Jangjun yang sedang berlatih basket di lapangan menggunakan baju sleeveless hitam mendribble bola basket tersebut dan mencetak 3 pointer.
"Jangjun!" lelaki yg dipanggil melirik ke sumber suara, ternyata itu Y yg membawa air putih dan sapu tangan.
"Darimana kau tahu aku ada disini?"
"Aku melihat keranjang basket berantakan, aku tebak kau sempat mengetes masing² bola basket sebelum memilihnya. Dan... kau pun terlalu malas untuk membereskannya."
"Kau tahu kan memilih bola itu penting. Terkadang banyak bola di keranjang yg sudah kempes. Makanya aku harus mengecek satu per satu."
"Terserah kau saja, oh iya apa kalian sudah mulai berlatih untuk turnamen bulan depan?"
"Tentu saja, kakiku sudah letoy dan tanganku berasa akan putus." Y melihat sosok Jangjun yg duduk di sebelahnya dan menatap ke atas sambil memejamkan mata. Keringat yang turun dari bawah leher Jangjun membuat Y salfok. Jangjun menyadari Y yg menatapnya tersenyum jahil "Aku tahu aku tampan."
Y tersenyum lebar sambil menatap Jangjun "Kau benar..." Jangjun yg tidak mengira Y akan menjawab seperti itu menatap kaget ke arahnya. "Eo-eoh?"
"Aku bilang kau memang tampan, Lee Jangjun." Y memberikan air minum yg ia pegang lalu berdiri, "Aku pulang duluan ya, aku tahu kau masih ingin latihan. Ini jangan lupa lap keringatmu." ia melemparkan sapu tangannya ke muka Jangjun lalu pergi. Meninggalkan Jangjun yg mukanya tertutupi sapu tangan.
•••
Dilemparnya bola itu ke ring
"Aish sial!" sebelum ia ingin mengambil bola tersebut, datang lelaki tinggi yg menangkap dan mendribble bola ke arahnya.
"Lee Jangjun."
"Ckk, kenapa harus ketemu sama ni org sih."
"Ngapain lu kesini?"
"Gausah ngegas dong. Kayak kuda laper aja. Gw cuman mau kasih warning dikit. Kalau masalah kita blm selesai."
Yibo kemudian melempar bola tersebut ke ring dan mencetak 3 pointer.
Jangjun yang melihat itu langsung geram."Intinya, gw mau kita lawan 1 on 1. Tempatnya jauhan dikit dari sekolah biar g ketahuan. Karna gw yakin kalau ketahuan...lu bakal dapet masalah kan." Ucap Yibo sambil mengambil langkah 1 persatu mendekati Jangjun.
"Besok, pulang sekolah. Gw kirim tempatnya. Oh iya dan kalau bisa." Yibo pun membisikkan sesuatu ke telinga Jangjun
"Y jangan dicicipi dulu ya. Aku gak mau ambil barang bekas."
"SIALAN!" Jangjun melayangkan pukulan ke arahnya yg membuat Yibo jatuh terhentak.
"Heh, kalian ada apa ribut² disitu!"
Pak Sunggyu yang sempat lewat membuat Jangjun mengurungkan niatnya untuk melayangkan pukulan kedua."Tidak apa² pak, tadi bola yang Jangjun lempar tidak sengaja kena muka saya." jelas Yibo sambil menyeka darah di ujung bibirnya.
"Simpen tenaga lu buat besok, Lee Jangjun. Sebelum gw grepe Y duluan." Jangjun langsung menarik kerah Yibo
"Sampai lu pegang² Y 1 helai rambutnya aja. Gw g bakal maafin lo." dihempasnya kerah Yibo dan ia berjalan menuju ruang loker.
Jangjun meraih ponselnya dan segera menelepon Y. "Halo?"
"Eoh Y, kamu sekarang dimana?"
"Di rumah. Ada keperluan apa?"
"Kamu di rumah sama siapa?"
"Sendiri." ckk sial!
"Eoh ya udh. Tadi aku mau nanya. Boleh g aku ke rumah kamu?"
"Boleh aja sih. Tapi buat apa?"
"Be-belajar! Iya aku mau belajar yang matematika kemarin aku blm ngerti."
"Yaudah, aku kirim alamatnya ya."
"Ok, sama Y! Kalau bisa kamu kunci semua pintu ama jendela sebelum aku dateng ya. Jangan bukain ke siapa² kalau g kenal dan bukan suaraku."
Sungyoon terkekeh mendengar ucapan Jangjun "Jangjun plis lah. Aku udh bukan anak TK."
"Ih aku serius! Mending kita buat kode aja, jadi kamu tahu kalau itu aku. Hmmm apa ya kodenya..."
"I love you."
"Hah?"
"Itu kodenya. I love you. Udah ya aku lagi masak ramen nih. Byebye~"
Muka Jangjun auto berubah jadi merah kayak dugong rebus.
"Ok ok Jangjun tenang, pertama gw ngapain ya oh iya gw keringetan. Eh bau ketek g ya? ANJRIT asem banget ketek gw. Mandi dulu sempet kali ya." Jangjun yg panik mengobrak-abrik lokernya siap² buat basuh ketek- maksudnya mandi.
To be continued...

YOU ARE READING
Scared ?|JangYoon|?
Fanfiction"Aku takut kau akan meninggalkanku..." "Kenapa kau berpikir begitu?" "???????? ?????? ?????." BXB??