抖阴社区

25. Bagaimana Jika ...

Mulai dari awal
                                        

"Random banget sih. Kenapa nanyain itu?"

"Jawab aja."

Bola mata Linka berotasi, membuat mimik muka seperti sedang berpikir. Bian masih memperhatikannya, tanpa melunturkan lekungan di bibirnya sedari tadi.

"Ke siapa ya---ke Arif kayaknya nggak mungkin, apalagi ke June sama Bobby, apalagi sama Harka! Kayaknya gue bakal milih jatuh cinta ke jodoh gue aja buat terakhir kalinya." Linka terkekeh lalu balas bertanya pada Bian. "Kalo lo?"

"Sama." Cowok itu menolehkan kepala ke depan. "Siapapun itu, semoga untuk saat ini, sebelum kita ketemu ... dia nggak jatuh sama orang yang salah. Kayak yang pernah gue dan lo alami."

Benar, takdir Tuhan memang tidak sepenuhnya kejam. Terkadang ada beberapa orang yang mungkin pernah suatu waktu tak sejalan dengan skenario hidupnya sendiri. Sesuatu yang tak harusnya terjadi justru terjadi tanpa keinginannya. Itu yang membuat mereka merasa tersakiti, bahkan benci akan peristiwa yang mereka alami.

Linka tau bahwa seharusnya mereka memang tidak bertemu secepat ini, sebagaimana yang terjadi di masa depan. Linka dan Bian hanyalah orang asing yang terjebak dalam satu malam. Dan hanya itu, selanjutnya mereka masihlah dua orang asing yang tak pernah saling mengenal satu sama lain.

"Bian."

"Iya?"

"Gue sebenarnya mau nanya ... tentang cincin." Linka berkata dengan hati-hati, entah mengapa merasa tidak enak.

"Cincin?"

"Iya, cincin inisial. Lo punya cincin inisial 'kan?"

Bian mengangguk, lalu tangannya bergerak ke arah leher untuk menarik sebuah kalung yang digantungi sebuah cincin inisial B-N dari dalam pakaiannya. "... cincin ini?"

"Lo ... tau dari mana?" Bian menatap Linka cukup heran. "Soal cincin ini?"

"Cuma Bobby sama June yang tau, dan setelah kejadian itu ... gue selalu naruh cincin ini di kalung. Nggak ada yang pernah lihat ini sebelumnya."

Linka menggaruk tengkuknya gugup. Belum sepenuhnya menyiapkan jawaban jika Bian menanyakan hal tersebut. "Harka yang liat ini di poster, poster lama aniv Kopi Mimpi tahun 2019."

"Harka?"

"Iya, itu cowok yang di sana." Linka menunjuk Harka yang tengah duduk bersama Arif dan Jenny, serta June dan Bobby yang baru saja sampai di puncak bukit setelah menuntun sepeda mereka dari pantai.

"Dia tau dari mana, tentang cincin ini?" Bian menggeleng, meralat pertanyaannya. "Maksud gue ... kita nggak pernah ketemu sebelumnya Linka, bahkan Arif nggak tau kalo gue punya cincin ini."

"Kenapa bisa? Kenapa bisa ... Harka tau dan ngasih tau lo tentang cincin inisial ini. Apa hubungannya sama kalian?"

Oke, Linka mulai panik karena benar-benar tak berpikir jika tindakan gegabah ya akan memicu Bian bertanya yang macam-macam padanya.

Cowok itu akhirnya menoleh pada Harka yang kebetulan melirik ke arahnya. Linka berkedip memberi isyarat yang Harka tanggapi dengan kedua alis terangkat. Entah apa yang Harka maksud, tapi Linka berniat mengatakan yang sebenarnya.

"Sebenernya ... dia an---"

"Woy!"

Suara Linka tercekat di tenggorokan begitu mendengar teriakan yang cewek itu ketahui dari siapa. Dari belakang mereka, Harka terlihat tengah menaiki salah satu sepeda yang baru saja Bobby parkirkan.

"Balapan sama gue." Cowok itu menantang Bian.

Bian yang masih duduk agak terkejut. "Sekarang?"

Finding Daddy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang