抖阴社区

Chapter 42

34.2K 2K 1K
                                        

Hallo semuanya, aku kembali

Masih melek gak nih?

Ciee yang senyum-senyum dapet notif dari Umma

Gimana kalian? Rindu gak sama 🦁🇮🇩?

Akhir-akhir ini aku jarang buka wattpad hehehe tapi, terima kasih loh buat dukungannya🤍

Jangan lupa Vote + Komen biar aku semangat up nya

Target 1,3 Vote + 1,6 Komen. Pokoknya harus nyampe target, apa lagi yang baca lebih dari 5k🤭

Bisa yukkk

Bisa yukkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Di dunia ini, memang banyak perempuan yang baik, perempuan yang cantik dan perempuan yang shalihah. Tapi kamu harus tahu, dari sekian banyak perempuan itu kamu adalah pemenangnya. Hanya kamu satu-satunya perempuan yang membuat saya jatuh cinta. Dan hanya tangan kamu juga, yang akan saya genggam hingga tua nanti. Percayalah."

~Muhammad Zafran Athaillah Al-Kafy~

***

Zafran datang ke pesantrennya dengan memakai baju yang berbeda dari biasanya. Senyuman terukir di wajah Zafran, mengingat hari ini Zafran akan melamar seorang perempuan. Yang tak lain perempuan itu adalah Sofa kembaran Sofi.

Suasana menjadi tegang ketika Zafran akan mengutarakan niatnya. Memakai baju yang rapih Dan formal membuat ketampanan Zafran semakin meningkat. Debaran jantung nya bekerja lebih cepat, ketika Zafran sudah berhadapan dengan kyai Imran yang tak lain pemilik pesantren Al-ghifary.

"Bismillahirrahmaanirrahiim, saya Muhammad Zafran Athaillah Al-kafy. Umur saya 20 tahun. Kedatangan saya ke sini, saya ingin melamar cucu kyai yang bernama Sofa. Setelah pak kyai mengenalkannya pada saya beberapa bulan yang lalu, saya mengaguminya."

"Maka izinkan saya, untuk menghalalkan perasaan saya dengan menikahinya. Menikahi perempuan yang pernah Saya temui sebelumnya. Sofa Syakira Al-Hemeyra, perempuan yang membuat saya kagum dengan ketaatannya."

"Mas," Panggil Zalfa, menepuk pundak Zafran.

"Mas Zafran," Ulang Zalfa, membuat Zafran tersadar dari lamunannya.

"H-hah,"

"I-ya sayang. Kenapa?" Tanya Zafran sedikit terbata-bata. Entah mengapa, ketika mendengar nama Sofi membuat Zafran mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu.

Rembulan Yang SirnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang