抖阴社区

CHAPTER 9 (2/2)

301 23 9
                                    

Warning
Typo bertebaran


"Benarkah? Aku tidak yakin dengan perkataanmu." Jaebum yang sudah kembali dari urusannya duduk di sofa kamar hotel pesanannya dan menatap seorang laki-laki manis yang tertidur.

"Baiklah. Hanya kali ini saja." Jaebum mematikan panggilan teleponnya dan menghela napas lelah.

"Hei, bangun." Jaebum berdiri di pinggiran ranjang dan memanggil Youngjae yang terlihat sangat pulas.

Berkali-kali Jaebum memanggil, tidak ada satupun pergerakan yang menandakan Youngjae akan bangun.

"Hei, kalau kau tidak bangun aku akan pergi dan bayarlah sendiri kamar ini." Youngjae yang mendengar kata 'bayar' langsung membuka matanya.

Padahal tadinya dia malas sekali hanya untuk sekedar membuka mata, dia sangat lelah.

"Aah tidak tuan." Youngjae dengan reflek menahan Jaebum yang akan pergi dan tidak sengaja menariknya terlalu keras sampai Jaebum terjatuh ke atasnya.

Keduanya sempat mematung sebentar tapi Jaebum menyadarkan dirinya dulu dan berusaha bangkit. Tapi Youngjae menahannya lagi dengan melingkarkan tangannya di leher Jaebum. Netra coklat muda membuat Jaebum serasa ditarik masuk ke dalamnya dan melupakan posisinya yang seperti akan melakukan hal aneh pada Youngjae.

Entah siapa yang memulai dulu, tapi wajah Jaebum perlahan turun mendekati wajah yang lebih muda. Youngjae juga tidak menolak atau menghindar, dia hanya diam dan terhanyut dengan mata Jaebum yang terlihat jernih.

....

"Kira - kira Youngjae pergi ke rumah temannya yang mana ya? Dia tidak mau memberitahuku tadi." Doyoung memanyunkan bibirnya mengingat Youngjae berpamitan keluar tanpa menjelaskan kemana dia pergi.

"Kenapa kau begitu khawatir, sayang. Dia sudah besar, dia pasti tahu apa yang dilakukannya." Jaehyun semakin mempererat pelukannya di pinggang Doyoung dan mencium keningnya sekilas.

"Maksudmu apa yang dilakukan?" Doyoung tidak begitu paham dengan perkataan Jaehyun dan malah berpikiran negatif.

"Maksudku, dia pasti bisa menjaga diri kalau saja ada sesuatu." Jaehyun mengusap kepala kekasihnya lembut untuk menenangkannya.

"Jaehyun, kau membuatku semakin khawatir dengannya." Doyoung berdiri dari duduknya dan berkacak pinggang.

"Aku akan ambil minum dulu untuk menenangkan diri." Doyoung pergi meninggalkan Jaehyun dengan kaki yang sedikit di hentakkan.

Pemandangan itu tak luput dari Jaehyun dan membuat sudut bibirnya otomatis naik. Disaat dirinya masih mengagumi kekasihnya yang bahkan sosoknya sudah tidak ada di depannya, ponsel di saku Jaehyun bergetar.

Jaehyun memilih berdiri di balkon kamar Doyoung dan berbicara dengan orang yang meneleponnya. Jaehyun bicara cukup lama dengan orang di deberang teleponnya sampai dia tidak merasakan pemilik kamarnya sudah kembali.

"Ttokki hyungie. Kau sudah kembali?" Jaehyun berjalan mendekati Doyoung dan memasukkan ponselnya ke saku.

"Sayang sekali aku harus pergi. Apa kau tidak apa-apa sendiri?" Jaehyun menatap khawatir kekasih tersayangnya itu sambil menepuk kepalanya pelan.

"Memangnya kau mau kemana? Biasanya kau akan menginap." Doyoung meletakkan gelas minumnya di nakas samping ranjangnya dan duduk di tepi ranjang.

"Itu, Yuta hyung perlu bantuanku. Jadi aku harus pergi. Tidak apa-apa ya?" Jaehyun mengecup pelipis kekasihnya itu cukup lama berharap kelinci manisnya tidak marah padanya.

(fool)ley player - JAEDO ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang