"Unnie.... apakah kalian tidak berangkat?" Lisa bertanya pada ketiganya yang masih berada di kamarnya ini. Bahkan mereka masih memakai piyama dihari yang mulai siang ini.
"Aniyo, untuk sekarang aku tidak ada jadwal. Jadi aku ingin menemanimu saja." Ucap Jennie yang langsung duduk disamping Lisa dengan nyaman.
"Nado, biar sekretarisku saja yang akan mengatur ulang jadwalku." Jisoo ikut terduduk bersama Jennie, dikasur Lisa.
"Aku malas ke kampus, aku pun ingin bersama mu disini, ya." Chaeyoung langsung tidur dipaha Lisa. Biarkan untuk hari ini semua kakaknya yang akan menjaga Lisa.
Selama ini mereka terpaksa pergi beraktivitas diluar dan meninggalkan Lisa, karena paksaan adiknya ini.
Padahal yang mereka inginkan selalu berada disamping Lisa seperti ini. Tapi mereka pun harus tetap profesional pada pekerjaannya masing-masing.
*
Seorang gadis dengan rambut panjangnya yang terikat, terlihat kebingungan dengan ponsel ditangannya.
Dia ingin menghubungi seseorang namun ragu untuk memulai percakapannya. Dia ingin mengetik pesan namun dia hapus kembali karena rasa ragu yang membuat hatinya gelisah.
"Aku sangat ingin bertemu denganmu tapi seseorang melarang kita bertemu, apa yang harus aku lakukan?"
Dia menatap nomor yang sangat dan ingin dia hubungi. Sudah lama sekali dia tidak pernah menghubungi seseorang ini membuatnya merasakan rindu yang sangat bert.
Dengan keyakinan penuh, akhirnya dia memberanikan diri mengetikkan pesan pada orang yang dia rindukan.
LisaKim🐣
online"Lisa-ya bagaimana kabarmu? mianhe, jika selama ini aku tidak ada disampingmu. Aku harap kau baik-baik saja."
Seulgi menghembuskan napas panjang, akhirnya selama berbulan-bulan dia memberanikan diri menghubungi lagi sahabatnya itu.Dia tidak peduli kedepannya akan seperti apa yang terpenting Lisa tahu jika Seulgi masih peduli padanya. "Aku harap kau baik-baik saja."
Sedangkan disisi lain Lisa begitu senang setelah mendapatkan pesan yang dikirim Seulgi kepadanya.
Saat mendapatkan notifikasi tersebut tak menunggu lama, Lisa memilih untuk langsung menelpon Seulgi.
Drttt....
Lisa menunggu panggilan tersebut tersambung. Dengan sabar Lisa berharap jika Seulgi akan mengangkat panggilannya.
"Eoh, annyeong Lisa-ya!"
Seulgi berseru sangat keras saat panggilan telepon dari Lisa tersambung. Mereka benar-benar saling merindukan satu sama lain.
"Seulgi-ya, aku merindukan mu. Mengapa kau tidak menemuiku selama ini?"
"Neo gwenchana? mianhee Lisa-ya, aku baru menghubungimu. Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan padamu."
Seulgi menghentikan sejenak ucapannya. Dia ragu tentang apa yang ingin dia sampaikan.
"Waegeureu, ada apa sebenarnya?"
Lisa mulai curiga dan bingung dengan semua ini. Mulai dari teman-temannya yang tidak menghubunginya lagi dan sekarang ada sesuatu hal yang ingin Seulgi sampaikan padanya, membuat kecurigaan Lisa semakin bertambah.
"Maaf jika selama ini kami seakan menghindari mu dan menghilang dari pandangan mu.
Sejak kejadian mengerikan dirumah Mina, kami sebelumnya selalu mengikuti perkembangan mu saat itu. Kami selalu datang kerumah sakit, namun pada satu waktu kakakmu melarang kami untuk menemui mu lagi, Lisa."
Ucap Seulgi panjang lebar dengan suara yang bergetar, Seulgi tidak ingin ada hal yang terlewat dalam ucapannya.
"Kakakku melarang kalian semua bertemu denganku? siapa?"
Lisa seakan tidak percaya dengan ucapan Seulgi saat dia menyebut kakaknya yang melarang mereka menemui nya.
Seingat Lisa, hubungan kakak dan semua teman-temannya baik-baik saja. Sehingga tidak mungkin jika diantara kakaknya melarang mereka menemui Lisa.
