抖阴社区

Tali Keluarga yang Kusut

3 2 0
                                        

Keesokan harinya, Dinar berangkat menuju rumah ayahnya. Sudah bertahun-tahun dia tidak berbicara panjang lebar dengan ayahnya, karena hubungan mereka yang kaku sejak kematian Elsa. Namun, kini dia merasa terpaksa harus menghadapinya, terutama setelah kata-kata neneknya.

Rumah besar di pinggir kota itu tetap sama, megah namun terasa kosong. Saat dinar mengetuk pintu, ayahnya, Pak Bima, muncul dengan wajah dingin dan tanpa senyum seperti biasa.

"Ngapain kamu di sini, Dinar?" Pak Bima bertanya tanpa basa-basi.

"Aku butuh bicara, yah," kata Dinar dengan nada serius. "Ada sesuatu yang harus aku tau tentang keluarga kita."

Pak Bima mengernyit, tapi dia memberi isyarat kepada Dinar untuk masuk. Setelah duduk di ruang tamu, Pak Bima menatap anaknya seolah-olah dia sudah tahu pertanyaan yang akan keluar dari mulut Dinar.

"Apa ini tentang Kakamu?" tanya Pak Bima tiba-tiba.

Dinar mengangguk, terkejut dengan ketepatan tebakan ayahnya. "aku tahu ada yang salah sama kematian Kaka, yah. aku merasa ayah tau lebih banyak dari yang ayah bilang."

Pak Bima menarik napas panjang, matanya menatap jauh seolah mengingat sesuatu yang sulit. "Kaka mu ... dia bukan hanya gadis biasa, Dinar. Dia adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar—sesuatu yang mungkin seharusnya tidak pernah kamu ketahui."

Dinar merasa jantungnya berdebar lebih kencang. "Maksud ayah apa? Bagian dari apa?"

"Ada garis keturunan yang diwariskan dalam keluarga Kita, sebuah warisan gelap yang tersembunyi selama bertahun-tahun. Kakamu Elsa adalah pewarisnya, dan karena itu, dia menjadi target dari kekuatan yang tidak bisa kita kendalikan."

Pak Bima bangkit dari kursi, berjalan menuju jendela dan menatap keluar. "Aku berusaha melindungi kamu dari ini, Dinar. Tapi sekarang sudah terlambat. Kamu harus tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Dinar mengerutkan kening. "ayah ngomong apa, yah? Kekuatan apa? Kaka udah mati, dan sekarang aku ngerasa dia kembali. Ada bayangan yang kita lihat di sekolah, dan semua ini makin bikin aku bingung."

Pak Bima berbalik, wajahnya terlihat lebih serius dari sebelumnya. "Kematian Kakamu bukan kebetulan, Dinar. Dia bukan hanya korban dari kecelakaan. Ada kekuatan yang mencari tubuh dan jiwa yang kuat, dan Elsa... dia adalah kunci dari itu semua."

Dinar membeku. Kunci? Elsa adalah kunci dari sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang pernah dia bayangkan

.................................

Dinar bertemu dengan Devin dan Memey untuk memberi tahu mereka apa yang dia temukan. Mereka bertiga berkumpul di sebuah kafe di pusat kota, suasana hati mereka tegang dengan semua informasi baru yang baru saja Devin terima.

"Jadi, Elsa ternyata semacam... pewaris kekuatan gelap?" tanya Memey dengan suara terkejut, mencoba memahami apa yang baru saja Dinar ceritakan.

Dinar mengangguk sambil meremas rambutnya sendiri, terlihat frustasi. "Gue juga nggak percaya, tapi bokap gue bilang kayak gitu. Dia bilang ada sesuatu yang turun-temurun dalam keluarga kita, dan Elsa adalah bagian dari itu."

Devin, yang sejak tadi mendengarkan dengan seksama, akhirnya angkat bicara. "Kalo Elsa punya kekuatan, kenapa dia nggak pernah ngomong ke kita? Gue rasa ini bukan cuma tentang dia, tapi mungkin ini terkait sama kita juga. Mungkin kita juga terlibat, dan kita bahkan nggak sadar."

dinar merenung sejenak. Mungkin devin benar. Jika Elsa adalah kunci dari sesuatu yang lebih besar, mereka semua mungkin sudah terjebak dalam permainan yang lebih besar dari yang mereka sadari.

"Tapi lo sadar kan," tambah Memey pelan, "kalo ini bener, kita bukan cuma main-main sama bayangan atau mimpi. Kita mungkin dalam bahaya."

Devin dan Dinar saling memandang. Bahaya. Kata itu terasa begitu nyata sekarang. Apa yang dulu hanya mereka kira sebagai masa lalu yang menyakitkan, kini berubah menjadi sesuatu yang lebih gelap dan jauh lebih mematikan.

In The Grip Of Darkness ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang