"Jinie kenapa kau tidur disini?" tanya sang kakek yang terlihat bingung karena cucu nya meringkuk seperti kucing di sofa ruang tamu.
Jinie yang baru bangun tidur mengucek matanya kasar sambil menguap.
"ini jam berapa kek?" tanyanya dengan suara serak.
"jam lima pagi, aku tanya kenapa kau tidur disini?"
"semalam Yoongi ke kamarku kami mengobrol sampai dia ketiduran, aku tak tega membangun kan nya, jadi aku tidur disini saja" jawab Jinie sambil meregangkan otot otot nya yang pegal.
"lalu kenapa kau tak tidur di kamar Yoongi saja, kamar nya kan kosong"
"oh iya ya kenapa aku tak tidur disana saja semalam, duh badan ku jadi pegal semua"
"salah kau sendiri" sang kakek pun tertawa mengejek.
"aku akan mandi dulu kek supaya badanku lebih segar, setelah itu baru aku membuat sarapan"
"kau lanjutkan saja tidurmu, ini masih sangat pagi, biar kakek yang membuat sarapan hari ini"
"tidak, aku akan membantu kakek di dapur, setelah ini aku akan jauh lagi dengan kakek jadi aku pasti sangat merindukanmu, jadi biarkan aku membantu yaa" ucap Jinie sambil memeluk kakeknya erat.
"kenapa anak ini jadi manja, ya sudah ayo kita ke dapur"
"kek kenapa kau mengijinkan ku pergi dengan nya?" tanya Jinie sambil memotong sayur sayuran di depan nya, sang kakek pun sama sibuk nya dengan peralatan masak yang ada
"karena aku mempercayainya,
Dia juga mengingatkan ku pada saat kakek muda dulu" Namdoo menjeda ucapan nya dan menghela nafas panjang."apa kau tau nak? dulu kakek bukan pria baik, kakek seorang berandalan, setiap hari kerjaannya hanya bertengkar dan berkelahi, kakek juga sering mabuk mabukan, parah nya lagi kakek mengkonsumsi obat obatan terlarang, hingga orang tua ku dulu benar benar kewalahan menghadapi sifat jelek yang kupunya, harta ayah habis oleh ku yang keluar masuk penjara, namun mereka tetap menyanyangiku sampai suatu hari ibu tak bisa lagi menahan sakit yang di derita nya, dan ia meninggal dalam pangkuan ayahku, dan hanya selang beberapa minggu kemudian ayahpun meninggal dunia, meninggalkan aku dengan sejuta penyesalan, jika saja aku jadi anak yang baik mungkin aku bisa lebih lama hidup dengan mereka namun kenyataan nya aku di tinggalkan saat usia ku menginjak 17 tahun, hidupku lebih hancur dari sebelumnya, aku jadi gelandangan dan mungkin hampir gila bila tak bertemu nenekmu saat itu" terang nya sambil menitikan air mata
"kakek!" ucap Jinie sendu yang kemudian memeluk sang kakek.
"aku sudah tidak apa apa, itu masa lalu, mau mendengar lanjutan ceritaku?"
"tentu kek"
"mungkin orang orang akan mengatakan jika nenek mu adalah seorang malaikat yang datang untuk menyelamatkanku dari keterpurukan, namun mereka salah, saat itu bagiku nenek mu adalah seorang nenek sihir dengan rupa yang sangat cantik, dia sangat galak dan bawel" Namdoo menjeda sejenak ucapan nya dan mengukir senyum di bibirnya,
"Saat itu aku di bawa kerumah nya karena ayah dari nenek mu itu ternyata teman dekat mendiang ayahku, dia ingin mengangkatku jadi anak nya, namun aku menolak, aku mengatakan padanya jika aku akan lebih berterima kasih bila di jadikan sebagai seorang pembantu atau tukang kebun saja di rumah itu, sudah cukup dengan mereka memberiku makan dan tempat tinggal, menjadi anak angkatnya sungguh terlalu muluk bagiku. Akhirnya merekapun menyetujuinya karena jika tidak, aku takan mau lagi tinggal disana.
aku bukan orang yang mudah berubah dari kebiasaan burukku, tapi aku juga tau diri aku tak mau membuat mereka kecewa. Saat itu aku benar benar sakau aku mengerang kesakitan, sebisa mungkin aku menahan gejolak dan rasa sakit untuk tidak menyentuh barang haram itu lagi, keringat bercucuran dan tubuh gemetar, aku benar benar seperti orang gila.
Mendengar suara gaduh dari kamar ku nenek mu langsung menghampiri, kemudian dia menyeretku ke kamar mandi, beberapa tamparan ia daratkan di pipiku bahkan ia tak segan menyiramku dengan air sampai seluruh tubuhku basah kuyup, aku menggigil kedinginan, dengan setengah kesadaran aku melihatnya. Ia pun tampak kacau ia masih mengguyur ku dengan air sambil menangis, dan setelah itu tanpa ku sangka dia memelukku, sambil menciumiku tanpa henti. Nenekmu benar benar menemaniku sampai aku sembuh dan tak ketergantungan lagi dengan obat obatan, dan candu ku beralih jadi bibir manis nya!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Agust D ?
Fanfiction[COMPLETE] Work pertama dan gak direvisi sama sekali. Masih kebangetan amburadulnya, (sengaja gak direvisi) Start: 10Ags20 End: 04Jan21