"Padahal kamu mempunyai privilege di perusahaan milik papamu."
"Aku tidak mau berurusan dengan perusahaan papaku, bukankah lebih baik bekerja tanpa bantuan orang tua sendiri?" balas Beomgyu yang membuat Taehyun agak kagum sama sahabatnya itu.
Benar juga sih, usaha sendiri memang lebih menyenangkan di bandingkan usaha hadiah dari privilege.
"Kamu?"
"Dosen, kamu tau sendiri bukan kalau ayahku seorang dosen, bundaku juga."
"Tapi mereka gak menyuruhmu menjadi dosen," potong Beomgyu yang pernah mendengar sendiri dari bunda Taehyun kalau dia gak akan menuntut Taehyun mau jadi apa ke depannya nanti.
Taehyun tersenyum kikuk mendengar ucapan Beomgyu, memang sih.
Orang tuanya gak menuntut dirinya jadi dosen juga, terbukti para kakaknya gak ada yang jadi dosen seperti kedua orang tuanya.
"Tapi aku hanya ingin meneruskan saja pekerjaan orang tuaku, setidaknya salah satu dari anak mereka harus ada yang sama seperti mereka dan aku yang akan mewujudkannya walaupun tidak di pinta sama sekali," balas Taehyun yang tersenyum ketika mengatakan alasannya memilih untuk menjadi dosen.
Mata Taehyun melirik kearah langit di atasnya yang tambah mendung saja saat ini.
"Bahas apalagi?"
"Aku tidak akan membahas apapun apalagi, tapi mari kita buat perjanjian," jawab Beomgyu yang menarik perhatian Taehyun untuk menyimak perkataan Beomgyu.
Perjanjian? Perjanjian apaan coba? Emangnya mereka buat apa bikin perjanjian.
"Kita buat perjanjian tapi kita harus sama-sama setuju."
"Kalau perjanjiannya buat bunuh diri bersama aku sih ogah ya, hidupku masih panjang," balas Taehyun yang kepalanya langsung di toyor oleh Beomgyu.
"Kepalamu siapa juga yang mau bunuh diri bareng, lagian kalau mau bunuh diri ngapain aku nanya soal masa depan tadi," jawab Beomgyu yang terkekeh melihat Taehyun mengusap kepalanya yang baru saja di toyor oleh Beomgyu itu.
Taehyun mengusap kepalanya sambil melihat Beomgyu yang seperti sedang memikirkan sesuatu jangan bilang soal perjanjian tadi.
"Cepat, aku sudah setuju, jadi katakan apa perjanjiannya."
"Sabar monyet, lagi mikir rangkai katanya gimana," balas Beomgyu yang lengannya langsung di cubit keras oleh Taehyun.
Sembarangan aja mengatainya monyet.
"Setan lo!"
"Diem," ucap Beomgyu sambil tersenyum setelah tau apa yang ingin dia katakan saat ini.
Beomgyu menghela nafasnya, Taehyun heran nih cowok kayaknya serius sekali mengatakan soal perjanjian mereka ini.
"Ini untuk di masa depan, jadi dengarkan dengan baik."
Taehyun mengangguk-anggukan kepalanya saat mendengar ucapan Beomgyu.
"Kalau umur kita sudah di atas 25 tahun dan belum punya pasangan, gimana kalau kita aja yang nikah nanti?"
Mata Taehyun langsung terfokus kearah Beomgyu yang baru saja selesai mengatakan perjanjian mereka untuk di masa depan itu.
"Bilang aja kamu aslinya suka denganku," balas Taehyun sambil menatap mengejek kearah Beomgyu.
"Setan, aku ini membuat perjanjian seperti ini takutnya kamu gak nikah-nikah nanti," balas Beomgyu yang masih di tatap dengan mengejek oleh Taehyun.
"Artinya kamu juga menungguku kan saat itu?"
Beomgyu memutarkan kedua bola matanya saat mendengar ucapan Taehyun barusan.
"Tapi apa salahnya, lagipula di masa depan gak ada yang tau, bisa saja nanti malah kita sudah sama-sama menikah dan perjanjiannya langsung hilang begitu," ungkap Taehyun yang dibalas dengan anggukan oleh Beomgyu.
Inikan perjanjiannya kalau mereka sama-sama belum punya pasangan dan belum menikah.
Kalau sudah punya pasangan ya tinggal di lupakan saja perjanjiannya, selesai.
"Setidaknya kita harus buat bukti agar perjanjiannya sah, pakai apa ya?" tanya Beomgyu yang memikirkan tanda apa yang cocok agar mereka terus ingat dengan perjanjian ini.
Taehyun tampak tidak melakukan apapun, dia tidak tau juga mau buat tanda apa.
"Susah-susah cari tanda buat bukti, padahal tinggal seperti ini saja," ucap Beomgyu yang langsung memegang muka sahabatnya itu.
Taehyun hanya menatap bingung kearah Beomgyu sebelum terdiam ketika Beomgyu yang secara tiba-tiba mengecup bibirnya sekilas.
"Oke, perjanjiannya sah."
Gak ada canggung-canggungnya ngomong gitu padahal habis cium orang, walaupun hanya sebatas kecupan doang, tapi tetap saja hei!
"Tolol!" ucap Taehyun yang mau ngamuk tapi Beomgyu itu bego jadi kalau marah yang ada Beomgyu malah tetap saja seperti biasa aja.
Lagipula sudahlah itu cuma kecupan, anggap saja sebagai main-main doang istilahnya.
Beomgyu hanya ketawa melihat ekspresi Taehyun yang tampak menatapnya dengan tajam begitu, tau kalau Taehyun gak akan bisa marah lama-lama dengannya.
Dan beginilah cara perjanjian itu di buat.
Tbc.
Flashback off!
Dulu mah kecupan cuma dianggap angin lalu, sekarang sih hehehehe.
Ok, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam,
Anaknya Taekook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise -beomtae?
Fanfiction"Kalau umur kita sudah di atas 25 tahun dan belum punya pasangan, gimana kalau kita aja yang nikah nanti?" Perjanjian terdengar seperti bercanda namun juga serius yang mereka ucapkan ketika sma, sepertinya akan menjadi kenyataan di masa depan mereka...
3. Promise.
Mulai dari awal