¶¶ÒõÉçÇø

[2] My First And Last || Nomi...

By Secret_Qr

19.3K 1.6K 29

Menceritakan tentang kehidupan Na Jaemin sebelum dan sesudah musibah itu datang. Serta awal bertemunya Nominr... More

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 21
Part 22
About PDF

Part 20

299 25 0
By Secret_Qr

Sesuai permintaan Tuan Jeno yang terhormat, Taeyeon menjalankan tugasnya dengan sempurna. Ia mengajari Jaemin dasar-dasar sebelum menjadi seorang model. Ada banyak peraturan yang harus Jaemin hafal di luar kepala, begitu juga dengan menjaga etika serta sikap di muka umum. Ia harus terlihat perfect.

Banyaknya peraturan serta pelatihan yang sulit, sempat membuat semangat Jaemin padam. Namun, Taeyeon dengan sigap mengembalikan semangat Jaemin dengan mengatakan bahwa Jaemin melakukan semua ini agar tidak selalu membebani Renjun dan Jeno serta berlatih menjadi pribadi yang mandiri. Seperti ucapannya saat latihan pertama mereka.

Dengan begitu, Jaemin yang tadinya terlihat lemas dan lesu saat berlatih menjadi semangat kembali akibat dari kalimat motivasi yang Taeyeon berikan.

Tanpa terasa, hari-hari berlalu dengan cepat. Pelatihan yang ia lakukan membuahkan hasil dari minggu ke minggu selanjutnya; karena Taeyeon akan mengadakan tes saat hari Jum'at, yaitu hari terakhir pertemuan sebelum senin yang akan datang. Jaemin berhasil lolos dengan nilai yang hampir sempurna.

Namun, karena merasa kurang puas dan tak yakin, Jaemin meminta Taeyeon untuk melatihnya lebih giat lagi sehingga nilainya bisa mencapai angka sempurna.

Dan akhirnya, perjuangannya selama lima bulan ini tidak sia-sia. Jaemin lolos dalam seleksi di perusahaan yang sama dengan Taeyeon. Ia menjadi trainee selama dua hari lamanya, kemudian berada dalam masa percobaan selama tiga hari dengan tingkat kesulitan yang semakin tinggi tentunya.

Akhirnya pun bisa ditebak. Jaemin berhasil lolos dengan nilai sempurna.

Debutnya sebagai model diperbincangkan banyak orang dan sudah ditunggu-tunggu kehadirannya; karena perusahaan menggadang-gadang bahwa mereka akan mendebutkan satu model yang sangat menawan, menarik, dan juga perfect dari segala sisi. Sehingga dunia maya heboh dan mengangkat topik tersebut hampir setiap hari selama masa percobaan Jaemin yang pertama sampai hari di mana ia akan melakukan debutnya.

Hingga pada akhirnya, Jaemin resmi melakukan debutnya, yang mana langsung menjadi perbincangan hangat di negara benua Eropa tersebut. Nama Jaemin menjadi trending di Perancis untuk waktu yang lama, dengan tagar Jaemin Model New Generation.


Foto-fotonya menyebar luas hingga ke manca negara. Jadi, tidak hanya Perancis saja yang heboh, tapi beberapa negara lainnya juga sama hebohnya.

"Jaemin-ah, kau berhasil." Jaemin menoleh ke belakang dan dilihatnya Taeyeon tengah berjalan mendekat ke arahnya. Ia pun tersenyum menatap Taeyeon, "ini semua juga berkat mama. Nana gak bisa sampe di sini kalo gak ada mama." balasnya merendah.

Taeyeon cemberut, lalu mencubit pipi Jaemin sambil memekik gemas. "Ouchh lihatlah puppy ini! Sangat menggemaskan! Ikut mama pulang ke rumah ya? Gak usah peduliin dua makhluk biadab itu!"

"Tae, bahasanya." seseorang dari arah pintu menyahuti perkataan Taeyeon dengan tangan yang terlipat di depan dada. Ia lantas mendekati Taeyeon dan merangkul bahunya mesra.

"Haniee, kenapa kau datang?" tanya Taeyeon, seperti kecewa saat kekasihnya datang menjemput.

"Tentu saja untuk menjemput rubah nakal ini. Kau mengirimiku gambar apa tadi pagi, hm?" bisik Tiffany tepat di telinga Taeyeon dengan tangan yang meremas pantat kekasihnya main-main.

"Ya! Hentikan! Ada Nana di sini! Kau menodai matanya!" pekik Taeyeon dengan tubuh yang menggeliat, mencoba menghindari Tiffany.

Sementara itu, Jaemin memandang keduanya bingung. Kenapa tiba-tiba namanya disebut? Dan tumben sekali kekasih Taeyeon ini mau kemari menjemput. Tunggu, kalau Taeyeon dijemput lantas ia pulang dengan siapa? Pasalnya Jaemin tidak diperbolehkan mengendarai mobil sendiri oleh kedua kekasihnya.

"Terus nanti Nana pulang sama siapa kalo mama dijemput sama papa?" ujarnya memelas.

"Heh! Siapa yang ngajarin manggil papa? Papa dari mana?!" sungut Taeyeon memandang Tiffany tajam.

"Papa yang nyuruh!" tunjuk Jaemin pada satu-satunya dominan di sana yang hanya bisa memamerkan senyum lebarnya.

"Dah, ayo pulang. Nana nanti sama supir ya? Papa tadi bawa supir. Papa lagi mau ada acara sama mama, jadi enggak bisa diganggu dulu, ngerti?" Jaemin mengangguk mendengar penjelasan Tiffany, walau ia tidak paham kenapa Taeyeon memandang Tiffany dengan tatapan membunuh.

"Nah, anak pintar. Nih, ada hadiah buat Nana." Tiffany menyerahkan tiga bingkisan kepada Jaemin, lalu satu bingkisan terakhir dengan pesan, "kalo ini buat Renjun sama Jeno. Bilangin kalo ini dari papa, ya? Gunain sebaik mungkin!" katanya dengan membuat gestur semangat.

"Oke. Nanti Nana sampein. Makasih papa!" Jaemin berhambur ke dalam pelukan Tiffany yang mana dibalas dengan senang hati oleh si empunya.

Pelukan terlepas, Tiffany mengusak surai Jaemin pelan. "Ayo, papa temenin ke bawah." karena tidak bisa saling bergenggaman tangan, Tiffany lantas menarik lengan Jaemin dan menuntunnya turun ke lobi dengan Taeyeon yang mengikuti dari belakang.

Di sepanjang jalan, ada banyak mata yang memandang mereka bertiga sampai menghilang dari pandangan. Tapi mereka tidak curiga dengan kedekatan Jaemin bersama Taeyeon ataupun dengan Tiffany, karena waktu itu Taeyeon pernah membuat drama picisan ala-ala drama Korea yang memperlihatkan bahwa Taeyeon kagum dengan Jaemin yang merupakan seorang model baru dikarenakan bakatnya yang luar biasa, lantas mendekati Jaemin lalu mengajak berteman untuk saling belajar ke depannya. Mereka melakukan itu di hadapan banyak orang hingga tersebarlah berita mengenai kedekatan Taeyeon dengan Jaemin.

Untuk Taeyeon sendiri, tidak ada yang menaruh curiga pada model papan atas ini dikarenakan sifatnya yang ramah dan mudah bergaul dengan siapa pun sedari dulu.

Sedangkan kalau Tiffany, dia dikenal sebagai sahabat dekat Taeyeon. Bahkan kabarnya mereka tinggal di satu apartemen yang sama. Desas-desus itu sengaja Tiffany sebarkan, dan tentunya dengan bantuan orang-orang yang sudah pernah diancamnya. Sehingga kedekatannya dengan Taeyeon tidak akan dipermasalahkan oleh publik.

"Nana pulang!" ujar Jaemin dengan lantang dan gembira. Ia berjalan menuju ruang tamu yang mana di sana sudah ada Renjun juga Jeno yang bersiap untuk memeluknya. Ia pun meletakkan bingkisan yang dibawanya dan berhambur memeluk mereka.

"Berhasil, hm?"

"Selamat, Nana."

Jaemin mengangguk dalam pelukan hangat itu. Lalu ia melepaskan diri saat teringat ucapan Tiffany tadi.

"Ini dari papa. Katanya buat Injun sama Nono. Terus papa bilang gunain sebaik mungkin!" ujar Jaemin bersemangat.

"Papa? Papa siapa?" tanya Renjun dengan raut wajah berpikir.

"Papa Tiffany!"

"Hah?!"

Lalu, saat mereka mengintip bingkisannya, isi di dalamnya membuat mereka melongo dan saling pandang. Kemudian,

"BANGSAT!" mengumpati oknum bernama Stephanie Hwang sampai mampus.

//

"Tadi apa yang kamu kasih buat Renjun sama Jenong?" tanya Taeyeon dengan napas putus-putus.

"Pelumas, lingerie, sama toys sex."

"Hah?! AH! Kamu gila?!" Taeyeon mencengkram seprai dengan kuat. Napasnya tersenggal-senggal, tapi sepertinya Tiffany masih belum ingin berhenti dari aktivitasnya.

"Biarin mereka belajar, sayang. Udah waktunya. Lupain masa lalu dan buat kenangan baru."

"Jangan tidur dulu, baby. Malam masih panjang."

To be continued

Continue Reading

You'll Also Like

37.2K 3.4K 26
Renjun yang selalu mendapatkan bullying dari teman-teman nya bahkan orang yang ia sukai. Suatu hari ia tidak sadarkan diri setelah ia dikasari oleh p...
324K 34.2K 36
Renjun sudah terlanjur jatuh cinta dengan siswa baru itu walaupun ia tahu bahwa Na Jaemin adalah seorang pembunuh bayaran. [SUDAH DIBUKUKAN] Copyrig...
35.3K 1.6K 27
Renjun menyesal mengejar cintanya kepada pemuda yang sangat tampan yang bernama Na Jaemin, dia baru mengetahui jika pemuda tampan itu sangat terobses...