Thanks readers atas 1 juta lebih pembacanya dan thanks juga bagi udah follow akun author.
Jangan lupa vote dan komennya dan tunggu cerita baru author.Salah satu kata-kata motivasi yang author suka saat membaca cerita di wattpad .
"Lakukanlah menurut kamu suka tetapi jadilah Baik Jangan Ragukan Akan Masa Depan"
Mama Gentara yang pergi memanggil suaminya karena senang kalau ternyata Gentara menikah dengan teman anaknya sendiri.
Apalagi waktu mereka muda-muda mereka berjanji kalau mereka miliki anak yang satu laki-laki dan perempuan mereka akan menjodohkan dan waktu itu mereka juga memiliki barang yang akan diberikan ke anak mereka karena mereka ingin menjodohkan anaknya dan ternyata memang benar kalau takdirnya memang mereka berjodoh.
Orang tua Gentara memang sudah lama tidak mendengar kabar dari orang tua Naya setelah mereka mempunyai anak mereka lost kontak dan tidak yang berinisiatif untuk menghubungi atau akan mencari tahu masing-masing, setelah melihat Dava mereka ingat kembali akan orang tua Naya karena mereka tahu kalau papa Naya dan papa Dava itu saudara kembar.
"Pa." Panggil mama Gentara melihat suaminya yang duduk di balkon kamarnya sambil membaca koran. "Mama mau mengasih tahu sesuatu sama papa." Lanjut mama Gentara dengan ekspresi senang.
"Ada apa?" Tanya papa Gentara sambil meletakkan korannya diatas meja.
"Naya, anak almarhum Airin dan Dafri pa." Jelas mama Gentara berbicara sambil gemetar dengan suaminya yang merasa tidak percaya kalau rencananya dengan orang tua Naya ternyata menjadi kenyataan.
"Kamu serius?" Tanya papa Gentara.
"Serius, ayok cepat ke bawah dan juga kamu masih ingatkan apa yang sudah kita siapkan kalau anak kita berjodoh dengan anak Airin dan Dafri?" Tanya mama Gentara menarik suaminya biar cepat bergerak dari tempat duduknya.
"Ingat, silahkan mama ambil." Perintah papa Gentara. "Papa juga akan menelpon pengacara papa tentang persen saham yang rencananya akan papa berikan ke Naya." Lanjut papa Gentara masuk kedalam kamarnya.
Papa Gentara yang sudah merencanakan untuk mengasih Naya beberapa persen sahamnya di perusahaan waktu itu terpaksa dia tunda karena dia yakin kalau Naya tidak mau menerimanya, semenjak dia tahu menantu itu hamil dia akan kembali memberikan ke Naya setelah Naya melahirkan dengan kedok cucunya tapi sekarang papa Gentara punya alasan memberikan saham tersebut ke Naya dan dia tidak mau menunda lagi.
"Oke." Balas mama Gentara pergi mengambil kotak ke dalam lemari yang ada dikamarnya.
Turun kebawah lagi orang tua Gentara cuma melihat Alvin yang duduk di ruang tamunya.
"Naya mana?" Tanya mama Gentara yang melihat Alvin.
"Dava membawa Naya ke rumahnya Tante, Om." Ujar Alvin memberi tahu.
"Apakah ada masalah?" Tanya papa Gentara heran mengetahui menantunya itu di bawah Dava.
"Kayaknya Dava salah paham dengan Tante yang tiba-tiba naik ke atas." Jelas Alvin lagi. "Kayaknya kita tunggu Gentara aja soalnya Gentara pergi menyusul Naya dan Dava dengan Gabriel." Lanjut Alvin yang tidak mau mengambil kesimpulan sendiri.
Dirumah Dava.
Naya dan Dava yang sudah sampai di depan rumahnya.
"Bg, kamu salah paham dengan keluarga mama Gentara, mama baik kok sama aku." Jelas Naya setelah turun dari mobil.
"Mendingan kita masuk dulu Nay, semuanya kita bahas dalam rumah sambil sarapan kasian dedek bayinya." Jelas Dava yang merasa kesal kalau mengigat papanya Gentara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Jadi Istri Duda (End)
FantasyBagaimana jadinya seorang Naya yang baru lulus wisuda tiba-tiba bangun menjadi istri dari seorang duda yang mempunyai anak dan anaknya itu udah berumur empat tahun. Dan lebih sial lagi selesai pernikahan Naya juga di tinggal kan oleh suami dudanya d...