In The Grip Of Darkness ( END )

Malam semakin larut, suasana desa terasa semakin aneh. Udara dingin yang menusuk tulang seakan membisikkan ketakutan yang tersembunyi di setiap sudut. Dinar, Memey, dan Devin tidak bisa tenang setelah bayangan mengerikan yang hampir mencengkram mereka di malam sebelumnya. Bayangan itu seolah-olah mengingatkan mereka bahwa ancaman kegelapan masih nyata, dan mereka tidak punya banyak waktu.

Dinar menggulung selimutnya sambil menatap kosong ke arah jendela kamarnya. Dia tahu ada sesuatu yang salah, tapi dia belum bisa memahaminya sepenuhnya. Pikiran tentang gadis misterius yang mereka temui beberapa hari lalu terus menghantuinya.

"Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia tahu banyak tentang kegelapan?" gumam Dinar pelan.

Ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Memey masuk, "Din, kita harus ketemu sekarang. Gue ngerasa ada sesuatu yang bener-bener salah."

Dinar segera bangkit dan bersiap. Dia tahu bahwa perasaan tidak nyaman yang mereka rasakan bukanlah hal yang bisa diabaikan.

Di tempat biasa mereka bertemu, sebuah bangunan kosong di ujung desa, Dinar, Devin, dan Memey duduk melingkar. Wajah mereka menunjukkan kegelisahan, tapi juga tekad untuk menemukan kebenaran di balik semua ini.

"Gue terus kepikiran sama cewek misterius itu," Memey membuka percakapan dengan nada serius. "Kayak dia tahu sesuatu yang kita nggak tahu.."

Devin mengangguk setuju. "Gue setuju. Mungkin dia yang punya jawabannya, atau mungkin juga dia bagian dari masalah ini. Tapi satu yang pasti, kita nggak bisa biarin kegelapan itu ngehancurin kita."

Dinar mengambil napas dalam-dalam. "Gue rasa, ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini. Kita harus cari tahu siapa cewek itu, dan kenapa bayangan itu terus muncul."

"coba kalian pikir jangan jangan dia tau sesuatu tentang eca?" tanya Memey, pandangannya serius.

Devin terdiam sejenak sebelum menjawab, "Mungkin. Gue nggak tau, tapi gue yakin bayangan ini ada hubungannya sama apa yang terjadi ke eca. Gue nggak bisa jelasin, tapi rasanya kayak eca masih ada di sekitar sini."