抖阴社区

Bab 52

59.6K 2.3K 25
                                        

Sudah tiga bulan lebih kandungan Naya, sesuai janji Gentara, toko kue Naya sudah dibuka satu minggu yang lalu, walaupun toko kuenya baru buka, pembeli sangat antusias di toko kue Naya di tambah sekarang masih merupakan harga promosi.

Naya sedang duduk di mejanya sambil melihat pembeli lalu lalang membeli kue dan ada juga untuk minum. kebanyakan pembeli yang datang ke toko Naya anak sekolah dan juga mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas mereka serta ada beberapa ibuk-ibuk yang ikut mampir membeli kue.

Gentara yang selesai dalam pekerja langsung datang ke toko kue Naya karena memang jarak toko kue Naya memang dekat dari kantornya.

Gentara yang baru sampai melihat Naya yang sedang duduk di kursinya melihat para pembeli dari mejanya.

Gentara juga melihat ke perut Naya yang sedikit menonjol Gentara tersenyum melihat Naya yang terlalu fokus sampai tidak tahu kalau dia masuk.

"Nay." Panggil Gentara yang duduk di samping Naya.

"Mas." Panggil Naya kaget melihat Gentara dengan setelan jasnya yang duduk di samping Naya. "Kamu gak kerja?" Lanjut Naya bertanya.

"Aku kangen kamu." Ucap Gentara memeluk Naya.

"Lepas." Ucap Naya malu karena banyak dari pembeli yang memperhatikan Naya.

"Pulang Nay." Ajak Gentara yang dalam mode manja.

"Mas, ini baru siang kok pulang? Lagian kamu gak kerja?" Tanya Naya lagi karena sekarang masih jam 2 siang, Gabriel aja belum pulang pikir Naya.

"Mas, ingin pulang." Ajak Gentara lagi dan meletakkan kepalanya di bahu Naya.

Naya yang merasa malu dan banyak tatapan ke meja mereka langsung menarik Gentara untuk berdiri.

"Ya udah ayok pergi." Ajak Naya. "Tunggu sebentar aku mau ngomong sama karyawan dulu, kamu tunggu disini." Lanjut Naya.

Setelah selesai Naya langsung menghampiri Gentara lagi dan mengikuti Gentara kedalam mobil Nya.

Semenjak Naya hamil Gentara akan selalu hati-hati mengendarai mobilnya bahkan lebih lambat dari biasanya.

Semenjak Naya hamil Gentara melarang Naya untuk bawah mobil sendiri.

"Kamu kenapa tiba-tiba manja si mas?" Tanya Naya heran.

"Besok aku harus pergi perjalanan bisnis lagi dan seminggu gak ketemu kamu dan sama anak-anak." Jelas Gentara sambil menyetir mobil dan mengusap perut Naya.

"Bukannya kamu juga sudah terbiasa perjalanan bisnis." Ujar Naya memutar matanya males karena Gentara yang kadang sifatnya berubah-ubah kedirinya.

"Sekarang beda." Ucap Gentara dan melihat kearah Naya dengan wajah memohon. "Nay, nanti malam boleh ya Nay." Lanjut Gentara menatap Naya penuh harap.

Naya yang tahu arah pikiran Gentara langsung memerah dan dia juga tahu selama ini Gentara selalu menahannya saat tidur di samping dirinya.

Apalagi sekarang usia kandungan sudah tiga bulan lebih dan Gentara pasti sudah ingat apa kata dokter.

"Maksud mas?" Tanya Naya yang pura-pura tidak tahu.

"Nanti akan mas praktekkan sama kamu nanti malam, supaya kamu paham." Balas Gentara menggoda Naya yang tahu Naya pura-pura.

Gentara memang sudah rindu dengan Naya karena semenjak tahu Naya hamil dia tidak pernah nyentuh Naya lagi.

"Dasar." Ucap Naya dengan wajahnya sudah memerah.

Sampai di dalam rumah Gentara langsung mengajak Naya ke dalam kamarnya setelah meletakkan barang-barangnya dengan Naya. Gentara mengajak Naya untuk ke kamar mandi.

"Mas, ini masih siang Lo." Ucap Naya yang melihat Gentara yang menarik nya ke kamar mandi.

"Kenapa siang?" Tanya Gentara tetap mengajak Naya ke kamar mandi dengan maksud menggoda Naya.

Gentara juga tidak akan berani bermain-main dengan Naya yang sedang hami.

"Malu Lo mas." Ucap Naya dan langsung melepaskan tangan Gentara dan keluar dari kamar mandi.

Naya yang baru keluar dari kamar mandi mendengar tawa dari Gentara yang membuat Naya menjadi kesal karena Naya tahu kalau Gentara hanya menggoda nya aja.

Naya yang kesal dengan Gentara keluar dari kamarnya sengaja tidak menunggu Gentara keluar dari kamar mandi.

Naya yang baru turun mengunakan lift melihat Gabriel yang baru pulang sekolah dengan Alvin.

"Abg, Gabriel." Panggil Naya melihat Alvin dan Gabriel.

Gabriel yang melihat Naya langsung berlari ke arah Naya.

"Hati-hati Iyel." Ucap Alvin yang melihat Gabriel langsung lari ke arah Naya

Gabriel yang sampai di depan Naya mencium perut Naya. "Adek yang baik ya dalam perut mama." Ucap Gabriel yang membuat Naya dan Alvin geli melihat Gabriel.

"Kamu tumben pulangnya cepat dek?" Tanya Alvin karena biasanya Alvin dulu sampai di rumah Naya dengan Gabriel dari pada Naya.

"Tadi mas Gentara ajak aku pulang soalnya perkejaan dikantornya sudah selesai bg." Balas Naya melihat ke kamarnya diatas.

"Terus papa mana ma?" Tanya Gabriel melihat tidak ada papanya.

"Papa dikamar lagi mandi." Ucap Naya mengusap kepala Gabriel yang dijawab anggukan oleh Gabriel. "Kamu juga langsung ke kamar aja dan jangan lupa bersih-bersih." Lanjut Naya memerintahkan Gabriel.

"Oke ma." Balas Gabriel dan langsung naik tangga untuk ke kamarnya.

"Bg Alvin, terimakasih ya uda jemput Gabriel." Ucap Naya ke Alvin.

"Kamu kayak sama siapa aja." Ucap Alvin dan mengusap kepala Naya.

"Berantakan Lo bg." Ucap Naya kesal.

"Kalau gitu abg pulang dulu, baik-baik dirumah." Pamit Alvin ke Naya yang dihentikan Naya.

"Abg gak mau minum dulu." Tawar Naya.

"Gak usah abg harus menemui teman abg dari luar negeri." Jelas Alvin.

"Kalau gitu hati-hati bg." Ucap Naya melihat Alvin yang sudah keluar dari rumahnya.

Naya yang pergi duduk menonton televisi semenjak Naya hamil Naya juga sering melihat tentang Suga walaupun sudah sering dilarang Gentara, Naya tetap melakukannya.

Gentara yang melihat itu hanya bisa pasrah selagi tidak berlebihan Gentara juga membiarkan Naya.

"Kamu kenapa gak nunggu mas?" Tanya Gentara yang sudah turun ke bawah menghampiri Naya dan duduk disamping Naya.

"Mas sih selalu godain aku." Balas Naya dan tetap fokus menonton konser BTS di TV.

"Kamu gak bosan nonton ini terus." Ucap Gentara melihat Naya yang terus mengulang nonton hal yang sama.

"Gak mas." Balas Naya.

"Mama, papa." Panggil Gabriel yang juga sudah turun.

"Sini." Panggil Gentara ke Gabriel dan menyuruh Gabriel untuk duduk dipangkuan nya.

"Pa, temani iyel main mobil-mobilan yuk diluar." Ajak Gabriel ke Gentara.

"Kenapa gak sama Om Alvin?" Tanya Gentara karena biasanya memang Gabriel lebih sering ngajak Alvin untuk menemaninya.

"Bg Alvin lagi sibuk." Balas Gabriel.

"Udahlah mas, ayok kita pergi main dengan Gabriel." Ajak Naya yang juga ingin ikut Gabriel bermain mobil-mobilan.

"Kamu pasti mau naik mobil Iyel juga." Ucap Gentara yang sudah tahu pikiran Naya.

"Iya,.lagian kan mobil Iyel masih bisa aku tumpangi." Balas Naya yang gak ada malunya.

"Dasar padahal sudah jadi mama." Ejek Gentara.

"Iyel aja gak masalah." Balas Naya yang sudah lama ingin ikut gabung bermain dengan Gabriel. "Ayok mas aku juga pengen ikut." Lanjut Naya yang kembali merengek melebihi Gabriel ke Gentara.

"Papa ayok pa main mobil-mobilan, papa gak kasihan lihat mama." Ucap Gabriel yang juga ikut membujuk Gentara.

"Ya udah." Pasrah Gentara yang membuat Gabriel dan Naya senang

Transmigrasi Jadi Istri Duda (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang