抖阴社区

                                    

"Yang ini bukan?" Tanya Nathan sambil memberikan flashdisk biru pada Nicho.

"Iya, makasi" Jawab Nicho.

"Mirip banget cok" Ujar Teman Nicho.

"Namanya juga kembar bego" Balas satunya.

"Gak duduk dulu lo, siapa tadi namanya lo?" Tawar teman Nicho.

"Nathan" Jawab Nathan lalu anak itu melirik kakaknya.

"Aku pulang aja deh, tadi cuman mau nganter barang Kakak aja" Timpalnya menolak tawaran teman kakaknya.

Teman-teman Nicho hanya mengangguk.

Nathan pun mulai beranjak pergi, mengambil sepedanya di parkiran dan pulang kembali ke rumah.

•••

Sesampai Nathan dirumah anak itu langsung menuju dapur, anaknya haus ternyata. Jelas gayuh sepeda pulang balik gak minum, soalnya Nathan lupa bawa dompet tadi karena buru-buru. Untung aja gak ada apa-apa dijalan, kan berabe kalau gak bawa dompet.

Nathan meneguk rakus air es yang ia ambil dari kulkas.

"Hah lega" Ucapnya sambil mendudukan diri dikursi yang ada didekat kulkas.

"Dari mana Dek capek banget gitu?" Tanya Bi Rahmi yang baru saja dari ruang cuci.

"Nganter flashdisk punya kakak" Jawabnya lalu kembali meneguk sisa air didalam botol minum yang ia pegang.

Bi Rahmi tersenyum tipis mendengarnya.

"Gak main sama Enzo?" Tanya Bi Rahmi lagi.

"Gak, Enzo lagi gak di rumah" Jawab Nathan.

"Nathan ke kamar ya Bi, mau rebahan capek" Timpalnya lalu pergi dari dapur.

Sesampai di kamar Nathan langsung merebahkan diri. Lama-lama badannya terasa pegal.

"Kok pegel banget ya, padahal biasanya gayuh jauh juga biasa aja" Gumam Nathan sambil memijat kecil betisnya sendiri.

"Udah kaya orang tua aja lama-lama ini badan" Omel Nathan pada dirinya sendiri, soalnya akhir-akhir ini memang suka ngerasa capek banget, gak bisa dikit udah lelah aja rasanya.

Udah kaya remaja jompo, padahal Nathan remaja aja belum, masih dua tahun lagi baru remaja.

•••

Makan malam tiba, semuanya sudah duduk diruang makan. Termasuk Nathan yang duduk disebelah Nicho. Radian juga dirumah malam ini, begitupun dengan Daffian dan juga Joyan.

Semuanya menikmati hidangan malam ini, kebetulan Bibi memasak bebek goreng malam ini. Keluarga kecil Radian memang menyukai masakan itu. Itu sebabnya Radian dan anak-anak malam ini terlihat begitu berselera untuk makan. Terasuk Nathan, anak itu juga makan dengan nikmat, biasanya ada canggung yang anak itu rasakan, tapi malam ini karena yang lain juga bawaannya santai anak itu juga jadi santai.

Tak terasa satu persatu mulai selesai makan malam. Radian dan si sulung memilih duduk diruang keluarga, membicarakan soal perkuliahan si sulung, pasalnya sudah mau habis waktu libur semester, pasti ada yang namanya membayar uang spp dan juga pengisian KRS, jadi bincang-bincang membahas itu.

Disisi lain ada Nathan yang tengah bimbang, besok ada rapat orang tua wali disekolahnya, jadi semua murid diharapkan meminta salah seorang wali mereka untuk datang.

Nathan menatap selembar kertas undangan dari guru yang ia pegang. Ragu memberikannya pada Radian, takut-takut malah membuat ayahnya itu kesal padanya.

"Coba aja kali ya, kalau papa gak mau yaudah sih bisa minta tolong Bibi" Gumam Nathan.

Nathan memantapkan hati untuk mencoba, siapa tau ayahnya mau kan.

Kebetulan sekali saat anak itu keluar, Nathan dapat melihat ayah dan abang sulungnya hendak beranjak pergi, mungkin mau ke kamar masing-masing.

Setelah Daffian naik ke tangga, Nathan segera mengejar langkah Radian.

"Papa" Panggil Nathan pelan, terdengar nada ragu dipanggilannya.

Radian menoleh dan menatap datar Nathan.

"Ada apa?" Tanya Radian.

"Ini, sekolah Athan ada rapat wali murid, Papa bisa datang? Kalau gak bisa juga gak apa-apa" Ujar Nathan sambil menyerahkan kertas itu pada Radian.

Pria dewasa itu mengambilnya lalu melihatnya sejenak.

"Saya sibuk, minta Bibi saja" Tolaknya lalu memberikan kertas itu kembali pada Nathan.

Anak manis itu menerima kertas itu dengan sedikit kecewa.

Nathan berbalik dan berjalan pelan menuju dapur, ia ingin minta tolong pada Bibi saja.

"Bi besok bisa kesekolah Nathan gak?" Tanya Nathan begitu tiba di dapur, Bi Rahmi sendiri sedang mencuci piring bekas makan malam.

"Bisa Dek, suratnya letak disana aja" Jawab Bi Rahmi, ia sudah biasa menjadi wali untuk Nathan disekolah.

"Okey" Balas Nathan sambil meletakan selembar kertas itu diatas meja didapur.

"Kalau gitu Nathan ke kamar dulu ya Bi, selamat malam" Ujar Nathan lalu beranjak kembali ke kamarnya.

¤¤¤

•••Nemu Typo tandain ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••
Nemu Typo tandain ya

•••
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN🙏

BIMANTARA [END]?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang