[END] Traveling To The Last Days To Protect You

Lin Tantan selalu berpikir bahwa dia hanyalah sebatang pohon, tetapi dia tidak menyangka dia masih memiliki orang tuanya. Dia merasa sedikit aneh pada awalnya, tetapi dia tidak tahu apakah itu karena mereka selalu memiliki rasa keakraban yang tidak dapat dijelaskan. dengan mereka, atau karena mereka sangat baik padanya.Saya segera menerima bahwa saya memiliki orang tua.

Dan dengan ketenangan pikiran, dia menganggap dirinya sebagai bayi, dipeluk dan dipeluk setiap hari, kakinya tidak perlu menyentuh tanah sama sekali.

Inikah rasanya dimanjakan?

Kemudian dia menemukan, oh, dia sedikit lumpuh, dan dia bahkan tidak bisa menyentuh tanah dengan kakinya. Tapi apa bedanya, dia adalah pohon, dan pohon tidak bisa berjalan.

Dan ibu dan ayah sangat mencintainya.

Dia makan dan minum dengan gembira, menonton kartun favoritnya, dan memiliki banyak mainan untuk dimainkan, selain tubuhnya yang selalu sakit, tidak ada yang salah dengan dirinya.

Dia hampir tenggelam di dunia ini, dan tiba-tiba suatu malam, karena dia minum semangkuk sup ekstra di malam hari, dia terbangun karena buang air kecil, dan ketika dia bangun, dia mendengar seseorang menangis di ruang tamu.

Itu ibunya yang cantik!

Dia segera ingin lari untuk melihat apa yang terjadi, tetapi kakinya terlalu tidak nyaman, dia melihat ke tempat tidur yang tidak tinggi sama sekali, tetapi meskipun tempat tidurnya tidak tinggi, dia hanya bisa turun jika dia mau.

Saat ini, ibu saya berkata: "Kata dokter, bicarakan situasi saat ini, tidak banyak waktu."

Lin Tantan tertegun.

Ada keheningan sesaat di ruang tamu, dan dia mendengar ayahnya menghela nafas dalam-dalam, dan butuh waktu lama baginya untuk berkata, "Jangan biarkan anak itu tahu, apa yang ingin dia makan dan apa yang ingin dia mainkan. akan memuaskannya."

Ibu menangis lebih keras, tetapi teredam, seolah menutupinya dengan tangannya.

Lin Tantan juga tertekan.

Dia melihat ke kakinya, tetapi saat ini ada penjelasan lain dalam pikirannya yang tidak terlalu cerdas, ya, dia adalah pohon, meskipun dia tidak tahu mengapa dia tiba-tiba menjadi anak mereka, tetapi sebagai pohon, dia pasti memiliki Apa akan orang tua lakukan setelah dia pergi?

Mereka pasti sangat sedih!

Dia memikirkannya dan mendapatkan ide yang bagus.

Di meja makan keesokan harinya, ketika mereka menanyakan apa yang dia inginkan, dia mendongak dengan polos dan berkata, "Saya ingin seorang saudara laki-laki atau perempuan."

Kedua orang dewasa itu tertegun.

Lin Tantan melanjutkan: "Ayah, Bu, tidak apa-apa? Saya ingin adik laki-laki atau perempuan bermain dengan saya."

Kedua orang dewasa saling memandang, Lin Tantan pergi untuk melihat perut ibunya, dan berkata pada dirinya sendiri: "Kapan saudara laki-laki dan perempuan saya keluar? Jika itu adik perempuan, saya akan mendandaninya dengan indah. Jika itu lebih muda saudara ..." Adik bertanya Bagaimana cara membawanya, Lin Tantan berpikir lama, dan akhirnya memutuskan, "Biarkan dia tumbuh dan bermain-main di belakangku."

Jadi, setahun kemudian, adik laki-lakinya lahir, dia melihat bola kecil yang lembut di tempat tidur kecil, dan berpikir dalam hati, berapa lama waktu yang dibutuhkannya untuk tumbuh cukup untuk menggendongnya di punggungnya.

Betapa lambatnya pertumbuhan anak anjing manusia!

Lin Tantan merasa bahwa dia tidak bisa menunggu saat itu, dan tentu saja, dia segera jatuh sakit, tubuhnya semakin sakit, dan jam bangunnya semakin pendek. Karena kedatangan kehidupan baru, dia senang di rumah untuk sementara, menjadi suram lagi.