抖阴社区

Chapter 36: Berangkat ke Desa Tirde

137 13 2
                                    

Alfred memerintahkan semua penjaganya untuk menyusul Angelina, bahkan dirinya juga ikut untuk menyusul Angelina dengan perlengkapan yang lengkap.

Alfred membawa sekitar 76 penjaga istana untuk menyusul Angelina dengan menaiki kuda. Penjaga istana berbeda dengan Prajurit Kerajaan, Penjaga istana bertugas untuk melindungi anggota kerajaan sedangkan Prajurit kerajaan bertugas untuk melindungi seluruh kerajaan.

Penjaga istana lebih sedikit dibandingkan dengan Prajurit kerajaan, walaupun demikian penjaga istana juga memiliki kemampuan yang tidak kalah dari Prajurit kerajaan.

Alfred melaju dengan cepat dengan kudanya dan diikuti oleh penjaga istana, para penduduk kebingungan ketika melihat Alfred dan penjaga istana menaiki kuda dengan cepat, mereka semua bertanya-tanya tentang apa yang terjadi.

Tidak butuh waktu yang lama untuk Alfred dan pasukannya keluar dari gerbang masuk kerajaan dan melaju sangat cepat ke arah Desa Tirde. Ketika mereka sedang melaju dengan cepat, sesuatu berwarna merah memancar ke arah langit dan membuat kabut merah yang sangat tebal.

"Apa itu?" ucap salah satu penjaga istana.

"Terus bergerak, jangan berhenti." ucap Alfred, dia memacu kudanya lebih cepat dari sebelumnya.

Alfred juga sebenarnya terkejut dengan cahaya merah yang memancar ke langit itu, hanya saja dia tidak punya waktu untuk terkejut. Alfred berpikir bahwa cahaya merah itu disebabkan oleh Iblis yang menyerang Angelina dan Kris sedang terdesak melawannya.

Jarak antara Alfred dengan cahaya merah sudah mulai dekat, namun tiba-tiba saja kabut merah beserta cahaya merah menghilang dan hanya menyisakan langit yang berwarna biru cerah seperti tidak ada yang terjadi barusan.

Tidak butuh waktu yang lama, Alfred dan penjaga istana sampai di tempat munculnya cahaya merah tadi. Namun ketika mereka sampai tidak ada tanda-tanda bekas pertempuran sama sekali, mereka hanya melihat Kris dan yang lain sedang mengobrol.

***

"Kris, apa yang terjadi disini?" ucap Alfred, dia turun dari kudanya untuk mendekati Kris dan yang lain. "Aku melihat cahaya merah yang sangat terang mengarah ke langit."

Kris menatap ke arah Zay sebentar sebelum akhirnya menjawab bahwa dia yang membuat cahaya merah itu, Kris juga mengatakan bahwa dia sudah mengalahkan Iblis yang menyerang Angelina seorang diri.

"Seorang diri?" Alfred terkejut mendengarnya, dia tahu bahwa Kris sangat kuat namun dia tidak menyangka bahwa Kris dapat mengalahkannya sendirian. "Bagaimana bisa?"

Kris menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia kehabisan akal untuk menjelaskannya.

"Ayah... kau datang juga." Angelina memeluk Alfred dengan sangat erat untuk mengalihkan pembicaraan.Kris menatap ke arah Zay sebentar sebelum akhirnya menjawab bahwa dia yang membuat cahaya merah itu, Kris juga mengatakan bahwa dia sudah mengalahkan Iblis yang menyerang Angelina seorang diri.

"Seorang diri?" Alfred terkejut mendengarnya, dia tahu bahwa Kris sangat kuat namun dia tidak menyangka bahwa Kris dapat mengalahkannya sendirian. "Bagaimana bisa?"

Kris menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia kehabisan akal untuk menjelaskannya.

"Ayah... kau datang juga." Angelina memeluk Alfred dengan sangat erat untuk mengalihkan pembicaraan.

"Tentu saja, ayah macam apa yang tidak khawatir dengan anaknya yang sedang dalam bahaya," Alfred membalas pelukan Angelina. "Jadi, apakah kau masih mau pergi ke Desa Tirde?

Angelina menganggukkan kepalanya pelan, dia ingin sekali mengundang Neil ke acara pertunangannya. Alfred hanya bisa menghela nafas kemudian dia menatap Kris.

"Kris aku percayakan anakku padamu."

Kris menganggukkan kepalanya. "Tenang saja, aku akan menjaganya."

Alfred menyuruh beberapa penjaga yang untuk mengantar mereka dengan kereta kuda yang sebelumnya Angelina dan Catherina naiki.

"Biarkan kami saja yang mengantar Putri Angelina, Yang Mulia." ucap salah satu penjaga yang sebelumnya menjaga Angelina dan diikuti dengan anggukan penjaga yang lain.

"Baiklah, kalau begitu," ucap Alfred, dia menghampiri kudanya dan menaikinya. "Kalian berhati-hatilah." Alfred memacu kudanya kembali ke Istana bersama dengan penjaga yang dia bawa.

Kris menghampiri penjaga yang bertugas mengantar mereka ke Desa Tirde. "Apakah kalian sudah tidak apa-apa? Kalian serius untuk mengantar kami?"

Para penjaga itu saling menatap satu sama lain, mereka semua takut untuk menjawab Kris karena kekuatan yang ditunjukan olehnya. Akhirnya salah satu dari mereka mengalah dan membuka suaranya.

"Kami semua tidak apa-apa dan sudah tugas kami untuk mengantar Putri dan Pangeran Kris."

"Pangeran?" Kris sangat terkejut mendengar panggilan. "Apa maksudmu dengan Pangeran?"

"Karena Pangeran adalah tunangan dari Putri Angelina, maka Pangeran menjadi salah satu dari keluarga Kerajaan Alestia." ucap penjaga itu.

Kris sangat tidak terbiasa dengan panggilan barunya, dia membujuk para penjaga yang ada di hadapannya untuk tidak memanggilnya dengan sebutan itu namun mereka semua menolaknya.

"Kami tidak bisa melakukan itu." ucap salah satu dari mereka.

"Terima saja, Kris." teriak Zay, dia tertawa kecil.

"Apakah mulai sekarang aku harus memanggil master menjadi Pangeran?"

"Sebaiknya begitu, Evlyn." ucap Nictis menyetujui pendapat Evlyn.

Kris sangat kesal dengan kelakuan temannya, terdapat urat yang menonjol di kepalanya.

"Bisakah kita berangkat sekarang?" teriaknya.

Ketiga temannya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. "Oh iya, kami bertiga tidak akan ikut bersama kalian."

"Kenapa?" ucap Catherina sangat cepat.

Kris sudah membuka mulut untuk menanyakan hal yang sama seperti Catherina, namun dia kalah cepat.

"Aku ditantang Nictis untuk melakukan sesuatu." ucap Zay.

"Oh." Ucap Catherina, dia jalan ke kereta kuda dengan lemas.

Angelina mengikutinya di belakang. "Aku tunggu dirimu di dalam ya, Kris."

Kris tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, lalu dia menghampiri ketiga temannya.

"Zay, jangan sampai kalah." Kris mengepalkan tangannya dan mengarahkannya ke Zay.

Zay membalasnya sambil tersenyum. "Tentu saja."

Tidak ingin berlama-lama, Kris segera berpamitan dengan ketiga temannya dan langsung menaiki kereta kuda sedangkan Zay, Nictis, dan Evlyn menghilang untuk kembali ke HomeBase.

Two Friends Who are Trapped in a Parallel WorldWhere stories live. Discover now