Uploaded 6 Sept 2020.
--------------------------------------------------------------Saat hari sudah sore, Risa terbangun dari tidur lelapnya. Ia terkejut saat melihat kearah jam dinding yang menunjukan pukul 6 sore. Lalu ia menatap Rian yang sedang tidur disebelahnya sambil memeluknya sejak tadi. Ia merasa marah karena Rian tidak membangunkannya untuk meminum obat kontrasepsi.
Risa: "Ko.. ko.. bangun.. obatnya mana?"
Tanya Risa sambil menggoyang - goyangkan tubuh Rian untuk membangunkannya.Rian pun terbangun. Hal pertama yang ia lihat adalah wajah Risa dengan ekspresi kesalnya. Ia sangat lah menggemaskan! Rian pun mengecup bibir Risa. Akan sangat baik jika setiap hari hal ini bisa terjadi. Secepatnya Risa harus pindah ke apartment ini dan tinggal bersamaku. Aku yakin setelah pertunangan kami direncanakan, ia tak akan menolak, pikirnya. Lokasinya strategis di dekat sekolahnya dan juga dengan tempat yang biasa Risa kunjungi. Tentunya Rian sengaja memilih apartment ini karena Risa.
Rian: "Morning, dear. Itu ada diatas meja kerja koko." Jawabnya dengan suara khas bangun tidur yang magnetic.
Lalu Risa segera melepaskan pelukan Rian dan menuju kesana. Saat ia mencoba berjalan, ia masih merasakan sakit didaerah kewanitaan dan pinggangnya. Tetapi ia memaksakan diri untuk berjalan menuju kesana. Ia harus segera meminum obat itu! Bagaimana jika aku hamil?! Semuanya akan jadi kacau!, pikirnya. Ia memiliki rencana jangka panjang untuk lulus SMA lalu melanjutkan studynya di universitas impiannya.
Rian yang melihat Risa bergegas meminum obat itu merasa kecewa. Pandangannya mendingin sementara lalu kembali ke normal, hingga Risa tidak menyadari terjadinya perubahan itu. Saat ini Rian semakin yakin bahwa menghamili Risa adalah tindakan yang tepat untuk mendapatkan dirinya seutuhnya. Ia semakin berniat untuk berupaya membuatnya hamil!
Apa dia tidak menginginkan anak kita?! Sayangnya dia harus menerima takdirnya!, pikiran tersebut tertanam lekat diotak Rian. Tujuan utamanya sekarang adalah membuat Risa hamil secepatnya.
Lalu ia menghampiri Risa yang sedang meminum obat itu, merangkulnya dari belakang.
Rian: "Kamu tenang saja, dear. saat kamu tidur tadi, dokter juga sudah menyuntikan kontrasepsi kb. Apapun yang kita lakukan seharusnya akan aman saja." Ucap kebohongannya. Namun tentu saja seluruh kontrasepsi tidak ada yang 100%, pikirnya dengan cerdik. Ia sendiri tau bahwa ia sudah banyak membohongi Risa, tetapi mau bagaimana lagi? Ini satu satunya jalan supaya ia bisa mendapatkannya! Rian tau bahwa Risa tidak pernah menganggapnya sebagai seorang pria. Tetapi Rian tidak pernah menganggapnya sebatas adik! Ia harus memilikinya bagaimanapun caranya.
Risa yang sangat mempercayai Rian pun membalasnya dengan senyum. Ia merasa tenang dan percaya pada ucapan Rian. Tetapi untuk berjaga-jaga, kali ini ia akan meminum obat tambahan terlebih dahulu. Ia segera mengkonsumsi 2 jenis obat sesuai dengan resep tersebut. Ia juga semakin percaya akan keaslian obat itu karena memiliki label rumah sakit ternama di area mereka. Jadi, bagaimana mungkin ada kepalsuan dari obat ini? Ia tak pernah tahu bahwa sahabat Rian bekerja disana dan telah berkomplotan dengannya.
Rian: "Yuk makan, tadi koko sudah order makanan kesukaan kamu." Ucapnya sambil merangkul pinggangnya dan membantu Risa menuju ke dapur.
Risa pun mengikuti kemauan Rian. Mereka menyantap seafood yang dibeli dari restoran terkenal bernama Tateruma, yang tentunya pasti mahal. Risa menyantapnya dengan lahap dan Rian tersenyum melihatnya makan.
