抖阴社区

30. Terserah

12K 945 2
                                        

June, Bobby, Bian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

June, Bobby, Bian

GANTENG BANGET!! GW BISA GILA!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Lo kenapa bisa ada di sini?"

"Gue nggak pernah liat sebelumnya."

Gilang masih terus bertanya, membuat Harka mau tak mau harus tetap meladeni cowok itu.

"Bosen." Harka menjawab asal. Lalu cowok itu mendongak ketika secara tiba-tiba Gilang berdiri dan membenarkan jaket yang ia kenakan seperti bersiap hendak pergi ke tempat lain.

"Gue mau pulang, udah malem. Lo nggak pulang?" Gilang menunduk menatap Harka yang tak membalas tatapannya dengan wajah yang terlihat lesu.

"Harka?" Gilang menyentuh pundak Harka. "Lo pulang nggak? Di panti ... emang boleh keluar jam segini, udah mau tengah malam loh."

Harka diam saja, lalu tanpa sengaja menghela napas kasar yang membuat Gilang seolah tau apa yang terjadi padanya. Membuat Gilang mengatakan sesuatu yang sukses membuat Harka ternganga. "Lo bisa ikut gue kalo lo mau."

Harka langsung mendongak, dengan terbata cowok itu mengatakan, "L--lo? Ikut?"

"Iya, santai aja. Apartemen gue kosong, nggak ada orang lain."

"Jadi gimana?"

Harka hendak menolak, namun hari sudah semakin malam dan juga tidak mungkin ia harus tidur di jalanan. Apalagi pulang ke panti atau lebih parahnya lagi mengungsi ke tempat Linka. Kedua tempat itu pantang disinggahinya untuk malam ini.

Akhirnya Harka tak punya pilihan lain. "Oke."

Setelah berpamitan pada Uncuk dan Fahmi, akhirnya Gilang benar-benar membawa Harka ke kediamannya. Sebuah apartemen mewah yang ada di pusat kota tak jauh dari sekolahan.

Harka langsung dipersilahkan duduk disebuah sofa berwarna gelap di ruang televisi. Apartemen Gilang sangat berkelas dengan warna putih dan abu-abu yang lebih dominan. Furniturnya juga tak begitu banyak sehingga ruangan terasa lebih luas. Terdapat dua kamar tidur yang salah satunya akan Harka gunakan.

Gilang tengah mempersiapkan barang-barang yang mungkin akan Harka perlukan ketika sudah berada di kamar nanti, setelah itu ia langsung menyuruh Harka untuk masuk kamar dan membersihkan diri.

Selesai mandi, Harka keluar kamar hanya untuk disambut oleh suara-suara gaduh yang berasal dari arah dapur. Harka tidak pernah berpikir bahwa Gilang akan masak tengah malam ini.

"Udah selesai?" Harka tersentak begitu Gilang tiba-tiba mengintipnya dari balik tembok.

"Lo udah makan?" tanya Gilang. Cowok itu berdiri tegak, lalu berjalan menuju meja makan sambil membawa semangkuk sup kepiting.

Finding Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang