抖阴社区

Trente-six

1.6K 221 70
                                        

🔞🔞 Half dulu. Kalau nggak nyaman bisa skip part ini sama part selanjutnya.

VOTE DULU JANGAN LUPA. SUMPAH INI VOTE JOMPLANG DARI KEMARIN.

Happy Reading

Brak.

Rose menendang pintu rumah utama yang dikunci dari dalam. Membuat dua orang yang baru saja ingin quality time mendadak risau, terganggu dengan suara besar yang menuai degupan resah. Mereka pun beranjak, buru-buru menghampiri bahana rusuh di ruang tamu.

"JANGAN DITENDANG!"

"Ya, maaf.. kedua tanganku kan megang kamu."

"Kan, bisa pakai satu tangan buat ngetuk pintu!!"

"Nanti kamu jatuh."

"Maksudmu AKU BERAT?!"

Rose menghela napas panjang. Dia bingung dengan mood omeganya yang seperti rollercoaster. Kadang bagus, kadang buruk.

Baru saja manja-manja diperjalanan. Sekarang balik lagi maungnya.

Tadi anak kucing. Sekarang anak macan. Galaknya bukan main.

"Bukan gitu, sayang—"

"Halah, bacot! Bilang aja berat, TURUNIN!"

Ucapan Rose terpotong oleh Kamel yang tersulut api. Membuatnya mau tak mau menurunkannya dengan perlahan. Namun saat sudah menurunkan pujaan hatinya.

Ia justru ditendang oleh omega manisnya. Menuai gerutan ganar yang terlukis di dahinya. Rose tak tahu apa salahnya, dia cuma menuruti kemauan kekasihnya.

"Kamel, kok aku ditendang?" tanyanya sambil menahan lara yang menikam perutnya. Tendangan Kamel barusan terlalu menusuk, membuatnya merasa seperti dihujam bor listrik yang melubangi livernya.

"Nggak papa, pengen aja!"

Rose tersenyum datar. Mood swing omeganya bikin dia kerepotan. Lamun ia menyadari satu hal dari tatapan mata si manis.

"Mau melakukan 'itu' lagi?"

Ia menyeringai. Memirsa wajah manis omeganya yang memerah bak tomat setelah ditanya. Dugaannya benar, kekasihnya ingin melakukannya lagi.

"Apa ini ribut-ribut?!" tanya Wangguk sembari menggulung lengan bajunya sampai siku. Pemuda itu terlihat seperti orang yang mau ngajak berantem dibanding nanya keadaan.

"Ini Rose nendang pintu, engselnya sampai copot!" Kamel mengadu sembari menunjuk pintu utama yang setengah miring ke belakang. Sementara kekasihnya bermandi keringat dingin saat melihat air muka Wangguk yang terkesan datar.

Wangguk tersenyum tipis, meratapi nasib pintu rumahnya yang rusak gara-gara tendangan adiknya. Lalu ia melongok, memirsa Rose yang memasang senyum lima jari.

"Hehehe.. tahun depan aku ganti, deh," kata Rose sambil mengangkat tangan kanannya, menunjukkan peace yang membuat Wangguk melongos.

Perangai adiknya tak pernah berubah. Tapi tunggu, sejak kapan manik delima adiknya berganti menjadi bohlam hitam sekelam malam?

"Kamu bukan Gyeoul?" terkanya.

Kali ini Rose melongos. Lalu memandang datar kakak laki-laki Gyeoul yang mendelik kepadanya. "Kan, si Kamel tadi nyebut aku Rose. Masa baru sadar sekarang? Lemot banget!" cibirnya seraya melipat kedua tangan di depan dada.

Wangguk menepuk jidat. Sementara Yeo Rumi yang baru saja menyusul, memirsa Taehoon yang berada di samping adik iparnya. Dia mengamat dengan jeli, memperhatikan manik biru tua yang mengingatkannya pada laut dalam.

Mon Alpha {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang