My Clouds

............

Selama di perjalanan Mino benar-benar gelisah memikirkan keadaan Lisa. Dia ingin menghubungi Jennie tentang keberadaan adiknya itu, namun Mino belum yakin tentang keberadaan Lisa ada atau tidaknya di tempat itu.

Hampir setengah jam lamanya mobil Mino berputar-putar mencari jalan mengikuti titik lokasi Lisa.

Mereka telah banyak melewati hutan rimbun dan Mino tidak percaya jika Lisa di bawa ke tempat yang jauh seperti ini, karena perjalanan menuju tempat ini banyak memakan waktu.

Saat di rasa sudah benar-benar dekat dengan titik lokasi, Mino memelankan mobil nya. Dia melihat ada tiga mobil di depan halaman sebuah mansion tua yang tak terawat.

Sekarang Mino yakin jika Lisa memang dibawa ke tempat yang menyeramkan ini. "Ini gila."

Mino meremas ponsel di tangannya saat dirinya merasa bimbang untuk menghubungi Jennie tentang keberadaan Lisa setelah pertengkarannya dengan Jennie saat itu.

Namun yang Mino pikirkan saat ini adalah keselamatan Lisa dan menghubungi Jennie bukanlah alasan untuknya menutupi keberadaan Lisa.

Mino menekan nomor telepon Jennie dan menunggu panggilannya tersambung. Mino menelan salivanya susah payah saat panggilan pertamanya di tolak oleh Jennie.

"Mwo-ya? Dia menolak panggilanku." Mino semakin gencar menghubungi Jennie karena sudah tidak ada waktu lagi untuk mencari masalah dengan Jennie.

Pip.

"Je---"

"Mwo?! Jangan ganggu aku lagi, apa kau tidak paham dengan kalimat itu?!"

Ucapan Mino langsung terpotong oleh suara melengking marah Jennie di seberang sana. Mino sempat mengusap telinganya yang sempat berdenging nyaring.

"Tidak Jennie. Aku hanya ingin---"

"Jangan membuatku marah, Mino. Sampai kapanpun aku tidak ingin berhubungan lagi denganmu!"

Jennie hendak menutup panggilannya karena merasa sudah membuang-buang waktu dengan membicarakan hal tak penting dengan Mino.

"Jennie-ya chakkaman. Aku tidak ingin membahas hal itu dengan mu sekarang. Aku.... Aku tahu keberadaan Lisa, aku tahu kalian sedang berusaha mencari Lisa. Sekarang, aku sudah menemukan tempat di mana mereka membawa Lisa."

Mino mulai menatap ke arah sekitar saat dia melihat segerombolan orang yang pergi meninggalkan tempat tersebut.

Dia menunggu jawaban Jennie yang terlihat tak mempercayai apa yang Mino ucapkan ini.

"Jangan mengada-ada, mengapa aku harus mempercayai ucapanmu."

Mino mengerutkan keningnya saat dugaannya benar jika Jennie tidak mempercayai ucapannya.

"Dengarkan aku. Untuk sekarang, keselamatan Lisa adalah hal yang utama. Lisa masih memakai kalung yang pernah aku beri dan di dalam kalung tersebut ada sebuah pelacak yang bisa menemukan keberadaan Lisa, kau ingat?"

Mino masih meyakinkan Jennie dengan fakta yang dia punya. Mino berusaha menjelaskan pada Jennie secara baik-baik.

"Lisa masih memakainya? Kirimkan lokasinya sekarang juga!"

Panik Jennie yang seakan menemukan celah untuk menyelamatkan adiknya dari tangan wanita gila seperti Han Sohee ini.

"Jennie-ya, aku ingin kau membawa polisi dan juga ambulance untuk berjaga-jaga. Jangan hidupkan suara sirine apapun, aku tunggu kalian semua."