抖阴社区

Truth or Dare || 83.

1.4K 116 3
                                        

𓆩♡𓆪

𓆩♡𓆪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~

***

Juan memutar tubuh, menghadap kearah Papanya yang sedang memandangi dirinya dengan tatapan bingung.

"Maksud kamu tadi apa? Papa dengar kamu menyebutkan kata-kata Ardi, ada apa dengan dia?" Juan bingung, ia sampai menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Haruskah ia bercerita sekarang? Tapi jika sekarang dia memberitahu, itu berarti Papanya akan mengetahui semuanya.

Termasuk perusahaan yang berhasil menurunkan reputasi AH'grup. "Juan. Jawab pertanyaan Papa! Sebenarnya ada apa?" sentak Darius cukup tinggi.

"Aku nggak bisa cerita sekarang, aku nggak berhak ngomong semuanya ke Papa." ucap Juan.

"Jadi benar kamu menyembunyikan sesuatu dari Papa."

"Kalau Juan belum siap jangan di paksa!" ujar suara dari dalam rumah.

"Kamu memang belum waktunya mengetahui semuanya. Biarkan Mama yang memberitahu, tapi tidak sekarang!" mengacak rambutnya dengan kasar Darius menghela napas berat.

"Aku di sini seperti orang bodoh yang nggak tau apa-apa. Apakah aku nggak berhak tau? Apa aku bukan anggota keluarga ini lagi?!" hardik Darius sedikit keras.

"Mas. Sudah Mas! kalau mereka belum mau cerita sama kamu terima aja. Kita baru aja berdamai dengan Juan, jangan sampai karena kamu kita menjauh lagi." kata Adelia menghampiri suaminya.

Wanita itu tak mau jika hanya karena masalah ini, hubungannya dengan Juan merenggang lagi, dia ingin bahagia bersama putranya.

"Istri kamu aja lebih dewasa dari pada kamu! Nggak malu sama Adelia yang bisa memaklumi keputusan Mama?!" sarkas Oma Heni.

"Pokoknya kamu tenang aja, apa yang terjadi nggak akan merugikan dirimu Darius Abimanyu." tekan Oma Heni lagi.

Juan yang malas mendengar perdebatan itu pun bergegas pergi, ia masuk kedalam rumah.

Melihat Anin berdiri diam menatapnya dia menarik tangan istrinya menuju kamar.

"Kak Juan marah sama Papa?" tanya Anin usai mereka hanya berdua di kamar.

"Sedikit." jawab Juan singkat, lelaki itu tengah melepas kaos putihnya yang basah tadi, lalu di ganti dengan kaos berwarna hitam.

Menyusul Anin duduk di sofa, Juan langsung merebahkan kepalanya di paha wanita itu. "Aku kesal karena Papa maksa buat tau semuanya, ya aku sadar memang seharusnya Papa tau. Tapi aku dan Oma butuh waktu, aku takutnya rencana yang sudah di susun susah payah. Sia-sia karena Papa."

"Jadi, Kak Juan nggak percaya sama Papa?" Juan yang memejamkan matanya karena usapan lembut di rambutnya, harus terbuka membalas tatapan teduh sang istri.

Truth Or Dare (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang