抖阴社区

                                        

Dia berusaha mengerahkan sebagian energi yang dimiliknya untuk lepas dari bidikan. Tak lama kemudian kedua netranya menangkap sebuah minimarket.

Selamat, dia bisa lolos dari kejaran orang asing itu.

"Hah, selamat..." ucapnya saat mendorong pintu minimarket.

"Adek kenapa? Seperti sedang dikejar sesuatu?" Sang kasir bertanya dengan risau, menatap Taehoon yang terengah-engah lantaran berlari.

Taehoon menoleh lantas memberikan cengiran polosnya. Ia mengusak rambut coklatnya sebelum menjawab pertanyaan sang kasir, "Hehehe.. dikejar anjing tadi.."

Sang kasir terkikik, merasa konyol dengan tingkah pemuda yang baru saja datang di minimarket. Dia kenal Taehoon lantaran omega manis itu sering datang ke tempat kerjanya untuk membeli persediaan makanan, barang, atau sekedar jajanan.

Tak ayal ia sering melihat kekonyolan omega ini. Dulu Taehoon pernah datang dengan keadaan basah kuyup seperti anak kucing yang kebasahan. Saat ditanya mengapa bisa seperti itu.

Taehoon menjawab sambil menyengir lucu. Katanya dia baru saja nyemplung di sungai karena menolong ikan yang tenggelam. Bahkan pernah suatu saat omega itu datang dengan seluruh wajah berlumur tepung dan telur.

Sang kasir berpikir Taehoon sedang dijahili lantaran hari ulang tahunnya. Namun ternyata bukan, pemuda itu bernasib demikian karena berupaya mengelak dari hukuman.

Taehoon berhasil terhindar dari hukuman, tapi tak berhasil mengelak dari malu.

Tiba-tiba hidung sang kasir mengendus aroma kayu manis dan karamel yang menyeruak ke sekitar. Dia mengernyit lantas memirsa Taehoon yang mematung di depan gondola snack. Ia pun bertanya dengan lembut.

"Apakah kamu heat?"

"Eum.. tidak. Jadwal heat-ku besok.. tapi sepertinya.. feromonku bocor."

Taehoon terakuk, menggigit bibir bawahnya saat panas perlahan menyerang sekujur tubuhnya. Dia mengatur napas secara bertahap lalu membendung gangsi manisnya yang bisa menarik birahi alpha di luar sana.

"Emm.. maaf, kamu tidak nyaman ya?" Taehoon bertanya ragu. Dia mengusap daun telinga kanannya lalu menautkan tangan ke depan, memainkan jari-jari manisnya yang cantik.

Sang kasir tertawa pelan lalu membalas lembut, "Tentu tidak. Kita sama-sama omega. Hanya saja aku takut tak bisa membantu jikalau ada alpha di sekitar sini dan mencoba menyerangmu."

Taehoon menggigit bibir bawahnya. Itu masalah paling menakutkan. Dia tak ingin mimpi buruk tersebut terjadi dalam kisahnya. Makanya ia berusaha sekuat mungkin membendung gangsi.

"Aku tidak berniat mengusirmu, tapi sepertinya kau harus cepat-cepat. Tak baik seorang omega berjalan seorang diri di kegelapan malam. Apalagi sekarang banyak rumor tentang Ro-Devil." Sang kasir memberi petuah sekaligus pernyataan yang menarik.

"Siapa itu Ro-Devil?" Taehoon bertanya sembari membawa barang belanjaan ke kasir. Dia meletakkannya di cashier table lalu menatap Kim Mira yang berkeringat dingin.

Mira menelan salivanya gugup. Lalu menatap Taehoon yang memandangnya dengan seribu pertanyaan. Dia pun menghela napas sebelum memberitahu pemuda itu tentang Ro-Devil.

"Aku nggak tahu detailnya karena belum pernah bertemu, tapi aku nggak berharap bertemu dengannya. Lantaran ia akan membunuh siapa saja yang melihatnya beraksi. Dia itu adalah iblis, senang mengincar orang-orang berniat busuk yang katanya lebih lezat."

Taehoon mendengus. Ro-Devil ini iblis baik atau hanya kamuflase saja supaya banyak orang yang melihatnya?

"Semenyeramkan itukah?"

Mira mengangguk. Dia lebih baik bertemu hantu dibanding berjumpa dengan Ro-Devil yang sedang membunuh. Nyawanya bisa terbang dalam sekedip mata bila itu terjadi.

Taehoon mengendik bahu acuh. Bukannya dia tak peduli. Namun ia teringat perkataannya kepada Gyeoul saat di ruang kesehatan. Ia akan berlari sekencang-kencangnya bila bertemu Ro-Devil dan berlindung  di balik tubuh alphanya.

Bahkan petuah alpha female itu pun masih menancap di kepalanya. Taehoon tak perlu risau. Ia hanya perlu meningkatkan kewaspadaannya.

Mira selesai menghitung belanjaannya. Taehoon pun membayar dengan uang lebih supaya kembaliannya bisa diberikan untuk gadis tersebut.

"Terimakasih, Hoonie!"

"Sama-sama, Kak Mira!"

Taehoon keluar dari minimarket dengan sekantong belanjaan. Dia menempuh jalan yang dilalui sebelumnya sembari mengedarkan pandangan. Ia memasang radar zan lebih kuat lagi, jaga-jaga jikalau Ro-Devil muncul dan mengincarnya.

Srashh.

Taehoon mengernyit. Rasa penasaran tiba-tiba hinggap di benaknya. Kedua kakinya pun menuntutnya menuju ke sebuah gang yang remang-remang. Dia memfokuskan jarak pandang guna memirsa sesuatu yang bertikai di depan sana.

Seorang berpakaian serba hitam tengah membantai sekumpulan orang yang nampak kepayahan menghadapinya. Jantung Taehoon seketika berpacu. Keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuhnya yang menggigil.

Lalu kedua matanya membola saat menghirup aroma yang familiar di indranya. Taehoon menggeleng, berupaya menepis tafakur yang menyengat inti pikirannya. Dia tak mau beranggapan. Lamun gangsi yang menyeruak dalam rongga paru-parunya membuat tungkainya melemah.

Brukh.

Dia terjatuh. Kedua kakinya tidak lagi mampu menompang tubuhnya dengan baik. Seluruh energinya seolah tersedot keluar, menatap cairan darah yang menempel di bilang pedang sosok tersebut.

Taehoon membeku. Napasnya tersendat tatkala netranya bertemu dengan manik sosok tersebut. Dia bergumam dalam hati, berharap ini semua hanyalah mimpi.

Mimpi buruk yang membawa petaka dalam kisahnya.

Mimpi buruk yang membawa petaka dalam kisahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung..

Akhirnya update sore:v Aku mau gercep ngerjain makalah. Btw.. siapa sosok serba hitam itu? Coba tebak!

Btw jangan masukin ke reading list bxb:) ini girl x boy not boy x boy.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang