[END] Traveling To The Last Days To Protect You

Di area hitam ini, kecepatan jatuhnya tetesan hujan tiba-tiba melambat, dan kecepatan zombie melambat, zombie yang hendak menyentuh mereka tiba-tiba tampak bergerak lambat.

Pada saat yang sama, zat hitam itu tampak korosif, merusak kulit zombie.

Dengan beberapa desir, beberapa garis cahaya keemasan menembus kegelapan, merobohkan lusinan zombie ke tanah hanya dalam sepuluh detik.Mei Bosheng merasa lega, dan dia menarik kemampuannya dan terengah-engah.

Suara wanita yang jernih dan tajam datang dari telinga: "Korosi harus menargetkan bagian-bagian penting. Mereka adalah zombie. Bahkan jika Anda merusak lapisan daging mereka, mereka masih bisa berlari dan melompat."

Mei Bosheng menyeka hujan dari wajahnya dan mengangguk.

"Namun, memenangkan waktu berharga di saat kritis sudah sangat ampuh," kata Lin Tantan lagi.

Mei Bosheng tersenyum dan berkata, "Itu benar."

Kemudian dia mengambil senapan mesin dan membunuh Kuartet tersebut.

Tanpa disadari, konvoi yang ditinggalkan di luar menjadi semakin pendek, dan konvoi terakhir juga mulai memasuki gerbang pangkalan.

Sekelompok zombie juga mengikuti dari belakang konvoi, mereka besar dan mengancam, sekilas terlihat seperti gelombang putih saat air pasang, dan mereka tidak tahu dari mana mereka keluar.

"Mengaum!" Tiba-tiba zombie meraung, seperti monster pegas, melompat beberapa meter, dan menampar ke atas mobil terakhir. Orang-orang di dalam mobil berteriak dengan liar. Dia memotong dua celah panjang di atap, Lin Tantan kebetulan melihatnya adegan ini, murid-muridnya menyusut, zombie angin!

Tepat ketika dia hendak melakukan sesuatu, embusan angin menyapu, dan hujan bertiup hampir sejajar dengan tanah, dan zombie yang hendak menyelidiki ke dalam mobil ditembak jatuh, memercikkan genangan lumpur yang besar.

Sesosok hitam mendekat dengan cepat, meniupkan zombie tipe angin yang hendak bangkit kembali ke kelompok zombie di belakang.

Ini Ye Xiao!

Segera setelah itu, angin puyuh yang akrab muncul lagi, empat angin puyuh muncul dari udara tipis, dan tetesan air hujan memercik, menelan zombie, dan kemudian empat angin puyuh bergabung menjadi angin puyuh yang besar, zombie yang tak terhitung jumlahnya seperti kain di mesin cuci drum, tiba-tiba bergeser beberapa meter, dan kemudian dilemparkan ke zombie lebih jauh ke belakang, membuat mereka kewalahan.

Ye Xiao berbalik dan berkata, "Ayo pergi!"

Mobil itu hendak melaju dengan putus asa, ketika tiba-tiba air yang terkumpul di tanah membeku inci demi inci, dan ban dari beberapa mobil terakhir dengan cepat membeku.

Mata Ye Xiao terpaku, dan sol sepatunya juga membeku, embun beku dan es dengan cepat naik ke kakinya, dia segera melompat ke atap mobil, dan melihat sekelompok zombie di sepanjang jalan es, ujung mana? Pada saat yang sama, dia berteriak: "Elemen api! Siapa elemen api itu!"

Lin Tantan tiba-tiba melompat keluar dari kendaraan lapis baja, menginjak kakinya di tanah, dan duri tanah keras dan tajam yang tak terhitung jumlahnya dengan cepat muncul dari tanah, langsung menembus es.

Es yang dibentuk oleh kemampuannya berbeda dari es yang sebenarnya. Begitu kemampuannya pecah, es yang keras segera berubah menjadi air berlumpur berlumpur, dan mobil yang mati-matian memompa tenaga kuda mulai lagi dengan keras. Ye Xiao tidak bisa berdiri kokoh di atas mobil karena inersia, tetapi dengan cepat menyesuaikan postur tubuhnya, dan mendarat dengan rapi dan indah dengan bantuan angin.

Dia memandang Lin Tantan dengan heran, tetapi melalui tirai hujan lebat, Lin Tantan tidak dapat menerima tatapannya. Dia menekan satu tangan ke dalam air berlumpur, dan semburan energi menyebar dengan cepat di bawah tanah. Tanah tiba-tiba menjadi lebih lunak dan berlumpur , menyebabkan mereka tenggelam lebih dari sepuluh sentimeter, memenjarakan mereka seperti rawa.