抖阴社区

Chapter 30: Misi Selesai

216 23 2
                                    

Kris menendang kepala Josh sampai hancur dan yang tersisa sekarang hanyalah tubuhnya saja.

"Jadi, bagaimana keadaan Yura?" Ucap Kris dengan suara yang pelan namun Zay dapat mendengarnya dengan jelas.

"Buruk." Ucap Zay dengan lemah, "Namun aku yakin kau bisa menyembuhkannya."

Kris berjalan pelan keluar dari markas RedBlood, "Bawalah Yura ke tempat mereka." Kris menjentikkan jarinya sekali dan muncul sebutir cahaya kecil yang keluar dari jentikkan jarinya.

"Apakah kau berniat untuk menghancurkan markas ini?"

Kris melepaskan cahaya kecil itu mengambang di udara, "Iya, dan sihir ini akan aktif setelah aku keluar dari tempat ini."

Zay menganggukkan kepalanya pelan dan segera berlari untuk membawa pergi Yura yang sekarang masih terbaring di dalam rumah Flyx. Zay memasuki kamar tempat Yura berbaring dengan lemah, dia mengangkat Yura dengan sangat hati-hati dan langsung melesat pergi meninggalkan markas RedBlood.

Kris sudah sampai di depan gerbang masuk markas RedBlood dan dua detik kemudian Zay sudah berada disamping Kris.

"Light Elemental Activated: Blash!"

Seketika lingkaran putih menyinari seluruh markas RedBlood seluruhnya, disaat yang bersamaan terdapat satu butir cahaya yang jatuh dari atas langit dan menyebabkan ledakan yang sangat dahsyat.

Namun ledakan itu tidak terdengar suaranya dan tidak menghasilkan angin yang sangat kencang seperti ledakan pada umumnya. Beberapa detik kemudian, ledakan itu sudah berhenti menyisakan lubang yang sangat besar di tempat ledakan itu terjadi.

"Sihir yang kau gunakan itu memang menyeramkan jika dilihat secara langsung." Zay menggelengkan kepalanya, "Mungkin sihir yang kau punya itu menyeramkan semua."

Kris tertawa kecil mendengar temannya itu terkejut melihat sihir yang Kris gunakan, "Kau terlalu berlebihan, ayo kita menghampiri mereka."

Mereka berdua kembali berjalan menuju tempat Angelina dan Nictis.

***

Disaat Kris memasuki markas RedBlood untuk mengejar Zay, Angelina duduk dibawah pohon rindang bersamaan dengan Nictis untuk beristirahat sedangkan pria yang ditangkap oleh Nictis itu sedang menatap mereka berdua dengan wajah kebingungan.

"Jadi, apa yang sedang kalian lakukan sekarang?"

"Siapa namamu?" ucap Nictis dengan pelan.

"Davian." Ucapnya sambil menelan ludah karena nada yang dikeluarkan oleh Nictis.

Walaupun Nictis mengeluarkan suaranya dengan pelan, namun cukup untuk membuat Davian merinding ditambah Nictis mempunyai ras Iblis yang dikenal memiliki sifat yang kejam.

"Tenang saja, aku tidak seperti yang kau pikirkan." Nictis mengambil batu kecil yang berada di depannya dan melemparnya ke pohon besar yang berada tidak jauh di depannya, "Kurang lebih seperti itu."

Davian kembali menelan ludahnya, "Apa maksudmu dengan melempar batu kecil itu?!"

Nictis menaikkan kedua bahunya, "Entahlah, aku hanya iseng."

"Apa maksudmu?!" teriak Devian.

Nictis merasa kesal karena suara keras yang ditimbulkan oleh Davian, "Kau berisik sekali."

"Tentu saja, apakah kau tidak sadar?!" Davian menunjuk ke arah pohon besar yang batangnya sudah berlubang kecil.

"Hanya berlubang kecil."

"Apakah kau tidak tahu betapa tebalnya batang pohon itu?!"

Saat mereka berdua sedang bertengkar terjadi getaran yang sangat kuat cukup untuk membuat Angelina dan Davian panik sedangkan Nictis hanya duduk dengan sangat tenang.

Two Friends Who are Trapped in a Parallel WorldWhere stories live. Discover now