Beautiful Man - Renjun harem

Sebelum baca jangan lupa vote

Selamat membaca

.

.

.

Bagian I

🍃🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🍃

In joon kini ikut berbaris mengantri untuk mendata namanya, ia berada di antrian yang lumayan panjang, sambil melihat-lihat ruangan besar yang sering disebut aula itu, in joon berdecak kagum akan dekorasi aula besar itu, hingga sudah tak terasa ia berada di barisan depan sekarang

Terlihat seorang pelayan pria yang menulis data pelayan-pelayan baru

" saya,, Huang renjun tuan " ucapnya sopan

" sebutkan asal dan nama keluarga mu " in Joon meneguk ludah dengan gugup sebisa mungkin ia mencoba tenang

" saya berasal dari desa kecil di sini nama keluarga saya huang tuan " pelayan itu hanya mengangguk dan mempersilahkan in joon untuk kembali menunggu

Kini in joon merasa lelah karena sudah hampir 3 jam ia menunggu, in joon juga belum makan dan sekarang ia kelaparan

" apa aku menyerah saja, dari pengenalan saja sudah terdengar aneh saat aku berucap tadi " lirihnya ia siap untuk angkat kaki dari kerajaan itu namun sebuah suara menghentikannya

" Huang renjun " in joon memasuki ruangan yang tadi ada seseorang memanggilnya

" ya tuan " tanya in joon

" anda di terima, mulai besok anda harus membiasakan diri di kerajaan Querencia dan jadilah pelayan setia untuk putri winter, ia calon putri mahkota di sini jadi bersikaplah yang sopan " ucap pelayan itu

" baik nyonya "

" kau bisa ikuti pelayan itu ia akan membawamu menuju kamar untuk para pelayan, serra ajak anak muda ini menuju kamarnya " pelayan itu memberikan sebuah kunci untuk wanita bernama serra itu

" baik nyonya, ikuti aku " in joon mengikuti langkah wanita yang terlihat lebih tua dari umurnya yang sekarang

Tak berapa lama in joon sampai sebuah tempat yang seperti asrama bedanya setiap kamar hanya ada satu orang

Kriiek

" ini kamar mu, biasakan bangun lebih pagi dan layani winter, yang berada di sini khusus untuk melayani putri itu kau paham " entah kenapa in joon tak suka dengan nada bicara wanita itu seakan tak sopan pada seorang putri mahkota

" baik nona " namun in joon hanya mengiyakan karena ia masih bingung sekarang tentang keberadaannya

Saat pelayan itu pergi baru in joon memasuki kamar itu, ia melihat sekeliling kamar yang terlihat sederhana dan juga indah, ada kaca full body juga meja dan kursi, bahkan kamar mandi dan toilet

In joon membuka jendela kamarnya yang langsung menghadap ke arah lapangan luas yang indah

" astaga aku baru tau tempat ini indah "

In joon memilih duduk di kursi depan jendela ia melihat pemandangan luas nan indah di depannya, rambutnya tertiup angin dengan pelan