After Hours

Sebenernya gue mau post chapt ini di KaryaKarsa aja. Tapi di akhir part tuh ada plot line yang masih nyambung sama alur cerita. Takutnya kalo lo pada bacanya di 抖阴社区 doang jadi bingung kan lompat-lompat. Then here it is. Gue post full chaptnya di sini. Gue udah baik-baik post tanpa fee, awas aja kontol kalo malah kena report.

In case ni cerita kena report, tenang aja gue bakal repost lagi. Tapi gak bakal ada scene 21, not at all. Sekedar ahh ahh doang juga gak bakal gue ketik. Tapi sebenernya gue gak peduli sih, toh gue masih dapet dollarnya dari KaryaKarsa haha. Jadi terserah kalo beberapa readers disini kepikiran buat report begitu selesai baca. Well, good luck buddy.

***

Bangunan berjejer yang terstruktur diatas bukit terlihat eksotis menghadap langsung ke laut biru. Jejeran bangunan mediterania dengan warna yang serupa, tembok putih juga kubah atap biru menjadikannya ciri khas dari Greek Island.

Pulau cantik bak negeri dongeng. Santorini memang tempat yang tepat untuk berbulan madu. Sama seperti Lula dan Sutan. Sayangnya mereka tidak kemari untuk honeymoon.

Keluarga Adihalim tengah liburan di Greek Island, Yunani sejak sepekan terakhir. Dan di hari terakhir mereka, Lula memutuskan tinggal di resort saat Mamanya dan Nino pergi untuk tour bus di Athena.

Lula pura-pura sakit dan meminta Sutan untuk menemaninya di resort. Meski faktanya gadis itu hanya ingin berduaan dengan sang Papa, setelah sepekan lebih direcoki oleh anggota keluarganya yang lain.

Tidak terdengar seperti Lula bukan? Yap, waktu yang bergulir sudah merubahnya 180 derajat. Hampir setengah tahun hubungannya dengan Sutan berjalan. Entah sudah berapakali mereka bergumul bersama—well, kalau memang hal itu perlu untuk di hitung.

Dari awal Lula memang jelas-jelas menolak dan denial. Meski ia juga menikmatinya, namun ia selalu mencoba mendorong Papanya untuk menjauh. Namun siapa yang bisa bertahan dan tidak luluh dengan pesona sang Papa?

Tampan, berwibawa, penuh karisma namun begitu lembut dan hangat secara bersamaan. Dan jangan lupa, batang kejantanannya yang mampu membuat Lula merasakan surga ternikmat di seluruh kehidupan alam semesta.

Di sisi lain, Sutan juga seharusnya sudah menghentikan omong kosong ini sejak lama. Ia harusnya berhenti begitu Lula sudah terjerat. Yang perlu ia lakukan tinggal membongkar hubungan mereka di depan Prisia lalu mencampakkan gadis itu.

Namun sayang Sutan terlanjur terlena. Ia justru malah membiarkan semuanya semakin jauh, hingga mengaburkan batasan yang ia sendiri sudah tetapkan.

Jadi beginilah hubungan Lula dan Sutan sekarang. Tenggelam dalam keterikatan tubuh satu sama lain, meski tak sadar kalau ada perasaan lebih dalam yang terlibat. Mereka juga sebenarnya tak peduli. Untuk sekarang, keduanya hanya ingin menikmati setiap kenikmatan yang terais bersama dari satu sama lain.

"Ouhh.. ahhh.. nghhh..,"

Desahan demi desahan dari bibir seksi Lula terdengar mengalun memenuhi ruangan bernuansa batu putih tersebut. Gadis itu terus meracau keenakan, mengulekkan pinggul tepat di atas penis Sutan yang tertancap di liang kewanitaannya. Posisi bercinta mereka kini WOT, Lula yang memimpin permainan dengan sang Papa yang berbaring di bawah.

Dari bawah sini, Sutan tak bisa mengalihkan pandangannya sekalipun dari wajah sang putri. Lula terlihat begitu seksi. Tubuhnya berkeringat dengan rambut yang lepek, bagaimana pinggulnya meliuk juga payudaranya yang bergoyang dengan erotis.

"Ouhh fuckhh.. akhh.. ahhh.. yeahh.. kontol Papa enak banget..," desahan Lula hanya disahuti oleh geraman Sutan yang masih asik memperhatikannya.

Plokk.. Plokk.. Plokk..