"Aku tidak yakin kau akan percaya dengan ucapan ku. Jennie Unnielah yang melarang kita menemui mu dan berusaha menjauhi mu dari kita, Lisa."
Seulgi akhirnya mengatakan hal yang mengganjal. Sudah lama sekali dia ingin mengatakan ini pada Lisa, Seulgi sangat ingin menemui Lisa namun Jennie selalu tahu gerak-gerik semua sahabat Lisa.
"Apa kau bercanda?tidak mungkin Jennie Unnie seperti itu. Apa maksudnya melarang mu bertemu dengaku?--"
"Lisa-ya kau sedang menelpon dengan siapa?" Jennie masuk ke kamar Lisa tanpa mengetuk pintu. Mendengar itu Seulgi langsung mematikan telponnya.
"A-Aniyo, aku baru saja menghubungi Appa." Lisa terpaksa berbohong pada kakaknya ini. Dia harus memastikan terlebih dahulu ucapan Seulgi. Jennie melirik pada ponsel Lisa, dengan cepat Lisa mematikan ponselnya.
"Benarkah?" Lisa mengangguk cepat, karena dia tidak ingin kakaknya curiga.
"Kau membawa apa Unnie?" Lisa melihat Jennie yang membawa mangkok ditangannya.
"Aku membawakan mu salad sayur. Agar kau cepat sehat, aku yakin kau akan menyukai nya." Jennie memberikan salad itu pada Lisa.
"Mengapa kau selalu menyuruhku memakan rumput ini?" Meski sedikit kesal namun Lisa tetap memakan salad buatan Jennie itu.
"Mwo? rumput kau bilang?" Jennie melotot mendengar ucapan Lisa tadi, makanan sehat begitu dia sebut rumput? benar-benar menyebalkan.
"Aniyo, maksud ku sayuran hijau ini." Lisa sedikit tersenyum paksa dan segera menghabiskan makanannya sebelum Jennie memarahinya kembali.
"Habiskan, aku membuatnya dengan hatiku." Jennie berbicara sambil memainkan ponselnya. Lisa memeluk lengan Jennie disampingnya.
"Nee, aku akan menghabiskannya." Jennie mengangguk menepuk nepuk kepala adiknya ini.
"Jisoonie dan Chaeyoung kemana?" Ucap Jennie yang juga tidak melihat kedua orang itu. Padahal saat Jennie pergi ke dapur dia menitipkan Lisa pada keduanya.
"Unnie, kau perhatikan pintu itu. Hana, dul, set--"
"LISAAA." Teriak Chaeyoung dan Jisoo bersamaan, mereka seperti tengah berlomba lari karena datang dengan napas yang terengah-engah.
"Ada apa dengan kalian?" Jennie bertanya pada keduanya, si sulung malah terkekeh sendiri. Lisa ikut tersenyum melihat tingkah mereka.
"Kita tak sengaja bertemu dilantai bawah dan saat melihat dia membawa air ditangannya aku sedikit menjahili nya, aku berlari menghindari pukulannya dan ternyata dia mengejar ku."
Jisoo menceritakan kejadiannya dengan tawa yang keras membuat Jennie dan Lisa ikut terkekeh dibuatnya.
"Benar-benar menyebalkan," Chaeyoung memukul perut Jisoo dengan bantal. Jisoo tidak sempat menghindar dia malah memberikan pelukan paksa pada Chaeyoung.
"Aigoo adikku sangat menggemaskan." Jennie dan Lisa tertawa melihat tingkah lucu kedua nya. Lalu Lisa meraih ponselnya dan mengambil gambar mereka.
"Tuhan,tolong jaga kebahagiaan mereka agar selalu berada disisinya. Aku bahagia melihat mereka bahagia." Ucap Lisa dalam hati.
__________
To be continued
Lisa gak punya penyakit lagi kok guys. Tenang aja. Jangan lupa vote n comment ya guys 💗

KAMU SEDANG MEMBACA
My Clouds
RandomAwan yang akan menjadi saksi dimana kita pernah bahagia dibawah langit yang sama. My L Lisa adalah adik paling berharga bagi kami. Dia hadir untuk menjadi obat bagi kami. Kebahagiaan dia adalah kebahagiaan kami. "Aku ingin membuat kalian semua bahag...
38. MyClouds : Warm
Mulai dari awal