抖阴社区

Chapter 6 : Informasi

524 49 3
                                    

Di dalam perjalanan nya, Kris tidak bisa fokus. Dia selalu dilontarkan pertanyaan oleh semua gadis yang diselamatkan, yang tadinya mereka menatap Kris dengan rasa takut sekarang mereka menatap Kris dengan rasa kagum. Namun, rasa kagum itu membuat Kris terganggu.

Akhirnya setelah sekian banyak dilontarkan pertanyaan, mereka semua sudah bisa melihat Desa Tirde dari kejauhan. Para gadis pun berhenti melontarkan pertanyaan, dan mulai berlari dengan semangat menuju desa. Mereka berlari sambil mengeluakan air mata, Kris melihat tingkah mereka hanya tersenyum Bahagia.

Warga desa yang melihat anak gadis mereka kembali dengan selamat juga ikut menangis, mereka semua saling berpelukan melepas rindu. Kris yang baru memasuki desa langsung dihampiri oleh warga.

"Terima kasih telah membawa anak kami kembali dengan selamat"

"Terima kasih banyak"

Dan masih banyak lagi ucapan terima kasih yang disampaikan oleh mereka semua.

"Tidak usah dipikirkan. Aku senang bisa membantu", Kris mengucapkan itu sambil tersenyum hangat "Aku tahu kalian masih merindukan anak – anak kalian, lebih baik kalian kembali melepas kerinduan kalian", sambung nya.

Mereka semua menyetujui saran dari Kris, dan mereka kembali ke anak – anak mereka meninggalkan Kris seorang diri. Melihat warga desa ini senang, ini membuat hati Kris terasa hangat, namun tiba – tiba ada yang menepuk bahu nya. Kris melihat kesamping dan mendapati temannya sedang berdiri disamping.

"Sungguh menenangkan, bukan? Melihat mereka semua bahagia", ucap zay.

Kris kembali melihat warga desa, berpelukan disertai dengan air mata kebahagiaan. Kris kembali menujukkan senyumnya.

"Kau benar, ini memang menenangkan hati", Kris tidak bisa mengentikan senyuman nya. Zay yang melihat temannya itu tersenyum hanya bisa tertawa kecil, dan kembali memperhatikan warga desa.

Disaat mereka sedang menikmati pemandangan yang menenangkan hati, Kepala Desa memanggil mereka berdua dan mendekati nya bersama dengan anaknya Yura.

"Ada apa Paman Neil memanggil kami? Apakah ada sesuatu yang penting?" tanya Kris.

"Yura juga datang kesini, apakah Yura kangen dengan Mas Zay?" goda Zay.

Digoda oleh Zay, wajah Yura memerah dan mengalihkan pandangan nya.

"Kau terlalu percaya diri, mana mungkin aku kangen dengan orang sepertimu!" teriaknya dengan wajahnya yang semakin memerah itu.

"Kalau begitu mengapa wajahmu semakin memerah, dan mengapa kau memalingkan wajahmu?" Zay mengucapkan itu di depan wajah Yura.

Yura yang melihat Zay berada di depan wajahnya kembali memerah, dan mendorongnya. Namun disaat itu juga Zay bergerak cepat ke belakang Yura untuk menghindari dorongannya, alhasil Yura mendorong angin. Ini membuat Yura sangat kesal dan ingin sekali dia memukul Zay.

Mengetahui niat Yura untuk memukul dirinya, Zay kabur dengan kecepatan biasa. Yura semakin kesal karena Zay kabur, akhirnya dia mengejar Zay.

"Zay kau jangan kabur. Biarkan aku memukulmu sekali saja", teriak Yura.

"Tidak mau, aku tidak akan membiarkan diriku kena pukul", teriak Zay.

Mereka berdua terus berlari – larian, melihat kelakuan temannya itu Kris menepuk jidatnya.

"Mereka berdua akrab sekali", ucap Neil.

"Maafkan temanku. Dia memang suka jahil, apalagi dengan gadis yang berumur lebih muda dari nya" Kris menggelengkan kepalanya.

"Hahaha, tidak masalah. Memangnya berapa umur kalian berdua?" tanya Neil.

"Aku dan Zay berumur 16 tahun, hampir memasuki 17 tahun", jawab Kris, "Kalau tidak salah Yura berumur 14 tahun bukan?" sambungnya.

Two Friends Who are Trapped in a Parallel WorldWhere stories live. Discover now