✔Vampire Destiny

By Tantenyabyul_

103K 11.1K 1.3K

[08.05.20] #1 MagusMG✨ [02.07.20] #1 PerthSaint✨ Hanya kisah cinta biasa antara Vampire dan Takdir mereka mas... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10 A
Chapter 10 B
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Bukan Up><

Chapter 26

1.9K 263 31
By Tantenyabyul_

Haeee gaessss... Aku up lebih cepat dari biasanya.. Entahlah lagi pengen up aja😅 Dan Selamat Hari Pahlawan ❣💟
.
.
.
Happy Reading~
.
.
.

*Saint Pov*

"Ah kepalaku sakit"

Aku membuka mataku perlahan-lahan, rasanya untuk membuka mata saja butuh tenaga yang sangat besar, kepalaku pusing dan aku merasa mual.

Aku mengedarkan pandangan ku ke segala arah, tapi dimanapun aku melihat aku tidak melihat apa-apa selain diriku sendiri di ruangan ini. Dimana ini?

Ruangan ini sangat bersih dan juga sangat hangat, aku tidak tau aku berada dimana, tempat ini sangat nyaman tapi kenapa aku bisa berada disini? Lalu kenapa tanganku terikat seperti ini?

Apa yang aku lewatkan?

Tunggu dulu, dimana Plan dan yang lainnya pergi?

Hal terakhir yang aku ingat ketika aku dan sahabat ku yang lain sedang berada di sebuah mall untuk membeli beberapa perlengkapan kecil kami untuk berlibur ke sebuah pulau kecil. Lalu saat aku singgah di sebuah restoran aku pergi untuk memesan makanan untuk kami berempat tapi saat itu ada seorang anak kecil yang memanggilku membuat aku keluar dari restoran itu menuju tempat parkir di mall itu, aku tidak tau siapa anak itu dan kemana dia akan membawaku pergi tapi karena aku sudah terlanjur mengikutinya sampai sejauh itu aku hanya pasrah di tarik oleh tangan kecilnya yang mungil tapi saat sudah sampai di sebuah mobil sedan berwarna hitam semuanya menjadi gelap seketika, dan aku tidak ingat lagi setelah itu. Lalu kenapa aku bisa sampai disini?

Dimana ini? Dan sudah berapa lama aku berada disini?

Aku mulai menangis, badanku gemetar, air mataku jatuh tanpa di komando terlebih dahulu, aku mulai khawatir dengan pemikiran-pemikiran buruk yang berkecamuk di kepalaku. Apa aku diculik? Apa aku akan dibunuh?

"Ibuu~"

"P'Perth kau dimana?"

Air mataku mengalir semakin deras, rasa takut semakin menghantui fikiranku saat ini, badanku tak berhenti bergetar dan aku tidak tau bagaimana caranya pergi dari tempat ini.

Perhatian ku teralihkan saat aku mendengar suara pintu yang terbuka, dan benar saja, seorang pria masuk kedalam lalu menutup pintunya kembali.

Pria itu sangat tinggi, mata yang tajam, hidung mancung serta wajahnya yang tampan. Tapi aku tidak mengenal siapa orang itu.

Aku terdiam, tidak mengatakan apapun atau bergerak sedikitpun. Orang itu juga melakukan hal yang sama, hanya mata kami yang saling berpandangan satu sama lain.

Pria itu mendudukkan dirinya tepat di depanku, menatapku seakan aku adalah santapan makan malamnya. Aku bertambah takut di tatap seperti itu olehnya.

Apalagi hanya ada kita berdua di ruangan yang terbilang cukup sempit itu. Aku masih berusaha melepaskan ikatan yang mengunci kedua lenganku, tapi semua usahaku terasa sia-sia karena itu tidak berubah sedikit pun.

"S-siapa kau?" Aku mencoba membuka pembicaraan dengan pria itu, setidaknya aku harus tau siapa dia dan apa yang dia inginkan.

*Author Pov*

"Kau tidak mengenalku?"

Saint mengerutkan alisnya, pertanyaan pria itu terdengar seperti mereka pernah bertemu dan saling mengenal satu sama lain, tapi Saint tidak pernah mengenal orang itu dimana pun, dan Saint ingat dia tidak punya riwayat Amnesia sampai ia bisa melupakan orang itu.

