抖阴社区

22. Tiba-tiba

10.8K 960 8
                                        

👋
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jam masih menunjukkan pukul 1 siang ketika Linka sampai di depan cafe.

Seperti dugaanya, tempat ini terlihat sesepi itu dikala langit masih terlihat biru. Meski begitu, keempatnya tetap memasuki cafe.

Di dalam sana hanya ada beberapa pekerja cafe dan tak sampai belasan pengunjung yang duduk di dalam ruangan. Tak terlihat satupun orang yang harusnya mereka temui itu muncul di tempat ini.

Arif, cowok itu bertanya pada salah satu pelayan cafe. "Kak June di mana?"

"Mas June kayaknya belum turun, Kak. Mau saya panggilin?"

Arif mengangguk, kemudian pelayan itu meninggalkan tempatnya. Berjalan ke arah tangga yang ada di ujung ruangan, menuju lantai atas.

Tak lama kemudian, sesosok laki-laki lengkap dengan singlet legendaris dan celana boxer motif sarung, turun dari lantai atas. Diikuti pelayan wanita yang tadi memanggilnya.

"June." Linka memanggilnya.

Cowok itu tampaknya belum apa-apa, rambut June nampak berantakan, dengan wajah berminyak dan mata yang sedikit memerah. Khas seperti orang baru bangun tidur.

Cowok itu menggaruk tengkuknya. "Hng? Rame banget."

"Kita mau, tanya sesuatu ... tentang Bian."

June terlihat menganggukkan kepala. Lalu bergumam. "Oke, ikut gue semua."

Lalu cowok itu berbalik tanpa mengatakan apa-apa, dan mereka semua pula mengikuti June menuju lantai atas dari belakang.

Satu hal yang Harka kagetkan dari tempat ini, adalah ketika cowok itu masuk ke dalamnya. Di atas cafe, rupanya ada sebuah tempat tinggal yang biasa June gunakan bersama temannya. Meskipun cowok itu juga punya satu unit apartemen di tempat lain. Sejak kejadian pertengkarannya dengan Bobby tiga tahun lalu ... cowok itu memutuskan untuk tak lagi tinggal berlama-lama di sana.

Saat mereka semua memasuki ruang tamu, June tampak bergerak menuju dapur dan mengambil empat buah kaleng soda. Lalu cowok itu langsung berjalan menuju kamar, seperti memanggil seseorang.

Dan benar saja, tak sampai satu detik setelah pintu kamar terbuka. "Boooooob!"

Lalu, June berbalik tanpa menutup pintu menuju ruang tamu untuk meletakkan empat kaleng soda itu di hadapan para tamunya.

"Gue mau cuci muka sama pake baju. Bentar lagi Bobby keluar, kalian tanya-tanya dia dulu." Dan tanpa menunggu balasan, June langsung melengos kembali memasuki kamarnya.

Jenny tercengang untuk beberapa saat. Cewek itu sedari tadi belum menutup mulutnya akibat pemandangan yang sedari tadi cewek itu saksikan.

Siapa yang tidak kenal The Project jika mereka pernah datang ke Dream's Coffe meskipun cuma sekali? Jenny yang pernah beberapa kali datang merasa beruntung. Kapan lagi cewek itu dapat menyaksikan penampilan June yang untuk pertama kalinya keluar rumah hanya menggunakan pakaian dalam dan muka bantal serta bulu ketek yang meluber kemana-mana.

"Ka." Jenny mencubit lengan Linka, membuat cewek itu menoleh padanya.

"Apa, Jen?"

"Lo liat kan tadi?"

"Liat."

"Masih tetep ganteng, 'kan?"

"Masih, Jen."

Finding Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang