抖阴社区

18. Putus

39.4K 2.8K 162
                                        

Jangan lupa vote dulu yaa

***


Laras berdiri dari tempat duduknya, berjalan menuju arah meja makan Raffa dan Dinda yang masih asik mengobrol. Teman-teman yang melihat Laras pergi ke arah Raffa mulai tegang.

Laras menggebrak meja mereka, yang tentunya membuat keduanya terkejut. Namun gebrakkan itu tak membuat orang-orang dikantin sampai menoleh. "Gue mau putus. Kalo lo cuma jadiin gue pelampiasan karna Dia, buat apa kita bertahan. Tega banget lo!" ucap Laras ke Raffa sambil menunjuk Dinda yang masih kaget secara Laras yang datang tiba-tiba.

"Gak Ara gue ga mau. Dia cuma temen gue doang! Percaya sama gue" Raffa memegang tangan Laras. Drama.

Laras berdecih. "Najis! Dikira gue ga liat apa waktu di Taman Belakang lo balikan sama cewe cabe ini" Laras mulai kesal.

"J-jadi lo udah tau?" tanya Raffa mulai panik. Tubuhnya mulai keringat dingin mendengar ucapan Laras yang ternyata sudah mengetahui semuanya.

"Jelas. Kalo ga suka sama gue ga usah pacarin juga kalik! Enak banget lo mainin perasaan orang," tekan Laras. Dinda hanya tersenyum kemenangan. "Dan lo lon*e! Kalo masih ada perasaan sama dia seharusnya lo ga putusin begok! Sekarang lo minta balikan mau lo apa gitu loh, heran gue" mulut Laras tak berhenti mengoceh.

"Hidup hidup gue, kok lu yang repot!" Dinda memutar bola matanya malas.

"Dasar cewe murahan! Buat apa coba pakainnya di kecil kecilin, terus roknya diketatin kek gitu. Jijik. Punya harga diri ga sih lo jadi cewe? Kasian gue liatnya. Lo cuma dijadiin bahan penonton cowo-cowo sange" labrak Laras.

Dinda yang mulai terpancing emosi mengambil air minum yang ada di meja. Dinda menumpahkan sisa air dingin yang berisi es di dalam gelas ke arah Laras.

"Gue ga mau main beginian ya, gue cuma mau minta putus aja. Kenapa lo yang ribet si! Kalo mau ngatain gue ya katain dong, malah main air. Lo kira ini tempat water boom!" Laras tambah jengkel.

"Yaudah kita putus" jawab Raffa singkat.

"Emang seharusnya cowo kayak lo ga ada disekolah ini, cowo fuck boy kayak lo harus musnah di sekolah ini dari pada nyakitin lebih banyak cewe lainnya, cukup gue aja yang kena jebakan lo Raf" Laras menatap keduanya penuh kekecewaan. Ia langsung meninggalkan Raffa dan Dinda begitu saja.

Namun baru saja kaki Laras berjalan tiga langkah. "Satu lagi"  Laras mengambil hpnya dari saku, lalu mengirim sesuatu ke line Raffa. "Gue ga akan biarin cowo, dan cewe kayak lo sekolah disini lagi" Laras tersenyum kecil. Dia sempat memotret Raffa yang sedang merokok di Taman Belakang ditemani Dinda, tepat di saat Dia menguping waktu itu.

Raffa kaget tak percaya setelah melihat notif line Laras. "Licik lo Ras, kecewa gue"

Laras tersenyum sinis. "Gue ga peduli lo kecewa karna lo bukan siapa-siapa gue lagi"

"Lo ga akan bisa buat kita keluar dari sekolah ini" bentak Dinda.

"Oh ya? Liat aja nanti"

Dinda mendekati Laras menarik rambut Laras, menjambaknya kasar. Laras kesakitan tapi ia tahan. Ia tidak akan terlihat lemah di depan mereka. "Terserah kalo lo maunya main fisik" Laras menarik tangan Dinda memelintirnya ke belakang membuat Dinda meringis kesakitan. Raffa tidak tinggal diam, Dia menampar Laras keras sehingga Laras jatuh tersungkur, yang pastinya membuat Laras melepas pelintirannya pada tangan Dinda reflek akibat kesakitan.

Kaka Kelas Dingin (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang