[END] Traveling To The Last Days To Protect You

Setelah berita mutasi tanaman menyebar, kepanikan pun menyebar, dan kecepatan seluruh tim menjadi sangat cepat. Semua orang bergegas maju dengan sekuat tenaga, mulai pagi-pagi sekali dan istirahat sore. Di malam hari, semuanya tanaman di sekitarnya harus diberantas agar nyaman.

Dengan cara ini, akhirnya pada tanggal 29 Januari, yang merupakan hari kesebelas keberangkatan, saya memasuki batas Kota Ning, tetapi pagi ini langit berwarna abu-abu, udara sangat lembab, dan sepertinya akan turun hujan.

Lin Tantan memandang ke langit dan merasa khawatir, mungkinkah akan turun hujan? Di masa lalu, dia tidak khawatir, tetapi fakta bahwa tanaman yang bermutasi muncul lebih awal membuatnya mengencangkan ikatannya.

Secara historis, akan ada hujan lebat selama tiga hari di sebagian besar wilayah selatan pada bulan Februari. Selama pembaptisan hujan ini, zombie mengamuk seperti karnaval dan berkembang pesat. Tanaman tampaknya diairi dengan nutrisi yang tak ada habisnya dan tumbuh sangat subur, Tanaman bermutasi bermunculan seperti jamur setelah hujan. Kondisi kehidupan manusia bahkan lebih buruk.

Mungkinkah hujan akan datang sekarang?

Fakta telah membuktikan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Cuaca mendung sepanjang pagi, dan hujan mulai turun setelah pukul sepuluh, dan kemudian hujan semakin deras, dan penglihatan mulai terpengaruh. Jalan yang awalnya dalam kondisi buruk segera menjadi becek, licin dan banyak genangan air.

Ini sangat buruk untuk mengemudi.

Kecepatan tim benar-benar melambat.

Di tengah konvoi, di dalam kendaraan lapis baja, Zhu Xin bergumam pada dirinya sendiri: "Pergilah di tengah hujan lebat, jangan berhenti sebentar sampai hujan berhenti sebelum kamu pergi."

Xing Guoliang memikirkannya sebentar, dan memanggil Ye Xiao: "Kapten Ye, hujannya sangat deras, kenapa kamu tidak menunggu sebentar sebelum pergi, toh, itu tidak jauh dari pangkalan."

Ye Xiao berada di dalam mobil di depan konvoi saat ini, setelah mendengarkan kata-kata Xing Guoliang, dia melirik Cheng Qinan di sampingnya, wajah Cheng Qinan pucat, dan dia melihat ke tirai hujan putih di depan dengan ekspresi buruk . Dia menggelengkan kepalanya pada Ye Xiao: "Kamu tidak bisa berhenti!" .

Ye Xiao menanggapi Xing Guoliang dan berkata: "Hanya tersisa 20 kilometer terakhir, ayo lebih keras untuk menghindari kecelakaan."

Xing Guoliang sedikit tidak senang. Itu hampir di depan pintu rumah. Apa lagi yang bisa terjadi? Meskipun dia menghadapi beberapa gelombang zombie di sepanjang jalan, mereka tidak menyebabkan banyak kerugian. Sekarang mereka hampir sampai, bisakah disana menjadi bahaya?

Dia merasa bahwa Ye Xiao terlalu berhati-hati, dan juga merasa bahwa Ye Xiao tidak mau menerima saran orang lain.

Dia tidak tahu bahwa itu karena Cheng Qinan memiliki firasat bahwa hujan akan berlangsung lama, dan hujan akan membawa hal-hal buruk.

Firasat Cheng Qinan selalu akurat, semakin serius masalahnya dan semakin luas dampaknya, semakin akurat firasatnya.

Setelah menutup panggilan Xing Guoliang, walkie-talkie berdering lagi, dan nomor pendek ditampilkan di layar.Ini adalah nomor Lin Tantan, dan Ye Xiao segera mengangkatnya.

"Ye Xiao, apakah kamu masih di garis depan?" Suara Lin Tantan sedikit bermartabat.

Ye Xiao berkata, "Ya, aku di sini."

"Bagaimana jalannya? Maksudku, apakah mungkin untuk mempercepat?"

Ye Xiao melihat jalan kerikil berlumpur di depan. Untuk melewati pusat kota Kota Ning, mereka mengambil jalan di pinggiran kota. Jalan itu diblokir, dan hanya jalan kerikil ini yang bisa melewati konvoi berskala besar. Jalan itu sudah lama rusak, dan tanahnya tersingkap di banyak tempat, juga sangat tidak rata, sehingga sangat becek saat hujan, dan banyak belokan.