Rian tentu saja menyukai semua hal tentang Risa, terkecuali oleh stamina dan tubuhnya yang kurus itu. Ia harus menggemukan Risa agar ia semakin kuat dan sehat!
Setelah mereka selesai makan, mereka pergi ke ruang tamu untuk menonton televisi bersama.
Rian: "Besok kita temui orang tuamu ya?" Ucapnya.
Risa terdiam kaku mendengarnya. Ia masih tak siap menerima ini, bahkan ia belum menjawab pertanyaan Rian tadi siang. Ia masih belum siap untuk menjadi seorang istri. Ia punya rencana panjang demi masa depannya, kuliah dan bekerja sesuai impiannya.
Melihat ekspresi ragu dan cemas Risa, Rian merangkul Risa dan mengarahkan kepalanya kepundaknya.
Rian: "Apa yang kamu ragukan? Koko pastinya akan beri kamu kebebasan. Setelah kita menikah, mungkin tidak akan ada perubahan besar dalam kehidupan kita. Kita bahkan akan semakin dekat, menghabiskan waktu kita bersama seperti dulu, bukan?" Ucapnya demi merayu Risa. Tentu saja saat mereka menikah nanti, ia akan membatasi waktu Risa pergi keluar. Gadis ini terlalu cantik dan berbahaya untuk ditampilkan didepan umum! Ia harus menjaganya erat-erat.
Risa: "Umm..." Ia sedang memikirkannya. Perkataan ko Rian ada benarnya juga, dibanding menikah dengan pria asing pilihan papa di masa depan, lebih baik aku menikah dengan orang yang aku percaya. Akan lebih nyaman dan aku tau dengan jelas bahwa koko adalah orang yang baik, Pikirnya.
Risa: "Okay.." akhirnya Risa pun menerima lamaran Rian.
Walaupun tidak menerima penolakan, Rian yang mendengar hal itu merasakan perasaan yang lega dan gembira. Akhirnya sebentar lagi mereka akan menikah! Ini adalah moment yang paling ia tunggu-tunggu dalam hidupnya. Lalu ia segera mencium bibir Risa yang sangat menggodanya itu sejak tadi.
Ciuman itu semakin dalam dan aggresive, membuat pikiran Risa menjadi kosong dan semakin sulit untuk bernafas. Risa pun mencoba menghindar dan mencoba mendorong Rian, namun tenaganya tak sebanding dengan dirinya. Mau tak mau ia hanya bisa pasrah menerima apapun yang Rian lakukan, sampai ia merasakan tangan Rian yang semakin naik dari pinggang ke atas.
Seketika, tenaga dan kesadaran Risa kembali padanya. Ia berhasil kabur dari ciumannya yang ganas itu.
Risa: "Stop it! I don't want it anymore." Ucap Risa sambil terengah-engah mengatur nafasnya.
Rian: "Okay, dear.." Jawab Rian pasrah. Ia melepaskannya kali ini karena tahu bahwa kekasihnya masih merasa kesakitan akibat aksi mereka kemarin.
Risa merasakan adanya bahaya jika mereka tetap berada dalam suasana ini. Ia harus mencoba mencari alasan untuk bisa kabur dan mengamankan diri dari binatang buas ini! , pikirnya.
Risa: "Ko, Risa ngantuk.. tidur lagi yuk."
Rian yang sangat peka dan mengerti maksud dan tujuan dari perlakuan Risa, memutuskan untuk mengalah kali ini.
Rian: "Okay." Jawabnya sambil membantu Risa berjalan dengan merangkul pinggangnya.
Lalu mereka menghabiskan sisa waktu mereka dikamar sampai akhirnya tertidur lelap. Tentu saja semasa itu tidak terjadi apa-apa, selain Risa yang bermain game di handphonenya dan Rian yang melanjutkan pekerjaannya. Tak akan pernah diketahui oleh Risa, bahwa Rian sudah memperhitungkan semua hutangnya setiap Risa kabur atau dilepaskan. Ia pasti akan mengambil jatahnya pada saat yang tepat.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS TOO WILD! 21+ [V°] NEW!
RomanceWARNING! [BANYAK MENGANDUNG KONTEN SEXUAL BERAT. R-21++] ?FULL OF PLEASURE ?Adegan 21+ jumlahnya seimbang dengan plot. ?If you are searching for 'snu snu' , then this is perfect for you! Cerita FRESH. Made in 22 August 2020. Kisah percintaan teman...