抖阴社区

Chapter 72: Surat dari Kerajaan Alestia

Start from the beginning
                                    

"Tidak masalah, aku yakin Zay akan selalu bersama dengan Catherina." ucap Nictis sambil mengelus dagunya sendiri. "Jika dugaanku benar, maka iblis itu sedang menunggu sesuatu untuk menyerang Kris."

... tapi apa yang sedang dia tunggu?"

"Tuan Nictis, seorang Prajurit Istana memintamu untuk menemui Raja Charles."

Suara seorang pria terdengar di kepala Nictis saat dia sedang tenggelam dalam pikirannya.

"Rylan, kah? Apa yang ingin dia bicarakan kepadaku?"

"Dia tidak mengatakannya secara lengkap namun Raja Charles mengatakan bahwa sesuatu telah terjadi di Kerajaan Alestia."

Nictis memasang wajah yang tenang namun di dalam dirinya dia sedikit terkejut dengan berita yang tiba-tiba itu. Tanpa perlu pikir panjang Nictis segera mengirimkan pesan kepada Rylan untuk memberitahu penjaga itu bahwa dia akan datang ke hadapan Raja Charles.

"Aku sudah menyampaikannya. Apakah kita akan memberitahu Master tentang hal ini?"

"Jangan, aku akan memastikan berita ini terlebih dahulu."

Nictis mengakhiri percakapan mereka berdua, kemudian tubuhnya berubah menjadi asap hitam.

***

Charles Wilson Sterlia adalah raja dari Kerajaan Sterlia sekaligus teman dekat dari Alfred Stone Alestia yang merupakan raja dari Kerjaan Alestia. Setelah mendapat kabar dari teman dekatnya itu, Charles tidak bisa berhenti untuk khawatir.

Bahkan istrinya sendiri, Elizabeth Charles Sterlia, tidak bisa menghilangkan kekhawatiran suaminya. Walaupun begitu, Charles tetap memasang wajah yang tenang dan menyuruh penjaga istana untuk memanggil Nictis untuk menemuinya.

Sebenarnya dia ingin menghubungi Kris namun dia tidak tahu caranya, jadi dia berpikir untuk memberitahu Nictis tentang kejadian ini. Walaupun Nictis sendiri memiliki ras Iblis, tapi dia sangat percaya bahwa Nictis benar-benar berada di sisi mereka.

Charles saat ini sedang duduk di ruang tahta, dia sedang menunggu kedatangan Nictis dan tiba-tiba asap hitam muncul di ruang tahta. Semua prajurit yang menjaga ruang tahta itu bersiap dengan senjata mereka, kemudian mendekati asap hitam itu.

Sosok pria dengan sayap yang sangat besar muncul bersamaan dengan asap hitam itu, dan seperti biasa mereka menatap pria itu dengan rasa takut yang terpasang di wajah mereka.

"Turunkan senjata kalian!"

Charles memerintahkan para penjaga untuk menurunkan senjata mereka karena pria inilah yang dia tunggu, Nictis, sekaligus teman dari Kris.

"Penyambutan yang sangat ramah, seperti biasa." ucap Nictis, dia melipat kedua tangannya.

Charles memandang wajahnya sambil meletakkan kepalanya di telapak tangannya sendiri. "Itu salahmu karena telah masuk ke ruang tahta dengan cara yang aneh seperti itu."

Nictis menaikkan kedua bahunya bahwa dia mengaku bersalah karena hal itu namun kemudian dia memasang wajah yang serius.

"Jadi, apa yang terjadi dengan Kerajaan Alestia?"

Charles mengambil sebuah surat yang dia simpan tepat di meja yang berada di sampingnya, kemudian dia melempar surat itu ke arah Nictis. Tentu saja Nictis menangkapnya dengan sangat mudah dan membuka surat untuk dia baca.

Alis Nictis mengerut saat membaca isi surat itu, dia memegang surat itu dengan sangat erat. Isi surat itu memang panjang namun jika ingin di ringkas ke bagian yang penting maka isinya sebagai berikut.

"Beberapa hari yang lalu, aku mendengar kabar dari prajurit yang menjaga gerbang masuk Kerajaan bahwa Putri dari Kerajaan Savalon datang ke Kerajaanku, dan dia meminta bantuan untuk melindungi dirinya dan beberapa prajuritnya. Awalnya aku kira bahwa dia memiliki niat lain yang tersembunyi di dalam dirinya namun setelah istriku mengatakan bahwa dia berbicara dengan sangat jujur. Jadi, aku memberikan mereka izin untuk memasuki Kerajaan dan aku mengundangnya ke istanaku dan aku sangat terkejut ketika melihat keadaan mereka semua. Sylvia Clauss Savalon, Putri dari Kerajaan Savalon, mengatakan bahwa kerajaan mereka diserang oleh pasukan monster dan iblis, semua Kerajaannya hancur tidak tersisa. Aku bertanya kepadanya tentang berapa banyak warga kerajaan yang bertahan hidup tapi dia tidak bisa menjawabnya. Raja dan Ratu Kerajaan Savalon berkorban untuk Putrinya melarikan diri bersama dengan beberapa prajurit yang saat ini, dan juga dia mengatakan bahwa Kerajaanku atau Kerajaanmu akan menjadi sasaran dari penyerangan ini. Aku sebenarnya ingin memecahkan masalah ini sendirian, namun Putri dari Kerajaan Savalon menyarankanku untuk meminta bantuan sebanyak mungkin, jadi karena itulah aku baru mengirim surat ini. Jadi, bagaiamana menurutmu?"

Kira-kira seperti itu pesan yang dikirimkan oleh Alfred. Hal ini memang sudah dibicarakan oleh Nictis dan yang lain pada saat mereka berada di Akademi, namun dia tidak menyangka bahwa hal ini akan terjadi lebih cepat dari yang mereka duga.

Nictis menggulung surat itu dan menyimpannya di Inventory, tentu saja Charles tidak membiarkan Nictis menyimpannya karena itu bukanlah masalah yang harus dipermasalahkan.

"Jadi, bagaimana menurutmu?"

Nictis menatap Charles dengan wajah yang sangat tenang tapi sebenarnya dia sedang berpikir untuk memecahkan masalah ini. Sebenarnya Nictis memiliki 2 cara, yaitu menyerang langsung atau bertahan untuk serangan selanjutnya.

"Berapa hari yang dibutuhkan untuk Raja Alfred mengirim surat ke Kerajaan ini?"

Charles menyilangkan kedua tangannya sambil menatap wajah Nictis dengan sangat serius. "Kami berdua menggunakan Burung Elang untuk mengirim surat, mungkin sekitar satu setengah hari."

"Sebenarnya aku memikirkan dua cara, yang pertama menyerang dan yang kedua bertahan. Benar yang dikatakan oleh Putri dari Kerjaan Savalon bahwa kita harus meminta bantuan sebanyak-banyaknya untuk melewati ini."

Charles menganggukkan kepalanya sedikit.

"Aku bisa dengan mudah meminta bantuan Guild Kerajaan untuk mengirim para petualang dan juga para bangsawan dari Kerajaanku memiliki pasukan mereka masing-masing, kemungkinan besar aku akan mengadakan rapat untuk membahas masalah ini dengan para bangsawan yang lain."

"Bagaimana dengan Akademi? Apakah mereka akan membantu?"

"Aku tidak tahu, karena siswa dari Akademi masih dibawah umur untuk bertarung di garis depan, jadi aku tidak yakin soal itu. Tapi aku akan mencoba untuk berbicara dengan pemilik Akademi."

"Untuk masalah itu, serahkan kepada Kris yang saat ini sedang berada di Akademi. Aku akan memberitahunya, karena dia perlu tahu tentang hal ini."

"Apakah kalian akan membantu juga?"

Nictis tertawa kecil mendengar perkataan Charles.

"Apakah kau serius menanyakan hal itu?"

Charles menggelengkan kepalanya dan menghela nafasnya.

"Tidak. Aku hanya memastikan saja."

Tiba-tiba tubuh Nictis dikelilingi oleh aura hitam, sayap putihnya dia rentangkan dengan sangat lebar. Charles yang melihatnya hanya kebingungan dengan tindakan yang dilakukan oleh Nictis.

"Kau sedang apa?"

"Aku ingin pergi ke Kerajaan Alestia untuk memastikannya dengan mata kepalaku sendiri. Apakah kau ingin ikut denganku?"

Charles terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan Nictis.

"Aku ingin, tapi sepertinya akan ada banyak hal yang harus aku kerjakan disini." Charles bangkit dari singgasananya dan tersenyum. "Sampaikan salamku untuk Alfred, dan katakan padanya bahwa aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengumpulkan bantuan."

Nictis menganggukkan kepalanya.

"Baiklah. Aku akan menyampaikannya." Setelah Nictis mengatakan hal itu, sosok Nictis sudah menghilang dari pandangan Charles.

Charles hanya bisa menghela nafasnya dan memijat keningnya, dia memanggil salah satu prajurit untuk menghadap dirinya.

"Sampaikan kepada para bangsawan dan Guild Master untuk datang ke Istana besok. Aku akan mengadakan sebuah pertemuan untuk membahas sesuatu!"

Prajurit itu berlutut dan menundukkan kepalanya. "Dimengerti, saya akan menyampaikannya segera!" 

Dengan ini Kerajaan Sterlia dan Kerajaan Alestia diharuskan untuk bertahan dari badai yang akan menerjang Kerajaan mereka.

Two Friends Who are Trapped in a Parallel WorldWhere stories live. Discover now