Para Alpha itu awalnya tak saling mengenal, hingga di tahun ajaran baru masing-masing dari mereka mengenal Omega manis yang membuat mereka jatuh cinta.
Siapa sangka jika para Omega incaran mereka adalah bersahabat dekat, sehingga para Alpha itu pun...
Setelah orangtua Mingu dan Seungkwan tiba di Rumah sakit, yang lainnya memutuskan untuk pulang ke kediaman masing-masing. Termasuk Minghao yang memilih untuk pamit kembali ke rumahnya.
Gadis itu berjalan seorang diri menyusuri trotoar jalanan yang sepi, memang sepi karena hari pun sudah menjelang malam. Gadis itu berjalan dalam diam seraya menarik kopernya berjalan menuju statiun bawah tanah yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah sakit.
Minghao masih bungkam dalam langkahnya, dengan pandangan lurus ke depa ia berjalan seperti tak memiliki tujuan kemana pun. Pandangan gadis itu terlampau kosong, meskipun ia menyadari ada langkah dibelakangnya.
Ia tidak terlalu khawatir ketika menyadarinya, karena dari aroma feromon itu ia bisa tahu siapa yang tengah mengikutinya. Gadis itu pun memilih untuk tetap melanjutkan langkahnya, tidak terlalu menggubris orang yang mnegikutinya.
Setibanya di ruang tunggu stasiun, gadis itu menghela nafas masih dengan lamunannya duduk seorang diri disana. Keadaan di stasiun cukup ramai dibandingkan dengan kondisi dijalanan tadi.
"Mau kemana? Kok sendirian?" Gadis itu sedikit tersentak dan segera menangok kesampingnya. Seharusnya Minghao sudah tidak perlu kaget lagi ketika si Alpha Wen itu menampakkan diri dihadapannya.
"Gue mau pulang, lo ngapain disini?" tanya balik Minghao.
"Nganterin cewek gue balik lah, masa iya gue biarin cewek gue balik sendirian malam-malam gini." jawab Jun.
"Gak perlu, lo mending balik ke rumah keluarga lo, kak. Lo gak kangen mereka emangnya?"
"Nanti aja." jawab Jun dengan santai.
"Seharusnya lo gak ikutin gue kak, gimana kalau nanti lo nyasar pas balik?"
"Ya tinggal nginep di rumah kamu dong, cantik." jawab Jun mencolek dagu Minghao dengan genit.
"Gue gak mau bawa masuk Alpha mesum kayak lo ke dalam rumah gue!" sahut Minghao.
Memang perlu dikhawatirkan Jun akan nyasar saat pulang nanti, sebab Jun pertama kali pulang ke Caratverse setelah sekian. Beruntung setiap kendaraan umum yang ada di Caratverse ini bersifat gratis, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan masalah ongkos.
Namun yang perlu dikhawatirkan adalah, apakah pria itu akan sampai ke rumahnya atau tidak? Sama seperti di Seoul dan kota besar lainnya, Caratverse ini luas dan memiliki beberapa distrik dan juga jalan yang bercabang. Kemungkinan untuk orang baru tersesat di semesta itu cukup besar jika tidak tahu pasti alamat yang harus dituju.
Kereta datang dan Minghao segera memasuki gerbong, mendudukan dirinya disalah satu kursi yang ada. Namun lagi-lagi gadis itu menghela nafas kala Jun ternyata mengikutinya dan duduk disampingnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo mau kemana sih?" tanya Minghao kesal karena Jun duduk terlalu menempel padanya.
"Kan udah gue bilang mau nganterin cewek gue balik." jawab Jun.