"Apa kau mengenalku?" ~Saint

"Tentu saja, aku mengenalmu dengan sangat baik"

"Bagaimana bisa? Aku tidak pernah bertemu denganmu" ~Saint

"Memang"

"Lalu bagaimana kau bisa mengenalku?" ~Saint

"Apa kau benar-benar ingin tau?" Ucap pria itu dengan senyum licik terpampang nyata di wajahnya.

Saint tampak berfikir sejenak, lalu ia menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Tidak seru jika aku memberitahu mu sekarang, aku akan menunggu sampai suasana nya semakin memanas lalu aku akan memberitahu mu semuanya"

"Apa yang kau katakan? Bicara yang jelas dan tolong lepaskan aku" ~Saint

Pria itu tertawa mengejek lalu berdiri dari duduknya kemudian berjalan mendekat kearah Saint.

Melihat itu Saint merasa semakin takut, dalam hati ia memanggil nama Perth dan berdoa agar Perth bisa datang menolongnya, tapi apa Perth bisa datang menolongnya?

"Tidak sekarang sayang, aku yakin Perth-mu sekarang sudah gila karena kau tidak berada di sisinya"

Saint membulatkan matanya terkejut.

"Bagaimana dia bisa tau tentang P'Perth? Siapa orang ini sebenarnya?" Tanya Saint dalam hati.

"Tidak usah memasang wajah seperti itu sayang, kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan menyakitimu, aku hanya akan melenyapkan Vampire sialan itu lalu kita bisa hidup bersama selamanya"

"APA? Vampire? Apa yang pria gila ini ucapkan? Siapa yang dia maksud dengan Vampire sialan itu?" Tanya Saint dalam hatinya.

"Kenapa? Kau bingung? Aku rasa Perth-mu itu belum mengatakan tentang siapa dia sebenarnya"

"Apa yang kau bicarakan? Bicara yang jelas" ~Saint

"Apa kau tidak tau kalau kekasihmu itu adalah seorang Vampire?"

"Ap-Apa?????"

"Reaksimu lucu sekali, kau memang terlihat seperti kekasihku dulu"

"Apa maksudmu? Kau berbohong kan, P'Perth tidak mungkin seorang Vampire, omong kosong apa yang kau bicarakan?" ~Saint

"Terserah jika kau ingin percaya atau tidak, yang jelas aku sudah mengatakan nya, dan aku memperingati mu untuk tidak dekat-dekat dengan pria itu atau kau akan mati kehabisan darah"

"Dan satu lagi, kau mungkin tidak mengenalku tapi sebentar lagi kau akan bertemu dengan seseorang yang mungkin sudah kau kenal sebelumya"

Setelah mengucapkan itu, pria yang tidak di ketahui namanya itu keluar dari dalam ruangan itu meninggalkan Saint dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.

Saint memikirkan ucapan pria misterius itu barusan, berusaha tidak mempercayai setiap kata yang di ucapkan pria itu.

"P'Perth tidak mungkin seorang Vampire, dia manusia sama seperti ku, tidak ada yang aneh tentang dia, tapi...."

Kilasan-kilasan memori masa lalu berputar bagai kaset kusut di kepala Saint, dimulai dari mimpi-mimpi aneh yang sempat mengganggunya selama beberapa minggu, hari pertama dia berkuliah di kampusnya, pertemuan pertama nya dengan Perth, mata pria itu yang berubah merah, tangannya yang dingin serta Perth yang bisa membaca fikiran orang lain.

"Apa P'Perth memang bukan manusia?"

"Tidak.. Tidak.. Apa yang kau fikirkan Saint, P'Perth tidak mungkin seperti itu, aku mempercayai P'Perth bukan orang yang baru pertama kali aku temui" Ucap Saint pada dirinya sendiri.

"Tapi bagaimana aku bisa melarikan diri dari tempat ini?" Ucap Saint lesu, ia kembali menangis.

"P'Perth aku takut.. Tolong selamatkan aku"

~~~

Beberapa jam yang lalu.

Plan, Gun dan juga Earth menanti kedatangan kekasih mereka dengan sangat gusar, mereka tak henti-hentinya berdoa agar Saint segera menghubungi mereka atau setidaknya handphone nya hidup lagi.

Plan tak berhenti menangis, bahkan matanya sudah terlihat memerah karena kebanyakan menangis, orang di sekitar mereka menatapnya aneh sebab ketiga pemuda cantik itu yang menangis secara bersamaan, tapi mereka tidak peduli, mereka hanya mencemaskan sahabat mereka yang tidak tau dimana keberadaannya.

Beberapa saat kemudian datang empat pria tampan secara bersamaan memasuki restoran BBQ dimana kekasih mereka menunggu.

Plan, Earth dan Gun yang melihat kedatangan kekasih mereka langsung berlari kepelukan kekasih mereka masing-masing.

Plan menangis semakin kencang dalam pelukan Mean, begitu juga dengan Gun yang di peluk dengan sangat lembut oleh Mark, sedangkan Earth yang sejak tadi berusaha tegar langsung menitihkan air matanya tatkala Title memeluknya dengan sangat lembut.

"Sekarang bisakah kalian katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?" Perth bertanya dengan nada mencekam, ia sudah tidak bisa berfikir jernih sejak Gun menelfon tadi dan mengatakan jika Saint menghilang.

Ketakutan pria itu menjadi kenyataan, dan menghilang nya Saint tidak lain dan tidak bukan pasti dilakukan oleh kaum musuh mereka, siapa lagi jika bukan bangsa Werewolf.

Plan menjelaskan semua yang terjadi tadi tanpa mengurangi atau melebihkan ceritanya.

"Bagaimana dia bisa menghilang begitu saja? Pasti ada yang menculiknya" Ucap Mean setelah mendengarkan penjelasan kekasihnya.

"Tapi siapa yang bisa melakukan itu, Saint tidak mempunyai musuh seorang pun dan temannya juga tidak banyak" ~Plan

Mark dan Title memandang Perth cemas, mereka tidak tahu apa yang akan di lakukan Perth dalam situasi seperti ini.

"Perth tenangkan fikiranmu dan jangan bertindak sesuka hatimu" Ucap Title berusaha menasihati adik bungsunya itu, ia tahu sebentar lagi Perth akan menggila.

"Bagaimana kau bisa menyuruhku tenang saat Saint menghilang saat ini!!" ~Perth

"Pertama manipulasi tempat ini agar orang lain tidak bisa mendengar pembicaraan kita, mungkin saja orang itu masih berada di sekitar sini untuk memancing amarahmu" ~Title

Perth tidak menjawab, ia langsung melakukan apa yang Title perintahkan walaupun sebenarnya ia ingin segera pergi dari tempat ini dan mencari tahu keberadaan Mate nya.

Mean dan Plan saling berpandangan tidak mengerti dengan ucapan Title barusan, Apa maksud mereka dengan memanipulasi tempat ini? Tapi mereka tidak berniat bertanya dan hanya mendengarkan apa yang mereka bicarakan, untuk saat ini mereka hanya akan menjadi pendengar yang baik.

"Selanjutnya apa?" ~Perth

"Mark, gunakan penglihatan mu untuk melacak keberadaan Saint secepat mungkin dan Perth cobalah untuk tenang dan dengarkan dimana Saint sekarang, kalau kau tenang mungkin saja kau bisa mendengar suara Saint memanggilmu" ~Title

Tanpa berkata-kata lagi Perth langsung mendudukkan dirinya senyaman mungkin, menutup matanya lalu mulai berkonsentrasi, begitu juga yang dilakulan oleh Mark, sedangkan Title juga berusaha melihat ke masa lalu selama beberapa jam terakhir di tempat ini.

Sedangkan yang lain hanya diam melihat ketiga senior mereka tengah menutup mata mereka kompak, Gun dan Earth mungkin sudah tau apa yang mereka lakukan tapi Mean maupun Plan tidak mengerti dengan situasi saat ini, mereka benar-benar bingung tapi mereka masih tetap bertahan agar tidak bertanya dan merusak konsentrasi ketiga seniornya.

Title membuka matanya untuk pertama kali, disusul oleh Perth lalu Mark.

"Apa yang kau lihat?" ~Perth

"Aku melihat siswa pindahan dari jurusan Seni ada disini beberapa waktu yang lalu, dan saat Saint menghilang mereka juga menghilang" ~Title

"Sudah ku duga kalau mereka pasti pelakunya!!!" Ucap Perth murka, memukul meja dengan sangat kuat hingga membuat meja itu rusak dan patah.

Mean, Plan, Gun dan Earth tersentak melihat kemarahan Perth yang sangat mengerikan seperti ini, Perth terlihat beribu-ribu kali lebih menyeramkan dari biasanya, aura hitam yang di keluarkannya semakin pekat dengan sejuta emosi di matanya.

"Dimana serigala sialan itu tinggal? Aku akan segera kesana dan membunuh mereka semua tanpa menyisakan satupun" ~Perth

"Siapa yang kalian maksud?" ~Gun

"Benar ada kalian.. Apa kau tau dimana rumah pria bernama Tonnam itu?" ~Title

"Tonnam? Ada apa dengan dia?" ~Earth

"Dia yang sudah menculik Saint" ~Title

"APA? Tapi.. Bagaimana bisa? Setahu ku Saint tidak punya masalah dengan pria itu" ~Plan

"Tapi sebelum itu aku ingin kalian berjanji satu hal untuk tidak mengatakan hal ini kepada siapapun, apa kalian mengerti?" Tanya Title pada Plan dan juga Mean yang sampai saat ini belum mengerti dengan semua situasi yang terjadi.

Mean dan Plan saling berpandangan satu sama lain, mereka sempat ragu, tapi memikirkan keberadaan Saint sekarang membuat mereka secara kompak mengangguk dengan cepat.

"Dan aku harap kalian tidak akan terkejut setelah mengetahui kebenaran ini" ~Title

Mean dan Plan menatap Title bingung tapi masih diam menanti apa yang akan di katakan senior mereka itu.

"Kami adalah Vampire" Ucap Title setenang mungkin.

Mean dan Plan terkejut bukan main, mereka menutup mulut mereka tidak percaya.

"V-vampire? Kalian adalah Vampire?" ~Plan

"Yah.. Aku, Perth dan Mark adalah Vampire" ~Title

Plan menatap senior mereka tidak percaya, menatap mereka satu persatu kemudian menatap kearah sahabatnya yang terlihat biasa saja setelah mendengar kenyataan mengejutkan itu.

"Kenapa kalian berdua terlihat biasa saja? Apa kalian sudah tau?" Tanya Plan menunjuk kearah Gun dan juga Earth.

Gun menatap Earth sekilas, lalu menatap Plan kembali dengan tatapan bersalah.

"Iya, kami sudah tau" ~Gun

"Apa Saint juga sudah tau?" Tanya Mean yang sejak tadi hanya diam karena terlalu terkejut.

"Dia belum tau, setidaknya sampai saat ini" ~Gun

"Lalu apa hubungan Tonnam dengan semua ini?" ~Plan

"Dia Werewolf.. Sama seperti Kimmon dan juga Darvid" ~Mark

"Werewolf? Maksud kalian manusia serigala?" ~Plan

"Benar, dan mereka juga yang sudah menculik Saint" ~Mark

"Tapi kenapa? Saint tidak punya masalah apapun dengan Tonnam maupun yang lainnya" ~Plan

"Saint mungkin tidak punya masalah dengan mereka tapi mereka punya masalah dengan kami, apa kau tau kalau Bangsa Vampire dan Werewolf saling bermusuhan?" ~Mark

"Kenapa mereka menculik Saint jika mereka punya masalah dengan kalian, harusnya kalian saja yang diculik bukan Saint.. Saint anak yang baik, dia tidak harus mengalami hal ini" Teriak Plan histeris, melupakan jika ia membentak seniornya sendiri, Mean berusaha menenangkan Plan dengan memeluknya erat agar ia tidak melukai siapapun saat ini.

Perth menatap Plan dingin, dalam benaknya ia membenarkan semua ucapan juniornya itu.

"Kau benar, Saint tidak harus mengalami semua ini karena kesalahan kami, tapi sebelum itu aku harus menyelamatkan Saint agar aku bisa memperbaiki semua kesalahan ku" ~Perth

Title dan Mark merasa sedih mendengar ucapan Perth tapi ia tidak ingin menunjukkan simpati mereka karena mereka tahu Perth tidak suka di kasihani begitu juga mereka.

Plan tidak mengatakan apa-apa lagi, ia hanya menangis dalam dekapan kekasihnya.

"Sebaiknya kita bergerak sekarang, aku tidak tau apa yang akan di lakukan Serigala itu pada Saint" Ucap Title mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Aku akan langsung ke kampus untuk mencari tahu alamat rumah Serigala sialan itu.. Kalian berdua sebaiknya mengantar mereka pulang dulu, aku khawatir mereka masih berkeliaran di tempat ini dan mengincar salah satu Mate kalian, aku akan langsung pergi menggunakan teleportasi ku" Ucap Perth yang langsung di angguki oleh Title dan juga Mark setelah itu ia langsung menghilang dalam sekejap.

Mean, Plan, Gun dan Earth menatap kepergian Perth tidak percaya.

"Aku baru tahu kalau Vampire juga bisa melakukan itu" ~Gun

"Itu karena Perth adalah Vampire yang sangat istimewa, dia memiliki banyak kelebihan dalam dirinya, salah satunya seperti tadi, ia bisa memanipulasi tempat dan berteleportasi" ~Mark

"Sebaiknya kita pergi dari tempat ini secepatnya agar aku dan Mark bisa pergi untuk menyusul Perth" ~Title

"Tapi kemana kita akan pergi? Aku sangat takut, bagaimana kalau mereka bisa menemukan kita?" ~Earth

"Kalau begitu sebaiknya kalian tinggal di rumah kami" ~Title

Setelah mengucapkan itu mereka semua pergi dari tempat itu secepat mungkin, dalam perjalanan tidak ada yang berani membuka suara, mereka hanyut dalam pemikiran mereka masing-masing.

20 menit kemudian mereka sudah sampai di kediaman keluarga Puangmalee yang di tinggali oleh tiga bersaudara itu.

Title mempersilahkan semuanya untuk masuk.

"Untuk sementara waktu kalian tinggallah disini sampai kami berhasil menemukan Saint.. Dan sampai salah satu dari kami kembali aku mohon pada kalian semua untuk tidak meninggalkan tempat ini, kalian tidak perlu khawatir karena Bangsa Werewolf tidak bisa memasuki tempat ini" ~Title

Tak ada jawaban apapun, Title menatap juniornya satu persatu dan berakhir pada Earth lalu memberikan nya senyuman kecil.

Mean dan Plan hanya diam karena terlalu syok dan juga sudah sangat lelah karena kebanyakan menangis.

"Kalau begitu kami pergi dulu, setelah kami pergi kunci pintunya" ~Title

Earth dan Gun berdiri secara bersamaan menghampiri kekasih mereka.

"Aku mohon kembalilah seperti ini tanpa ada luka sedikitpun" ~Earth

"Kau tidak perlu khawatir sayang, aku tidak akan terluka sedikit pun, aku janji" Ucap Title pelan lalu memberikan ciuman lembut di kening Earth yang sudah menitihkan air matanya.

"Pulanglah secepat yang kau bisa, jangan terluka, dan tolong selamatkan Saint" ~Gun

"Aku akan melakukan semua yang aku bisa, demi kebahagian kita semua" ~Mark

"Aku mencintaimu" ~Gun

"Aku juga mencintaimu Gun" ~Mark




♥TBC♥
.
.
🌟Vote & Comment🌟
.
.
#LBCForever
#PerthSaintSation
.
.
☔Rain_Girl25☔

Continue Reading

You'll Also Like

63K 6.3K 18
"Kau keparat, Perth! Apa yang kau inginkan dari Carfawindo? Aaakh aaah" - Saint "Kenapa dia bisa pergi! Cari Raja Saint sampai dapat!!!" - Perth ➖➖➖➖...
56.4K 3.5K 12
BLovers , Mpreg , romance , if u hate dont read & if u enjoy dont be silent readers :) Its all about perth&saint 🐯🐉
43K 5K 24
Highest Ranking : #1 AePete (2018/11/15) 💛 #1 PerthSaint (2018/11/24) 💛 #1 KengklaTechno (2019/1/18) 💛 #1 MeanSaint (2019/1/18) 💛 Aku tidak tahu...
38.9K 3.3K 11
Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Tapi kau benar, aku harus professional. Perasaanku ini hanya akan merusak pekerjaan kita. Maafkan aku yang menci...