.…………Kim Seojoon datang bersama anggota keluarga yang lainnya. Mereka melihat Lisa sedang terduduk di bangku koridor dengan tangisan yang sepertinya belum mereda.
Chaeyoung kemudian berjalan cepat menghampiri adiknya. Dengan amarah yang begitu besar mendapat kabar jika kakaknya mengalami insiden menyedihkan.
"Lisa!"
Panggilan Chaeyoung membuat Lisa menoleh dengan cepat, Lisa langsung berdiri saat melihat semua keluarganya datang dengan wajah yang khawatir setengah mati.
Dengan harapan, pelukan hangatlah yang akan Lisa dapatkan melihat langkah Chaeyoung yang mendekat padanya.
Plak!
Pandangannya sempat menghitam, wajahnya merasakan panas saat tamparan renyah dari tangan Chaeyoung menyapa pipinya dengan sangat keras.
"Apa yang kau lakukan pada Jennie Unnie? mengapa dia bisa terluka seperti ini, jawab aku!"
Chaeyoung menarik kerah baju Lisa dengan sangat kuat lalu menyudutkan nya pada dinding hingga punggung Lisa membentur dengan sangat keras.
"C-Chaeng---"
"Sudah aku bilang untuk tidak pergi bersamanya. Kau mengabaikan ucapanku dan tetap memilih pergi bersama Jennie Unnie. Dia terluka karena dirimu.... mengapa kau keras kepala?!"
Chaeyoung berteriak dalam tangisannya, begitu juga Lisa. Wajahnya sudah basah oleh air mata dan keadaan mereka semakin kacau.
Chaeyoung sebenarnya tidak ingin marah pada adiknya itu, tapi mendengar kabar Jennie terluka entah mengapa amarah Chaeyoung amat sangat besar.
"M-Mian Chaeng...." Ucapnya dalam ketakutan. Chaeyoung semakin menekan bahu Lisa karena benar-benar kesal dengan tindakan kembarannya ini.
"Aku tidak akan memaafkan mu jika sampai Jennie Unnie meninggalkan ku." Chaeyoung sempat memukul-mukul bahu Lisa dalam tangisannya itu.
"Hey apa yang kau lakukan pada Lisa, kendalikan dirimu. Chaeyoung!" Jisoo berusaha melerai cekalan Chaeyoung pada Lisa yang sudah lemas dengan semuanya.
Chaeyoung benar-benar tidak bisa mengendalikan amarahnya sekarang. Dia menatap tajam Lisa didepannya.
"M-Maafkan aku. Jennie Unnie terluka karena ku, aku benar-benar minta maaf."
Jisoo langsung memeluk Lisa yang meluruhkan tubuhnya kebawah, berusaha memberikannya ketenangan pada adiknya yang terguncang, Jisoo tidak percaya pada tindakan kasar Chaeyoung pada adiknya ini.
Sedangkan Chaeyoung ditarik dan ditenangkan oleh Kim Seojoon, ayahnya itu membawa Chaeyoung sedikit menjauh dari yang lain.
"Chaeyoung-ah dengarkan Appa." Seojoon membawa Chaeyoung menghadap ke arahnya sambil mengusap lembut air mata yang mengalir di pipi Chaeyoung.
"Apa kau menyayangi Jennie?" Chaeyoung mengangguk sembari menenangkan tangisannya sendiri.
"Dan apakah kau juga menyayangi Lisa? Kau boleh khawatir pada kakakmu, tapi kau harus ingat nak, jangan salahkan adikmu." Chaeyoung hanya mampu terdiam dengan ucapan ayahnya.
"Dia tidak bersalah, Lisa pun tidak ingin Jennie terluka seperti ini, dia bahkan lebih kebingungan dengan semuanya. Apa kau tidak melihat raut wajahnya, hm?"
Chaeyoung lantas menatap Seojoon. Ayahnya benar, tidak seharusnya dia bertindak seperti itu pada Lisa, seharusnya dia yang menenangkan adiknya saat ini.
"Maafkan aku Appa, aku sangat takut ketika mendengar Jennie Unnie terluka." Tangis Chaeyoung kembali pecah, ayahnya membawa Chaeyoung ke pelukannya.
"Appa mengerti, cukup kendalikan amarahmu agar tidak terjadi apa-apa pada kalian."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Clouds
RandomAwan yang akan menjadi saksi dimana kita pernah bahagia dibawah langit yang sama. My L Lisa adalah adik paling berharga bagi kami. Dia hadir untuk menjadi obat bagi kami. Kebahagiaan dia adalah kebahagiaan kami. "Aku ingin membuat kalian semua bahag...