Suasana salah satu ruangan di KPPU tampak tegang dan memanas, pasalnya kedua calon presiden sedang berada di dalam satu forum yang sama. Rencananya mereka akan melakukan sesi debat calon beberapa waktu lagi, dan kini PPU tengah memberikan arahan kepada kedua calon.
Meskipun hanya pertemuan untuk membahas rundown biasa, tapi tatapan sengit terus Seungcheol dapatkan dari perwakilan Klan Ong. Namun pria itu tetap berusaha untuk bersikap tenang dan biasa saja, apalagi salah satu PPU itu adalah ayahnya Jeonghan, setidaknya dia harus menjaga image didepan calon ayah mertua.
"Oke, ada yang ingin ditanyakan lagi perihal acara debat nanti?" tanya Jungsoo selaku kepala divisi acara.
Keduanya menggeleng kompak, pertanda tak ada lagi pertanyaan yang ingin mereka sampaikan. Setelah Jungsoo dan PPU lainnya keluar, kedua calon presiden itu saling bertatapan.
"Ong Seongwoo." ucap Seungcheol dengan suara sinisnya.
Seungwoo berdecih. "Aku salah sasaran rupanya, aku pikir Klan Kim yang akan maju menjadi orang pertama."
Seungcheol mengangguk, tak perlu terkejut lagi, karena mereka sudah tahu siapa pelaku yang membuat Mingyu mengkonsumsi ASI dari Omega lain. Tentu saja Ong Seongwoo, yang sejak awal memang sudah menargetkan Mingyu.
Klan Ong berpikir bahwa yang akan maju adalah dari Klan Kim, secara Klan Kim tak pernah absen untuk menunjuk wakilnya dalam pemilu. Namun rupanya dia salah, karena yang maju justru berasal dari Klan Choi.
Seungcheol merapikan buku catatan kecil yang ia keluarkan tadi, hendak merapikan barangnya dan segera pergi. Namun Seongwoo rupanya ingin berkenalan lebih jauh dengan lawannya.
"Untung aja gue belum rusak Omega Jeon itu." ucap Seongwoo mengundang tatapan tajam dari Seungcheol.
"Lo tahu, cara terbaik untuk menghancurkan seseorang adalah dengan menghancurkan harta paling berharganya. Harta paling berharga dan berpengaruh untuk Mingyu itu Wonwoo, tapi Wonwoo beruntung karena Mingyu bukan lawan gue." ucap Seongwoo berongkang kaki di kursinya.
Dia lantas mengeluarkan ponselnya, mengotak atik sebentar sebelum menyimpannya di meja.
"Dan itu artinya sasaran gue berubah. Bukan Wonwoo, tapi Sejeong."Seungcheol sejenak menghela nafas lega, dia berpikir bahwa Seongwoo tidak tahu hubungan dirinya dengan Jeonghan. Dia menyunggingkan smirk sinisnya, apapun yang Seongwoo lakukan pada Sojeong tak akan berpengaruh sedikitpun terhadapnya.
"Ah ralat." ucap Seongwoo, dia menyodorkan ponselnya pada Seungcheol. "Yoon Jeonghan, putri tunggal dari Yoon Jungsoo. Dia gadis Omega yang lo cintai, padahal lo udah tunangan sama Sojeong. Hah, kalau berita ini nyebar simpatisan bakalan balik membenci tingkah bejat lo, Choi Seungcheol."
"Gue gak ada hubungan apapun sama Jeonghan, lo gak bisa bawa dia dalam pertarungan kita." ucap Seungcheol dengan nada mengintimidasi, tapi itu tak lantas membuat Seongwoo takut. Alpha Ong itu justru malah terkekeh puas, karena dari jawaban Seungcheol dia tahu bahwa Jeonghan sangat berarti untuk Alpha Choi itu.
"Kenapa gak bisa? Gue bisa lakuin apapun dong sama dia, kalau lo gak ada hubungan apapun sama dia." jawab Seongwoo dengan santai.
Rahang Seungcheol mengeras, giginya gemeletuk, dia selalu tak bisa menahan diri jika sudah berhubungan dengan Jeonghan. Tak boleh ada yang menyentuh Omeganya selain dirinya.
Namun dia harus tetap menahan diri dihadapan Seongwoo, dia tidak boleh menunjukkan bahwa Jeonghan bukan kelemahannya. Omeganya itu justru adalah sumber kekuatan untuk Seungcheol.
"Urusan lo cuma gue." desis Seungcheol.
"I know. Tapi lebih asyik lagi kalau sambil bermain dengan orang-orang sekitar lo." jawab Seongwoo. "Oh iya, informasi aja, dua Omega lo lagi ketemuan di rumah sakit. Temuin gih, siapa tahu mereka berantem jambak-jambakan." ucap Seongwoo seraya mengantongi ponselnya dan pergi dari sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Mate You
FantasyPara Alpha itu awalnya tak saling mengenal, hingga di tahun ajaran baru masing-masing dari mereka mengenal Omega manis yang membuat mereka jatuh cinta. Siapa sangka jika para Omega incaran mereka adalah bersahabat dekat, sehingga para Alpha itu pun...