Bagaimana bisa seorang wanita fakir ilmu seperti ku menjadi istri dari seorang pria yang paham agama dan sangat baik seperti mu. Rasanya waktu itu aku tengah bermimpi dan ketika aku terbangun semuanya akan menghilang begitu saja. Namun aku salah, se...
"Belajar apa? Belajar menerima sesuatu yang tidak sesuai dengan maunya kita, Allah tau kita mau nya apa, tapi Allah lebih tau lagi kita butuhnya apa"
Arroyyan Dylan Alfariqzi
zauji gus Dylan karya : fadillah aulia
yuk kepoin kehidupan nyata Gus Dylan dan Shakeela di Instagram @baksobuylat
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻
Setelah selesai menunaikan ibadah sholat isya berjamaah di mushola rumah sakit. Lalu di lanjutkan yasinan untuk almarhumah Abi Hasbullah dan ummi Fitri.
Sekitar pukul 21.00 wib. Gus Dylan sudah mulai di bawa ke ruang operasi untuk menjalani operasi kornea mata nya.
"Jangan takut ya mamas. Shakeela sama yang lainnya selalu temenin dan berdoa yang terbaik buat mamas," ujar Shakeela sambil memegangi tangan Gus Dylan yang tengah berada di atas kasur dan di dorong oleh perawat ke dalam ruang operasi.
Gus Dylan tersenyum."Jangan lupa tersenyum ya Humaira. Jangan pernah hilangkan senyuman itu dari wajah kamu, selagi mamas gak ada di samping kamu," timpal nya disertai dengan senyuman, namun membuat dada Shakeela terasa sedikit sesak.
"Jangan berpikir yang aneh-aneh ya mas. Operasi nya bakal berjalan lancar kok," bisik nya, kemudian di akhiri dengan kecupan di punggung tangan Gus Dylan.
Gus Dylan hanya tersenyum dan tak membalas sepatah kata pun perkataan Shakeela barusan. Sampai pada akhirnya mereka sampai tepat di depan pintu ruang operasi.
"Maaf sebelumnya, mbak tidak bisa ikut masuk ke dalam. Mbak bisa menunggu di kursi yang sudah di sediakan disana," ujar salah seorang perawat.
"Tapi saya mau temenin suami saya," protes Shakeela.
"Kita tunggu Gus Dylan di luar aja ya sha," timpal Rara.
"Tapi Ra?"
Gus Dylan berdeham dan mengusap-usap tangan Shakeela yang masih berada di genggamannya.
"Mamas bakal baik-baik aja di dalam. Kamu jangan khawatir ya Humaira,"
