ke atas meja makan dibantu dengan Shafa.
"Dek, coba papah tanya udah otw apa belum?" tanya Aluna pada Jihan.
Jihan mengangguk dan segera mengirim pesan pada Wijaya.
Jihan
Pah? Udah otw belum?Wijaya
Udah dari tadi,Jihan
Buruan pulang pah, jihan kangen"Papah udah otw dari tadi Maa," ucap Jihan dengan mamanya yang masih membersihkan dapur.
"Yaudah papah kasih tau makan di rumah aja jangan di luar, soalnya udah dimasakin banyak nih sama Mama." ucap mama Aluna.
"Siapp Ma!"
Wijaya
Iya, iya..Jihan
Makan dirumah aja pah, soalnya mamah udah nyiapin makanan banyak.
Jgn lupa oleh-olehnya juga hehe.Wijaya
Iya udah tau!Sudah menjadi kebiasaan Aluna, jika sang suami pulang dari luar kota, ia selalu menghidangkan berbagai menu makanan yang di siapkan untuk suami.
Ting tong
"Yey, Papa pulang." teriak Jihan lalu segera berlari untuk membukakan pintu rumahnya.
Raihan hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya yang terlalu bersemangat menyambut kepulangan ayahnya.
"Assalamu'alaikum..." ucap Wijaya yang berada di ambang pintu dengan tersenyum.
"Wa'aikumussalam, Papaa.." jawab Jihan yang berhambur ke dalam pelukan papa nya.
"Pa, Papa bawa oleh-oleh kan buat Jihan?" tanya Jihan yang sedang bergelayut manja di lengan Wijaya.
"Iya iya ada di mobil.. "
Aluna dan Raihan yang melihat kedatangan seseorang yang sangat ia rindukan. Mereka berdua segera menyalimi dan mempersilahkan seorang Wijaya Ardianto untuk duduk.
"Loh loh, ini siapa nih, kok ada gadis cantik di rumah ini?" tanya Wijaya menatap lurus ke arah Shafa.
"Emang jihan gak cantik Pa?!" ucap Jihan sambil menggembungkan pipinya.
"Iya-iya kamu juga cantik," ucap Wijaya.
"Ini Shafa, dia gantiin bi Asih sementara. Shafa juga satu fakultas sama Raihan," Shafa hanya tersenyum melihat Wijaya yang masih saja menatapnya.
"Ohh, kamu tinggal dimana nak?" tanya Wijaya pada Shafa yang duduk di meja makan tepat di depannya.
"Saya tinggal di gang mawar, no 4 sebelah toko kue sa'i,"
"Gang mawar? Sebelah kue sa'i?," ucap Wijay pelan sambil memikirkan perkataan Shafa.
'Kaya pernah tau' batin Wijaya Ardianto.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu [SELESAI]?
RomanceTak ada yang tak mungkin di dunia ini. Sepucuk kertas yang kutulis dengan torehan tinta sederhana mampu merubah kenyataan hidupku. Aku selalu dan akan selalu percaya akan takdir yang Allah gariskan untukku. Kuharap, esok nanti dirimu masih sama sepe...