Lets Save Our Prodigy

Sai sudah berdiri didepan pagar rumah pribadi milik Ino,bukan kediaman Yamanaka,hanya rumah Ino

Ada sesuatu yg hilang

Dan Sai datang kemari untuk mencarinya,keamanan dirumah Ino langsung mempersilahkan Sai masuk,bagaimanapun Sai masihlah suami Ino,rumah ini juga rumahnya meskipun utuh milik Ino,dengan langkah sedikit ragu Sai memasuki rumah bergaya eropa modern itu,entahlah,semakin masuk tenaganya semakin habis,tapi setelah sepenuhnya masuk,mata Onyxnya terbuka lebar

Ino? Berciuman dengan pria lain?

Kemarahan yang tidak dapat dibendung,Sai langsung mengambil langkah lebar dan

"Don't move mr.Shimura"

Membuka matanya yang tadi tertutup karena menikmati ciuman,Ino tersenyum kepada Utakata

"Cukup untuk hari ini tuan Utakata,besok kita lanjutkan di lokasi syuting ok"

Utakata sendiri hanya tersenyum maklum,dia sama sekali tidak perduli dengan prahara rumah tangga kedua pasangan selebriti ini,dia memilih pergi meski dia sadar,tatapan tajam dari Onyx seseorang terus mengikutinya,setelah Utakata keluar,Sai menatap Ino tajam,tapi perempuan itu masih dengan senyum kecil tanpa dosanya

"Apa.yang.baru.saja.kau.lakukan?"

"Tidakkah kau merasa ini seperti deja vu? It's Bussiness sayang,dia aktor baru yang butuh latihan untuk scene kissing kita,dia lawan mainku"

"Tidak,ini salah,kau istriku,dan ini bukan lokasi syuting,tidak ada lampu kamera menyorot kearahmu"

"Kupikir itu tidak apa,kau juga pernah melakukannya kan? Ingat be proffessional,kita senior mereka?"

Ekspresi marah Sai dan senyum miring Ino benar-benar kontras

Sudah kukatakan,aku suka membalas tanpa bunga dan tepat sasaran seperti yang kau lakukan sayang

Batin Ino bersorak gembira saat ekspresi Sai berubah penuh penyesalan

"Persingkat saja,ada keperluan apa kemari?"

"Aku ingin mengambil sesuatu yang hilang"

"Aku tidak membawa barangmu jika itu maksudmu"

"Bukan itu"

Sai menatap Ino penuh kelembutan

"Aku kehilangan semua celoteh pagi yang brisik,aku kehilangan perhatian berlebih dari seseorang,aku kehilangan 20 panggilan telfon yang biasanya setiap hari aku terima,aku kehilangan kecupan kecil setiap aku pulang kerja,aku kehilangan sosok yg selalu gagal dalam dietnya,aku kehilangan guling hidupku,dan yang terpenting,aku aku kehilangan cintaku"

Benar sayang,itu tujuanku,mengacaukan mentalmu

"Bukankah sudah kau dapatkan itu dari orang lain,kupikir kau butuh sebuah emm hal baru?"

Gendikan bahu dan raut acuh Ino membuat Sai semakin sesak

"Maaf,aku tau maaf tak akan cukup,tapi kumohon maafkan aku,kembalilah kepadaku,aku membutuhkanmu"

"Kau membutuhkanku tapi tidak mencintaiku kan?"

Senyum getir terpatri di wajah Sai

"Dibagian mana aku tidak mencintaimu Ino,jika aku tidak mencintaimu,pasti kepergianmu tidak meninggalkan ruang kosong disini"

Ino hanya dia mencermati setiap kata suaminya

"Semua yg kau lakukan aku menyukainya,aku salah,aku tahu,kau boleh menghukumku,tapi jangan tinggalkan aku,aku tidak mungkin kehilangan sosok yg ikut sedih ketika aku sedikit saja merasa sakit,sosok yang selalu tersenyum saat aku bahagia,sosok yg selalu menemaniku meski rumah tangga dan hidup kita tak selalu mudah"