抖阴社区

CHAPTER 9 (2/2)

Mulai dari awal
                                    

"Mau bagaimana lagi? Yuta hyung lebih membutuhkanmu sekarang." Doyoung mengangkat bahunya tanda keputusan terserah pada Jaehyun.

"Ya sudah, aku pergi dulu yaa. Nanti kalau urusannya cepat selesai, aku akan kembali kesini. Love you." Jaehyun mengecup bibir kelinci manisnya yang cemberut itu lalu meninggalkannya sendiri di kamarnya.

....

Di sisi lain, hampir pukul 3 dini hari. Youngjae dengan jalan tertatih perlahan memasuki halaman rumah Doyoung. Di depan pintu dia menimbang-nimbang apakah dia harus masuk lewat pintu depan atau belakang. Tapi pada akhirnya dia memilih pintu depan karena dia pikir pasti hyung nya masih tidur.

Suara kernyitan pintu dalam kesunyian terdengar menggema ke hampir seluruh ruangan. Benar saja, semua lampu rumah masih belum ada yang hidup tanda bahwa pemilik rumah pastinya tidur. Youngjae dengan perlahan menutup pintu agar tidak menimbulkan suara yang mungkin bisa saja membuat seseorang bangun.

"Dari mana saja?" Tubuh Youngjae membeku saat mendengar saat suara dari baliknya terdengar.

Youngjae membalikkan badan perlahan dan tidak melihat siapapun. Karena memang keadaan masih gelap, jadi dia pikir tadi itu hanya halusinasi. Youngjae berjalan santai masih dengan langkah yang tertatih. Tapi cahaya yang memasuki netra matanya sekali lagi membuatnya membeku.

"Kenapa jalanmu seperti itu?" Ternyata di depannya Doyoung berdiri dengan tangan dilipat di dadanya.

Hyung kesayangannya sedang marah. Terlihat dari mata merahnya dan rambut yang cukup acak-acakan. Setidaknya itu yang Youngjae lihat dari Doyoung.

"Aku baru selesai mengerjakan proyek dan kakiku tersandung karena aku mengantuk sepertinya, hyung." Youngjae berpura-pura menguap tanda dirinya sedang mengantuk.

"Temanmu yang mana? Kenapa aku tidak tahu?" Doyoung mulai berjalan mendekati Youngjae menambah kesan intimidasinya.

"Ada, aku belum mengenalkannya pada, hyung." Youngjae terkekeh untuk menutupi kegugupannya dari mode marah hyungnya.

"Yang ini?" Doyoung menunjukkan foto dimana ada Youngjae dengan Jaebum yang berdiri berhadapan di jalanan yang cukup sepi.

"Iyaa itu. Sudah ya hyung, aku ingin istirahat dulu. Aku lelah." Youngjae memasang wajah lelahnya yang sebenarnya dalam hatinya dia terkejut dan bingung bagaimana Doyoung bisa dapat foto itu.

"Teman barumu itu sangat antusias mengerjakan proyek ya? Sampai rela mengangkatmu dan memasukkanmu ke mobilnya?" Tanpa berbalik badan Doyoung berucap dengan suara tajam dan tegasnya.

"Kita bahas nanti saja hyung. Aku benar-benar mengantuk." Youngjae berbalik badan sebelumnya karena Doyoung tahu sampai hal itu.

"Jangan pernah mudah percaya dengan orang baru, Jae. Belum tentu dia benar-benar baik." Doyoung berbalik menatap adik sepupunya itu dengan lembut, berbeda dengan tadi.

"Semua yang terlihat baik belum tentu didalamnya juga baik. Kadang kebaikannya hanya untuk menutupi apa yang buruk dalam dirinya. Jadi, berhati-hatilah." Doyoung menatap adiknya itu dengan penuh arti lalu menepuk bahunya dan berlalu ke kamarnya.

Di jarak dekat itulah Youngjae baru melihat mata Doyoung bukan merah karena marah. Tapi merah disertai sembab dengan bekas air mata yang masih sedikit terlihat. Dengan itu Youngjae mengambil kesimpulan kalau Doyoung menangis karenanya.

(fool)ley player - JAEDO ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang