抖阴社区

Bagian 27

6K 395 10
                                        

¤¤¤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¤¤¤

Hari ini hari ketiga Nathan dirawat, keadaannya membaik sehingga dokter Alwi bilang hari ini bisa melakukan kemoterapi pertama Nathan. Selama tiga hari di rawat Daffian selalu menemani Nathan, bergantian dengan Enzo saat anak itu sudah pulang sekolah. Daffian juga selalu pulang siang ke rumah, dengan berbagai alasan agar orang rumah tidak menaruh curiga.

"Jangan gugup, Abang kan disini" Ujar Daffian, karena Nathan terlihat gugup menjelang waktu kemonya.

Anak itu juga mulai mengurangi sedikit makanan yang masuk, hanya makanan bernutrisi yang dianjurkan untuk dimakan sebagai penambah kekuatan. Nathan juga diberi obat antiemetik, yaitu jenis obat untuk mencegah efek samping, meski terkadang pasien tetap saja mengalami efek samping saat kemoterapi.

"Sudah siap?" Tanya dokter Alwi saat memasuki ruang rawat Nathan.

Nathan mengangguk pelan, meski gugup anak itu beranikan karena ada Daffian yang menemaninya.

Dokter dan suster mulai memasang obat kemotrapi, yang disalurkan lewat selang ke pembuluh darah langsung.

"Ditahan ya sebentar" Seru Suster yang tengah memasangkan jarum ke tangan Nathan.

Anak manis itu mengangguk pelan dan sesekali meringis kecil. Daffian setia menemani adiknya, mengusap bahu Nathan saat anak manis itu meringis karena nyeri.

"Nah sambil nunggu obatnya habis, coba dibawa tidur. Kalau ngerasa nyeri sedikit itu hal wajar, tapi kalau nyerinnya kuat langsung lapor ya" Jelas dokter Alwi.

Nathan mengangguk begitu pula Daffian, karena pemuda itu sudah banyak di jelaskan oleh dokter soal efek samping selama pengobatan, bahkan efek samping yang mungkin bisa terjadi dalam jangka panjang setelah pengobatan nanti.

Dokter dan suster mulai meninggalkan ruangan Nathan, anak manis itu rebahan menyamping menghadap abangnya. Daffian memegang tangan adiknya dengan lembut, berbanding terbalik dengan Nathan yang menggenggam tangan abangnya sedikit kencang.

"Kalau sakit banget kasi tau Abang ya, jangan didiemin aja" Ujar Daffian.

Nathan mengangguk pelan, obat yang mulai masuk kedalam pembuluh darahnya mulai bekerja. Nathan juga mulai merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, tidak nyeri yang begitu sakit tapi cukup mengganggu bila terus terasa. Tubuhnya juga mulai terasa lemas.

Daffian mengusap lembut surai adiknya, Nathan mulai memejamkan mata. Mungkin mulai mengantuk karena menunggu cairan obat habis.

Sekitar kurang lebih satu jam Nathan terlelap, namun anak manis itu terbangun tiba-tiba.

"Abang..." Lirihnya memanggil Daffian.

Pemuda itu langsung mengalihkan tatapannya dari ponsel pada adiknya.

"Mau muntah..." Ucap Nathan pelan nyaris berbisik.

Daffian langsung mengambil baskom stainles yang suster siapkan, dengan telaten Daffian membantu Nathan diposisi setengah duduk, Daffian dekatkan baskom stainles itu pada adiknya.

BIMANTARA [END]?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang