抖阴社区

?PART 42?

11.9K 418 11
                                        

Seperti jalan di tempat. Lelah tapi tidak maju kemana pun.

—————

⚠️️Warning!️ Mengandung kekerasan, kata-kata vulgar dan pembunuhan. Adegan ini tidak untuk di tiru.

—————

Luna mengerjapkan matanya pelan. Ia saat ini benar-benar merasakan kepalanya sakit luar biasa. Wanita itu menggerakan tubuhnya, namun baru tersadar, ia sedang di ikat dengan posisi terduduk.

Wanita itu meraba saku celananya namun tidak menemukan handphone nya disana. Luna ingat samar-samar ia masih sempat tersadar sebentar di mobil saat di bawa orang-orang berbaju hitam itu pergi, handphonenya masih ada di sakunya lalu kenapa sekarang tak ada. Luna masih sempat mengeluarkan handphonenya untuk menelepon seseorang meminta pertolongan. Namun malah pingsan kembali.

Luna memindai keadaan sekitar. Ruangannya cukup gelap karena tidak ada jendela di sana. Hanya beberapa cahaya masuk dari bolongan-bolongan di atap. Genangan air dimana-mana. Bahkan Luna merasa bokongnya saat ini basah. Ruangan ini benar-benar suntuk dan berdebu.

Wanita itu menengok ke samping menemukan Starla disampingnya dengan posisi yang sama sedang tidak sadarkan diri. 

"Starla." panggil Luna pelan.

"Hiks Starla bangun sayang." ucap Luna menangis.

Pintu terbuka munculah sang biang masalah. Mina manarik satu bangku yang sudah usang kemudian mendudukinya. Dia tersenyum melihat keadaan menyedihkan Luna dan Starla saat ini.

"Mau apa kamu!" teriak Luna pada Mina.

Mina terbahak. "Lo belum tau kan kelakuan suami lo di belakang lo?" tanya Mina dengan ekspresi yang benar-benar menyebalkan.

Luna terdiam sama sekali tidak berniat menanggapi.

"Gara-gara suami lo sama bapaknya. Lo dan dia bisa ada di sini sekarang dan gara-gara mereka juga gue harus kehilangan orang tua gue untuk selama-lamanya..."

"Maksud kamu apa saya gak ngerti." ucap Luna menyangkal.

"Mereka bunuh orang tua gue!" ucapnya menaikan nada suaranya.

"Gue sebatang kara sekarang. Coba lo fikir anak seumur gue harus nanggung semuanya sendiri. Mampu gue? Ngga. Gue harus di paksa kuat sama keadaan yang sama sekali gak gue inginkan. Gue capek." ucap Mina mulai menangis. Gadis itu seperti meluapkan segala kesedihan dan kemarahannya.

"Gue juga harus nerusin Fernando group sendiri..." ucap Mina mengeluh.

"Sementara anak yang bunuh orang tua gue bisa tidur dengan nyenyak tanpa gangguan. Enak banget." ucapnya mencibir.

Luna masih terdiam tak mengeluarkan suara. Mendengarkan segala keluh kesah anak remaja yang sedang kehilangan arah itu.

"Gue balas dendam. Gue tipu keluarga lo yang bego itu. Dan kalian dengan mudahnya percaya. Gue pikir gak akan berhasil ternyata perkiraan gue salah." ucap Mina tertawa.

"Keterlaluan kamu." ucap Luna tidak menyangka.

"Beberapa akhir ini gue puas bisa bikin dia—" Mina menunjuk Starla yang masih memejamkan matanya tenang. "Sengsara... Gue buat dia disakitin sama keluarganya sendiri. I know it's hurt." lanjut Mina.

STARLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang