抖阴社区

Chapter 57

12.7K 891 132
                                        

Akhirnya, saya muncul kembali

Bacanya dari Chapter 56 ya biar nyambung sama ceritanya

Tapi, kalian nunggunya gak sampe jamuran kan?

Pelan-pelan mur bacanya

Yuk bisa yuk, Vote 4k & 3k Komen



"Zalfa itu bukan perempuan yang merebut kebahagiaan orang lain. Dia begitu, karena mereka sendiri yang lebih dulu mengusiknya. Bahkan yang menghancurkan mental Zalfa adalah keluarganya sendiri."

~Muhammad Zafran Athaillah Al-Kafy~

****

Kini usia kandungan Zalfa sudah memasuki 7 bulan. Wajahnya sangat sumringah, ia melihat keindahan taman yang penuh dengan bunga warna-warni. Tatapannya, tiba-tiba fokus kepada bocah laki-laki yang sedang di kejar oleh ayahnya.

"Ayah, ampun abang janji gak akan ngusilin bunda lagi," Teriak bocah laki-laki yang sudah memeluk bundanya.

"Bunda tolong abang,"

"Benar janji," Tatapan ayahnya terlihat mengintimidasi.

"Benar ayah,"

"Abang janji," Mengangkat jari kelingkingnya sedangkan tangan satunya menggenggam erat bundanya.

"Ayah tidak mau janji sama abang, karena abang udah merebut dunianya ayah," Ucapnya memeluk sang istri erat, namun sang anak sama sekali tidak marah. Ia malah tersenyum melihat kedua orang tuanya berpelukan.

Zalfa tersenyum melihat pemandangan yang jarang sekali ia lihat. "Semoga kita merasakan kebahagian itu ya nak," Ucap Zalfa mengelus perutnya yang sudah membesar.

"In syaa allah, kamu juga akan merasakan di posisi itu bahkan lebih bahagia dari itu," Zalfa membelalakkan matanya ketika mendengar suara dari arah samping.

"M-mas Zafran," Zalfa sedikit mundur ketika melihat Zafran yang memandangi nya dengan tatapan memuja.

"Kok mundur? Salting ya di tatap sama yang ganteng," Ucapnya penuh percaya diri.

"Kalau iya kenapa?" Zalfa maju beberapa senti, tatapannya tetap fokus pada Zafran sedangkan tangan kanannya mengambil sebuah keresek yang berada di belakang Zafran.

"Kenapa saya deg deg-an di tatap istri saya sendiri?"

"Udah kali mas saltingnya, sampe bengong gitu," Sindir Zalfa, melihat Zafran yang masih terpaku dengan adegan beberapa detik lalu.

Rembulan Yang SirnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang